Part 11

799 126 8
                                    

“Kenapa kau kembali?”

“aku merindukanmu”

“Aku tidak merindukanmu”

“bohong”

“pergilah”

“tidak mau”

“pergi atau akan kukotori lagi tubuhmu itu”

“Kotori saja, toh aku milikmu”

Yoongi menggeleng. Tatapan dan perkataan Hoseok malah menamparnya. Apakah seburuk itu ia telah merusak Hoseok. Apa yang Sebenarnya telah dia lakukan pada Hoseok?.

“aku adalah stalkermu, apakah kau tidak paham?!”

“hentikan, berhentilah membicarakan itu”

“kau akan lari dari Kenyataan Kim Hoseok?”

“Aku bukan Kim Hoseok! Aku Min Hoseok!”

“Aku telah menerobos masuk kedalam rumahmu dan Taehyung”

“aku tidak peduli, itu sudah berlalu”

“Aku menyadap teleponmu”

“aku tidak masalah”

“Aku menakuti orangtuamu hingga mereka tidak pernah berani mendekatimu atau bahkan apartemenmu”

“Aku masih dapat menelpon mereka jika aku butuh”

“Aku telah membunuh seseorang untuk menggantikan mayatmu!”

“berhenti! Berhentilah membicarakan hal itu. Bolehkah? Ayo kembali seperti dulu”

“Ternyata kau sebodoh ini” Yoongi berdiri dan berjalan menjauh.

“Kau yang bodoh! Aku mencintaimu setengah mati!” teriak Hoseok



Yoongi menelan ludah kasar, semua perasaan bercampur aduk dan kepalanya serasa akan meledak kapan saja. Ia berbalik dan mendaratkan tamparan tepat pada wajah Hoseok.

“Itu bukan cinta! Bisakah kau membedakan cinta dengan ketergantungan? Jangan membuatku salah paham dan berharap yag kau rasakan itu benar cinta Kim Hoseok. Yang kau rasakan itu bukan cinta!”

Setiap kata yang terucap dari bibir Yoongi meluncur  bersamaan juga dengan tamparan demi tamparan yang diterima Hoseok.

Itu pertama kalinya Yoongi benar-benar menyakiti Hoseok.

Yoongi menangis, terus menangis saat tangannya menyentuh kulit Hoseok.

Yang paling dibenci oleh Min Yoongi, Hoseok tetap tersenyum.
Hoseok tidak boleh tersenyum.
Hoseok tidak boleh membuatnya salah paham dan berharap.
Hoseok yang bersalah Disini.
Hoseok benar-benar bersalah.

“kalaupun itu ketergantungan. Kuharap orang itu akan selalu kau Yoon” kata Hoseok pelan sedikit merintih.

Yoongi menangis sejadi-jadinya. Memeluk tubuh Hoseok dengan sangat erat dan merapalkan kata Maaf yang bahkan tidak memperbaiki kulit Hoseok atau bahkan hatinya yang terluka.

Hoseok menghabiskan waktu malam itu bersama Yoongi.
Yoongi miliknya.

Dan malam itu Taehyung sadar betul saat Hoseok meninggalkan rumah. Apa dosanya pada yang maha kuasa? Benarkah ia harus melepaskan Hoseok seperti ini? Tidakkah sebaiknya yang dia tahu Hoseok miliknya telah meninggal.

Taehyung kembali menenggak gelas anggur itu. Berharap semua pemikirannya tenggelam didalam anggur itu. Taehyung merasa bodoh untuk mengkremasi seseorang yang tidak dikenalnya, merasa bodoh karena tidak melakukan pemeriksaan mendalam dan hanya berdasarkan sisa pakaian yang dikenakan dan cincin pernikahan mereka.

Taehyung benar-benar memohon maaf pada orang yang tidak dikenalnya itu. Saat ia Mendengar semuanya dari Namjoon, ia mengambil semua barang Hoseok yang ia tinggalkan disana. Taehyung berjanji akan tetap berkunjung dan memberikan bunga,pada siapapun orang itu sebenarnya.

Taehyung menangis sekeras-kerasnya memohon maaf pada mertuanya, ia tidak dapat menajaga Hoseok dan tidak dapat membawa Hoseok untuk mengantar kepergian kedua orangtuanya.
Hoseok bahkan tidak dapat melihat pemakaman orang tuanya sendiri.
Bukankah seharusnya fakta itu sudah cukup untuk membuat Hoseok membenci Yoongi.

Taehyung ingat saat Namjoon mendatanginya hari itu, penjelasan tentang Yoongi yang membuat darahnya mendidih, perasaannya campur aduk. Ia bersyukur ia belum benar-benar melepaskan sosok Hoseok. Karena Hoseok memang masih ada didunia ini. Taehyung benar-benar ingin memasukkan pria ini kepenjara, ia telah membunuh 2 tahun hidup milik Taehyung tanpa Hoseok dan telah membunuh sosok yang menjadi pengganti kematian Hoseok. Yoongi itu sakit jiwa.

Tapi memang itu kenyataannya. Namjoon menjelaskan semuanya, Yoongi memiliki Gangguan jiwa tapi bukan berarti dia adalah sosok yang memukuli orang tanpa alasan atau berbicara, tertawa dan menangis sendiri atau apapun yang biasanya pasien rumah sakit jiwa lakukan.

Yoongi hanya gila jika itu berhubungan dengan sosok Hoseok.

Obsession.

Tapi mungkin lebih buruk dari itu.
Keadaan Yoongi sudah memburuk,dan dengan mendapatkan Hoseok bukan berarti kegilaan seorang Min Yoongi menghilang begitu saja.

Namjoon muak dan dipenuhi rasa bersalah, dia tidak mungkin menyakiti sosok yang hampir setiap hari ada dihadapannya – Taehyung.

Betapa merasa kotornya Namjoon dihadapan Taehyung ketika Namjoon mengetahui semua ini tapi tidak melakukan apapun.

Pagi-pagi benar Taehyung telah menjemput Hoseok. Hoseok tidak melakukan perlawanan, ia langsung masuk ke dalam mobil tanpa bicara dan sebelumnya tidak lupa memeluk dan mengecup bibir Yoongi cepat. Yoongi sendiripun tidak melakukan apapun.

Melepas Hoseok pergi.

Sepanjang perjalanan terasa seperti perjalanan ke neraka. Terasa begitu sesak, meskipun tidak salah satu dari Taehyung atau Hoseok yang bicara.

Tapi keheningan itulah yang malah membunuh Taehyung.

Taehyung menatap Hosoek yang duduk disisinya, Hoseok duduk berpangku tangan dan sesekali bermain dengan jari-jemarinya dengan lembut.
Taehyung menenggak air liurnya cepat dan berbicara dengan sangat lembut berusaha tidak mengusik Hoseok.

“Seok, kau tahu? Dokter menyarankanmu agar tidak bertemu dengan Yoongi untuk sementara waktu pasti karena ia memiliki alasan”

Hoseok hanya tersenyum, dia tidak menjawab dan itulah yang membuat Taehyung akan gila sedikit lagi.

“kuharap kau tidak melakukannya lagi, bisakah kau tidak mengecewakanku?” kata Taehyung, setiap kata yang terucap terasa menusuk jantungnya.

Taehyung terdengar begitu egois, tapi jika memang dari awal Hoseok adalah miliknya, Taehyung sama sekali tidak egois bukan? Disini Yoongilah yang seharusnya tidak pernah muncul dalam Kehidupan Hoseok dan Taehyung dan bukan sebaliknya.

Hoseok menoleh sedikit dan mengangguk. Hoseok mengangguk. Dan Taehyung terkesima, Akankah Hoseok semudah itu tidak bertemu dengan Yoongi? Apakah Taehyung telah salah melihat?

Next Chapter 🔜

공간 - SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang