🎀Three🎀

52.2K 2.6K 346
                                    

"Perjodohan kayak gini udah gak laku lagi sekarang. Ini zamannya Siti Badriah bukan Siti Nurbaya!"

~Devano~

🎀🎀🎀

"Setiap hari pulang subuh-subuh gini! Gak usah pulang sekalian! Papa capek lihat sikap kamu yang gak bisa berubah gini!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Setiap hari pulang subuh-subuh gini! Gak usah pulang sekalian! Papa capek lihat sikap kamu yang gak bisa berubah gini!"

Berisik! Bokap gue itu terlalu lebay tau gak. Macam gak pernah muda aja. Devano kamu harus inilah itulah, jangan seperti inilah itulah, serba salah. Gue itu ingin bebas ngerti gak sih?

"Udah deh, Pa. Gue capek mau istirahat. Baru pulang udah kena omel aja."

"Devano!! Sopan kalau bicara sama orang tua! Papa makin yakin menjodohkan kamu sama anak sahabat Papa."

Itu lagi itu lagi. Bosen tau gak, Bokap gue mah gitu dikit-dikit bahas perjodohan. Gue bisa cari jodoh gue sendiri kali gak perlu repot-repot deh mau cariin gue jodoh.

Seorang Devano dijodohin? Idihh memikirkannya aja udah buat gue ngeri. Mau ditaruh mana coba harga diri gue sebagai laki-laki, dikiranya gue gak laku apa sampai pakai acara dijodohin segala.

"Ck! Papa, Devano bisa cari istri sendiri, jadi Papa tinggal duduk manis aja ya di rumah, gak perlu capek-capek jodohin Vano sama anaknya sahabat Papa."

"Papa gak suka kamu bawa cewek-cewek murahan itu ke rumah. Papa tau Vano mana yang baik dan buruk buat kamu. Jadi Papa minta kamu terima perjodohan ini."

"Vano kasih tau ya sama Papa, Vano itu gak suka dijodohin. Vano itu anak laki-laki, Pa! Vano itu udah punya pacar dan Shelly yang akan jadi istri Vano nanti," jelas gue.

"Dia itu gak baik buat kamu, Van!"

"Papa tau apa sih tentang dia, Papa itu gak kenal sama Shelly, dia itu orang baik, Pa!" ucap gue mencoba membujuk Bokap supaya batalin perjodohan gila ini.

"Enggak, Vano! Papa tetap akan jodohin kamu sama anaknya sahabat Papa!"

"Papa itu bisa ngertiin Vano gak, sih? Vano gak suka dijodohin! Zaman sekarang itu udah gak kayak dulu, Pa! Vano sekarang hidup di zamannya Vano bukan di zamannya Papa! Udah ah Vano capek bahas ini terus. Vano mau istirahat!"

Gue menaiki anak tangga untuk ke kamar dan ninggalin Bokap yang masih berdiri di tempat dengan menggeleng melihat tingkah gue.

Oke, sekarang kalian bisa nilai gue kan gimana sikap gue ke Bokap. Gak hanya ke Bokap, kesemua orang gue emang kayak gitu, gak ada sopannya.

Seperti tadi siang gue disuruh datang ke rumah anaknya sahabat Bokap gue buat ngenalin gue sama anaknya sahabatnya. Tapi gue gak datang karena gue gak suka sama yang namanya DIJODOHIN.

Emang seperti apa sih cewek yang akan dijodohin sama gue. Ck! Sudah pasti lebih seksi Shelly pacar gue dibanding dia. Menurut bayangan gue nih ya, pasti cewek pilihan Bokap gue itu cewek yang berpenampilan tertutup yang gak ada seksinya samasekali, religius, alim dan sangat membosankan. Seperti wartawan kampus yang sok alim itu, siapa tuh namanya gue lupa. Fiza Hafiza gitu deh namanya.

Hijaber Girl and Bad Boy✔[Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang