🎀Four🎀

48.1K 2.5K 129
                                    

"Jika ia yang kupilih adalah juga pilihan-Mu, sampaikanlah cinta ini dengan kebahagiaan.
Dan jika ia bukanlah pilihan-Mu pertemukanlah aku dengannya dalam kedamaian."

~Hafiza~

🎀🎀🎀

Ya Allah, kenapa harus dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya Allah, kenapa harus dia. Ya Allah, apa selama ini Engkau tidak pernah mendengarkan doa-doa hamba. Hamba tidak ingin dia yang menjadi imam hamba. Yang hamba inginkan adalah Anggara yang kelak menjadi jodoh hamba dan dia yang akan menjadi imam disetiap sholat hamba.

Ya Allah, apa yang harus hamba lakukan sekarang. Hamba bingung harus menjawab apa. Sejujurnya hamba ingin menolak perjodohan ini tapi, hamba tidak ingin melihat Ummi bersedih karena ini.

Ya Allah, jika memang Devanolah yang Engkau pilih untuk jadi pelengkap agama hamba, maka hamba akan ikhlas menerimanya.

"Kok melamun?"

Sebuah sentuhan tangan mendarat dibahu kananku, seolah menghentikan lamunanku. Sontak aku sangat terkejut dibuatnya. Aku menoleh kepada seseorang yang dengan sembarangan menyentuh bahuku.

"Karlesha?" kalian masih ingatkan sama dia.

"Kamu lagi ngelamunin apa, Za?" tanyanya lalu duduk di sebelahku dengan membawa segelas jus jeruk. Posisi kami sekarang barada di kantin.

"Eh? Enggak. Aku gak melamun."

"Kamu ada masalah, ya? Cerita aja sama aku, aku siap dengerinnya," ucapnya.

"Kar, gimana kalau misalnya kamu dijodohin sama orangtua kamu, apa yang harus kamu lakukan. Menerimanya atau menolaknya?"

"Kalau aku sih lihat-lihat prianya baik atau gaknya," katanya lalu menyirup minumannya.

Aku berpikir sejenak, pria baik? Apa Devano termasuk pria yang baik? Aku rasa dia tidak seperti itu, tidak ada kebaikan sedikitpun yang ada didirinya. Seperti kemarin, dia sengaja merusak ban Cia sepadaku. Akhirnya aku membawanya ke bengkel. Tiba sampai rumah, eh ada dia di rumah. Aku terkejut saat itu, ternyata pria yang akan dijodohkan denganku adalah dia.

Masalah perjodohan kemarin aku belum bisa menjawabnya, aku butuh waktu. Dan aku juga sebenernya belum terlalu siap untuk menikah. Umurku masih sembilan belas tahun, aku ingin fokus pada kuliahku.

"Tuh kan! Kamu kok malah melamun lagi?"

"Tapi, Kar. Kalau prianya gak baik gimana?" tanyaku.

"Ya aku gak terima perjodohannya," jawabnya enteng.

"Gimana kalau misalnya orangtua kamu sedih karena kamu menolak perjodohan yang sudah mereka buat?" tanyaku.

"Ya kalau demi orangtua sih aku bakal terima perjodohan ini, karena mereka pasti tau yang terbaik buat anaknya. Gini ya, Za. Aku kasih tau sama kamu. Gak ada orangtua yang mau jodohin putrinya sama pria yang gak baik apalagi yang gak bertanggung jawab. Mereka pasti ingin memilihkan jodoh yang terbaik untuk putrinya, apalagi ini menyangkut masa depan putrinya," jelasnya.

Hijaber Girl and Bad Boy✔[Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang