🎀One🎀

79.8K 3.4K 347
                                    

"Sayangilah kekasihmu biasa saja, bisa jadi suatu saat ia berubah menjadi musuhmu.
Bencilah musuhmu biasa saja, bisa jadi suatu saat ia berubah menjadi kekasihmu."

-Ali Bin Abi Thalib-

🎀🎀🎀

BRAKKK!!!!

"HAFIZA AZZAHRA!!!"

"Astaghfirullah," lirihku. Suara berisik itu membuatku berhenti membaca ayat-ayat Allah, ku tutup al-qur'anku untuk melihat siapa yang membuat keributan di luar.

Aku menghela napas saat melihatnya. Sudah kuduga, dia lagi—Cowok Si Rambut Pirang. Apa kemarin ucapanku belum cukup jelas untuknya.

Dia menatapku tajam seraya menujuk hidungku dengan jari telunjuknya.

"Maaf, kak. Ada perlu apa, ya? Saya tidak punya banyak waktu," ucapku to the poin.

"Lo ikut gue!!"

Sedetik kemudian dia menarik tanganku. Astaghfirullah dia tidak tau apa tidak boleh menyentuh wanita yang bukan mahramnya.

"Astaghfirullah. Ditusuk besi di kepala lebih baik dari pada menyentuh wanita yang bukan mahramnya."

"Bacot lo! Hapus berita tentang gue!"

Dasar ya nih cowok, udah beribu kali aku bilang kalau aku tidak mungkin mengklarifikasi berita yang sudah kuambil. Tapi dia tetap kekeuh ingin aku agar mengklarifikasi berita tentangnya.

"Masalah itu lagi?" aku bertanya.

"Kenapa? Lo masih gak mau hapus? Liat aja hidup lo gak akan tenang. Lo itu cewek. Gak takut apa sama gue."

"Astaghfirullah," lirihku. "Takut itu hanya sama Allah."

"Gak usah ceramah! Gue gak butuh itu! Sekarang gue minta lo hapus berita tentang gue! Cepat! Lelet banget! Aelah bikin orang darah tinggi lo!" 

"Aku gak akan hapus berita yang udah aku tulis!" kutekan setiap kalimat, lalu pergi.

"Jangan harap lo selamat dari gue!" teriaknya yang kuabaikan.

Apa aku sudah memperkenalkan dirinya pada kalian? Dia Devano Alexei Muwaffaq, Ketua Band di kampus dan juga seorang Bad Boy. Usianya 22 tahun. Banyak cewek-cewek kampus yang mengidolakannya.

Terkadang aku heran, apa sih yang mereka lihat dari dia. Sholeh? Sudah pasti tidak! Penampilannya itu loh, berandal seperti itu dibilang sholeh? Oh tidak!

Baik? Suka bicara kasar pada perempuan dibilang baik? Dia sangat jauh dari kata itu. Faktanya adalah dia seorang Bad Boy.

Tampan? Ya aku akui dia tampan. Ah, tidak! Bagiku dia tidak tampan. Lihat saja dia, rambut diwarnai, memakai anting di telinga kirinya, memakai celana yang sudah robek di bagian lututnya.

Duh, ngapain mikirin tuh cowok. Nyebelin banget sih! Ah males mikirin cowok itu lagi, daripada mikirin dia lebih baik aku ke mushola yang sudah disediakan di kampus, lagian ini sudah masuk zuhur.

"Astaghfirullah." aku menabrak tubuh seseorang. Aku mengutipi buku-bukunya yang jatuh lalu memberikannya.

Dia kak Anggara. Ketua Pers.

Hijaber Girl and Bad Boy✔[Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang