Teman

3K 387 28
                                    

“sungg...sungg..sung”

Merotasikan bola matanya jengah menatap pria yang lebih pendek darinya, tak ada yang menggagu dari pria yang sedari tadi memanggilnya sung hanya saja jisung tak menyukai topik pembicaraannya. Karena sungguh jisung sudah mengajarinya lebih dari puluhan kali

“sung sung sung, lo pikir gue samsung”

Pria tadi terkekeh, kembali menunjukan layar ponselnya

“sekarang apa lagi?” tanya jisung kesal

“ini, hyunjin bilang gue suruh nge-tag dia. Gue ga tau cara nge-tag foto”

Menghela nafasnya sabar, “terus apa hubungannya sama gue? Felix lee”

Felix pria itu mendengus tak suka, “ya lo tinggal ajarin gue cara tag foto gimana?”

“yaampun lix, ini udah gue ajarin seminggu yang lalu. Demi apa, dan lo sekarang masih bingung?” menganggukan kepalanya, tapi bener kok felix sungguh tak mengerti cara mengetag foto di instagram

“tinggal lo tandai orang aja ribet banget, ini sebelah kan inget titik 3 yang ini pilih edit terus tandai foto cari nama ig nya hyunjin kalau udah pencet centang. Ngerti ga?” felix mengangguk paham, kembali memainkan ponselnya

“kok ga ada yang follow gue ya sung?”

“lo jelek” felix mendengus lagi, membuat jisung terkekeh sabatnya terlihat bodoh jika bermain ponsel

“sung kalau mau update kayak hyunjin itu gimana? kok bisa titik titik banyak?”

Jisung tak begitu mempedulikan felix, memilih memainkan ponselnya sendiri. Kegiatannya terganggu, dengan kedatangan tiba-tiba felix yang memintanya untuk mengajari bermain intagram

“lo pelit ah, besok besok gue minta tolong ke hyunjin aja. Mau main ke apartemennya, dia baik ga kek lo. Diminta tolong dikit aja marah mulu”

Memejamkan matanya, jisung itu paling tak suka dibandingkan

“sini lo!”

Felix tersenyum senang menghampiri jisung, ditariknya lengan felix cepat membuat felix yang belum siap terjatuh tepat dipangkuan jisung “horror anjing, posisi kita horror lo mau ngapain?”

Jisung tak menjawab, tangan kirinya melingkar pada perut felix sedangkan tangan kanannya merebut ponsel sahabatnya itu cepat “liat pakek mata, disimpen diotak jangan disimpen didengkul”

Felix mengangguk, badan jisung yang memeluknya seperti ini membuat felix tak bisa bergerak leluasa

“sung badan lo kok makin besar sih? Gue juga mau dong, biar entar kalau gue pacaran gue bisa meluk pacar gue kek lo meluk gue gini”

“sok sok pacaran, lo main hp aja ga bisa. Ngirim pesan masih minta tolong gue”

Felix terkekeh sendiri, iya juga sih. Kadang grup kerja kelompok saja felix berlari ketempat jisung. Meminta tolong kirim file dilaptopnya untuk dimasukan ke dalam hp

“tapi gue heran, lo kok bisa goblog gini? Nilai ujian dibawah rata-rata semua, bahasa inggris malah bagus gue, gaptek kebangetan, olahraga bisa bisa ga?”

“jangan ngejek” jisung terkekeh lagi, felix dengan kesal menjitak kepala jisung membuat jisung mengeratkan kembali pelukannya. Gemas dengan tingkah felix

“masalahnya ortu lo itu loh lix, papa lo pengacara mama lo dokter. Tapi anaknya?”

Mengerucutkan bibirnya, mengambil ponselnya cepat “lo kalau ga niat ajarin gue, mending gue ke apartemen hyunjin aja. Sekalian nginep, hyunjin baik ga kek lo bacot mulu”

Mengecup pipi felix kilat, “ngambekan banget anjing, muka lo udah jelek tau”

Felix tak peduli, memilih menyandarkan badannya senyaman mungkin. Bahkan kini kepalanya berada di dada bidang milik jisung, memejamkan matanya “jisung sebenarnya hubungan kita ini apa?”

“sahabat lah lo,hyunjin, gue udah sepakat kita sahabat lix”

Felix mengangguk, memainkan jari-jari tangan jisung “kalau sahabat kenapa lo selalu marah gue deket sama yang lain, terakhir lo pukul habis kak chan”

“chan itu punya kak woojin, lo juga mau-maunya dideketin”

Felix masih mendecak sebal, jisung tak mengerti apapun. Padahal jelas-jelas chan meminta tolong felix mencari hadiah untuk pacarnya. Namun sampai sekarang jisung tak pernah percaya, bilang chan itu modus segala macam

“gue deket sama nancy lo juga ga suka”

“demi apa nancy dan cewek-cewek yang ngedeketin lo itu Cuma mau harta lo. Lo pikir sekarang mereka minta dijemput harus pakek mobil dan setiap lo main  sama salah satu gebetan lo itu 5 juta pasti melayang” jisung tak bohong bahkan hyunjin sendiri pun sama dengannya.

Felix terlalu mudah untuk dibodohi

“kalau gue deket sama hyunjin kenapa lo marah juga?”

Kali ini jisung bungkam, ia juga tak mengerti kenapa ia tak suka felix berdekatan dengan siapapun selain dirinya

“sung?”

“hmm”

“kenapa lo marah gue deket sama hyunjin?” melepaskan pelukan jisung, menatap wajah sahabatnya. Felix terkagum bagaimana visual milik sahabatnya ini, walaupun tak setampan hyunjin namun sungguh visual jisung jauh lebih menggoda


“hyunjin suka sama lo”



“terus?”




“gue ga suka”


Felix terkekeh, kekanakan sekali jawaban dari jisung ini. Mencubit gemas pipi jisung, “dasar egois!”



“terserah kalau lo bilang gue egois, intinya gue ga suka sesuatu yang sudah gue cap milik gue diambil orang lain”

123 | I Love You • Sunglix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang