Ketemu

183 21 1
                                    

Erin melangkahkan kakinya menuju kamar kedua orang tuanya. Sampai disana ia mengetuk pintu berwarna putih tersebut.

Tak lama muncul Vera dari balik pintu "kenapa Rin?" Tanya Vera

"Erin pergi dulu" Pamit Erin sambil mencium tangan Vera.

Vera mengangguk "Yaudah, pulang nya jangan malem-malem" pesan Vera yang dibalas anggukan oleh Erin

Kemudian Erin pergi dari hadapan Vera menuju mobilnya yang masih terparkir di depan rumahnya.

Erin memasuki mobilnya dan melesat pergi dengan kecepatan sedang. Di dalam mobil, Erin memutar radionya dan mencari lagu yang pas untuknya. Setelah beberapa menit mencari, ia memilih untuk mendengarkan lagu Money by Cardi B.

Sekitar 20 menit menempuh perjalan, Erin sampai di tempat tujuannya. Atau lebih tepatnya di arena balap motor yang biasa ia kunjungi bersama teman-temannya.

Erin memarkirkan mobilnya tak jauh dari stand teman-teman nya. Setelah selesai memarkirkan mobilnya, ia menghampiri teman-temannya yang sudah berkumpul disana.

Menyadari kehadiran Erin semua orang di stand itu pun menatap Erin "Woiss gila, master kita dateng juga akhirnya" ucap salah satu diantaranya

Erin hanya mengangguk sebagai balasan kemudian menduduki kursi lipat di dekat nya

"Rin, ikut balap ngga lo?" Tanya Lerdo, atau lebih tepatnya Lerdo Azanka. Dia adalah temannya yang juga memiliki hobby yang sama dengan Erin.

Erin menggelengkan kepala sebagai jawaban. Melihat respon Erin, Lerdo mengangguk mengerti kemudian meninggalkan Erin bersama yang lain di stand.

"Woi Rin ambilin gue minum dong maap, disamping lo tuh" Suruh Bardo -Adiknya Lerdo- yang juga merupakan temannya.

Erin menatap Bardo malas "ribet, ambil dewek" jawab Erin ogah-ogahan.

"Set, ngambilin minum doang males bener keknya" Akhirnya Bardo mengambil sendiri minumannya, dan kembali duduk tak jauh dari Erin.

"Bar, lo lawan siapa tadi?" Tanya Erin membuka percakapan.

Bardo menghentikan acara minumnya dan menatap Erin "Lawan anak Alaska, si Novan kalo ngga salah namanya. Lupa" jawab Bardo

Erin menatap Bardo bingung "baru?" Tanya Erin lagi

Bardo mengangguk "Iye, masih nub dia"

Kemudian datang Lardo dengan membawa dua plastik makanan bertuliskan 'Ayam Geprek Juragan'

"Nih makan" Lardo memberikan satu makanannya ke Erin.

Erin mengganguk tanpa mengucapkan terimakasih kemudian mulai memakan makanannya

"Punya gue mana?" Tanya Bardo dengan bingung. Lardo melihat Bardo yang duduk tak jauh darinya "beli sendiri" jawab Lardo seadanya, kemudian ikut memakan ayam geprek yang dibelinya tadi.

Bardo menatap Lardo kesal "Pilih kasih, anjing!" Ucap Bardo kesal kemudian beranjak meninggalkan kan stand.

•^•

Ken menendang tulang kering orang dihadapannya, kemudian ia kembali melayangkan pukulannya di kedua rahang orang tersebut

"BANCI" Bentak Ken, kemudiang berjalan pergi meninggalkan orang tersebut.

Namun baru beberapa langkah Ken berjalan, ia merasakan pukulan kencang di punggung nya. Dan bisa ia tebak, orang yang melakukan pukulan itu adalah Harry. Orang yang menjadi teman berduel nya sedari tadi.

Ken membalikan badannya dan menatap tajam Harry yang masih memegang balok kayu ditangannya. Kemudian Ken berlari menuju Harry, dan langsung melayangkan tendangannya bertubi-tubi ke arah Harry sampai orang tersebut tampak lemah dan tak mampu lagi untuk melawan.

"Lo ngga pantes buat idup" setelah mengucapkan itu Ken kembali melayangkan pukulan terakhirnya lalu benar-benar beranjak meninggalkan tempat tersebut.

Ia keluar dari gang kecil, lalu berjalan menuju motor nya yang terparkir lumayan jauh dari tempatnya berdiri sekarang.

Beberapa langkah lagi ia sampai di motor nya, namun punggungnya malah terasa amat sakit "bangsat" ucap Ken pelan sebelum terjatuh ditanah.

Sementara itu, Erin baru saja menjalankan mobil nya menuju rumah. Namun, di perjalanan ia melihat orang yang terlihat seperti tak sadar kan diri dipinggir jalan. Awalnya ia tampak tak perduli.

Namun, terselit rasa iba di lubuk hatinya. Dan akhirnya ia memutuskan membantu orang tersebut.

Erin menghentikan mobilnya dan menghampiri Ken "Woi bangun!" Ucap Erin sembari mengguncang-guncangkan tubuh Ken

"Ah elah nyusahin, buruan bangun! " Erin kembali mengucapkan kalimat tersebut berharap Ken terbangun.

Erin mencoba mengangkat tubuh Ken, namun ia tak bisa. Karena beban tubuh Ken sangat berat baginya yang hanya seorang perempuan.

"Bangun sebentar dong! Sadar diri badan lo berat" setelah mengucapkan itu, Ken membuka matanya perlahan. Lalu mulai berdiri dibantu dengan Erin menuju mobilnya.

Erin membuka pintu penumpang dan membantu Ken agar duduk di sana, setelah itu ia beranjak menuju pintu kemudi. Setelah memasuki mobil, Erin melihat Ken yang menutupkan matanya sambil sesekali meringis kesakitan.

"Rumah lo dimana?" Tanya Erin dengan tetap melihat ke arah Ken

Ken membuka matanya dan melirik ke arah Erin "Guardian Park" jawab Ken

Erin mengangguk lalu menyalakan Hp nya dan membuka aplikasi Google Map dan men setting nya sesuai dengan tujuannya sekarang.

Setelah itu ia menjalankan mobilnya sesuai arahan dari Google Map nya. Namun dalam perjalanan, selama kurang lebih 10 menit. Erin tampak pusing karena tak kunjung menemukan perumahan yang disebutkan Ken tadi.

"Lo gw bawa kerumah gw aja lah ya, pusing gw nyasar mulu daritadi" Setelah mengucapkan kalimat itu, dan mendapat respon anggukan dari lawan bicaranya. Erin langsung memutar balik menuju rumahnya.

Tak lama ia sampai di depan rumahnya dan membangun kan Ken yang tertidur disampingnya "bangun, dah sampe" tak seperti tadi, kali ini Ken langsung terbangun.

"Turun" Ucap Erin lalu meninggalkan Ken yang masih mengumpulkan nyawa nya didalam mobil. Tak lama Ken ikut turun dari dalam mobil, lalu memasuki rumah bergaya tropis itu

Tbc

Untuk malem ini +- 900 kata, lumayan lah ya.

Ini gw lagi diluar btw, dan gabut banget sumpah. Jadi...
BERMINAT BUAT VOTE DAN SHARE KE TEMEN2 KALIAN?!!! 

BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang