Ditaruhnya helm yang ia gunakan tadi di meja belajar kamarnya. Kemudian Erin menjatuhkan diri diatas kasurnya. Erin menguap panjang sambil memainkan hp nya.
Drrt
Muncul notifikasi Line dari Bardo. Erin langsung membuka dan membaca isinya.
Bardo
Master, ada yang nantangin lo ni
Terima kga?Erin
OtwSetelah itu Erin mengambil kembali helm nya dan keluar dari kamar. Ia berpapasan dengan Aldo yang sepertinya baru saja sampai dirumah.
"Mau kemana lo??" Aldo menghentikan langkahnya, dan menatap adiknya.
Erin membalikkan badannya menghadap Aldo "arena" jawabnya kemudian melenggang pergi.
Aldo berdecak malas kemudian melanjutkan langkahnya menuju lantai atas.
Erin memasang helm nya dan langsung mengegas motor sport nya dengan kecepatan tinggi. Hanya butuh waktu sekitar 10 menitan untuk sampai ditempat tujuannya.
Setelah sampai, ia turun dari motornya dan menghampiri stand teman-temannya. Muncul Bardo yang langsung merangkulnya.
"Anak mana?" Erin terus berjalan sambil menatap Bardo. "Alaska" jawab Bardo yang kemudian dilengkapi dengan smirk andalannya.
Sampai di stand. Banyak yang menyapa Erin yang hanya dibalas lirikan kecil dari sang empu. Melihat itu, semuanya tidak merasa kesal kepada Erin, karena sudah mengenal dengan jelas watak perempuan itu.
Erin mendudukan tubuhnya di atas kursi kecil. Tak lama ia dikagetkan dengan sebotol aqua yang dilempar kan kepadanya. Erin mendelik kesal ke arah Lerdo yang baru saja datang.
"Lo ikut?" Tanya Lerdo yang kemudian duduk di kursi sampingnya. Erin mengangguk sebagai jawaban "gw pake motor lo" ucapnya yang merupakan hal mutlak tidak bisa dibantah.
"Yoi, si bewhite kasian dari kemaren ngga dipake" Jawab Lerdo menanggapi ucapan Erin.
Erin tak melanjutkan percakapannya, dan lebih memilih untuk memainkan hpnya. Tak lama terdengar suara Bardo yang menyuruh nya untuk bersiap. Erin langsung menyimpan hp nya. Dan bersiap menggunakan perlengkapan balapnya. Setelah selesai ia langsung menaiki Bewhite, yaitu motor sport milik Lerdo yang dipinjamnya.
Erin menduduki motornya, kemudian ia membenarkan letak sarung tangannya agar terasa lebih nyaman. "MASTER. GW FOTO YA" teriakan Bardo mengalihkan perhatiannya dari sarung tangan.
Dengan anggukan kepala, Bardo menggap bahwa itu adalah persetujuan dari Erin. Kemudian ia langsung mengarahkan kamera hp nya ke arah Erin. Erin mengangkat satu tangannya lalu menekuk kan jari tengah dan jari manisnya.
"SIP UDEEH" teriak Bardo lagi yang menandakan bahwa ia telah selesai di foto. Erin kemudian menyalakan motornya dan langsung menjalankan nya menuju arena.
Disana sudah terdapat beberapa pembalap lain. Erin menghentikan motornya di garis start, berbaris bersama pembalap yang lain. Tak lama datang satu pembalap lagi lengkap dengan motornya berhenti disamping Erin.
Erin melihat motor pembalap itu, dan tampak asing baginya. Dari situ ia bisa menyimpulkan, bahwa orang itu yang menantang nya malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad
Teen Fiction"Pake baju yang bener anjing! Jangan sampe gue tonjok ya muka lo" -Ken "KEN BANGSAT!! RAMBUT GUE KENAPA JADI KAYA CABE-CABEAN!!!!" - Erin --- Ken menatap punggung Erin yang melangkah menjauhinya "RIN. KALO GUE CINTA SAMA LO, GIMANA?" Mendengar itu...