Sesama jenis

106 7 0
                                    

Ken melayang kan tinjunya yang ntah sudah ke berapa kali. Ia terlanjur emosi sehingga tak menyadari bahwa lawan nya sudah tidak berdaya di bawah nya.

"Ken udah, kasian nak orang itu" Liam mencoba menenangkan Ken, yang masih tak berhenti meninju lawannya.

Pemilik mata tajam itu mendengus kesal, kemudian beranjak meninggalkan Liam. Ken tak memperdulikan panggilan Liam yang terus menyuruhnya untuk menunggu.

Ken menyalakan motornya, dan langsung beranjak meninggalkan Liam yang meneriakan namanya.

"KEN ANJING. MOTOR GUE BANGSAT!" Teriak Liam yang tak berpengaruh apa-apa pada Ken.

Merasa kesal, Liam menendang tong sampah yang kebetulan berada di sampingnya. Rip tempat sampah yang tak bersalah itu.

Kemudian Liam mengeluarkan Hp nya dan mengetikan sesuatu. Tak lama setelah itu, datang sebuah mobil yang berhenti di samping Liam.

Liam yang mengenali si pemilik mobil, segera memasukinya. "Motor lu mana? Nyusahin anjing. Gue lagi pacaran juga" keluh Erza yang merupakan pemilik mobil tersebut.

"Biasa noh. Sama si curut" Mendengar jawaban Liam, Erza mengangguk mengerti kemudian menjalankan mobil nya meninggalkan gang kecil tersebut.

Saat memasuki jalan raya, ada motor yang melaju dengan kencang menyalip mobil Erza.
Sehingga sang empu langsung menginjak rem nya karena terkejut.

Dug

Karena menginjak rem mendadak, kedua lelaki itu terhuyung kedepan. Tetapi Erza berhasil menahan diri agar tidak terkena setir di hadapannya. Lain cerita dengan Liam yang tak sempat menahan diri karena terkejut, sehingga tak sengaja menjedotkan kepalanya ke dashboard.

"Aw kuda" Ucap Liam merasakan sakit di dahinya.

Sontak Erza yang melihat itu, terbahak kencang dan menghadirkan tatapan kesal dari Liam. "Kurang ajar ye lu. Untung jidat gue abis di kecup ama Selena Gomez. Jadi aman" ucap Liam kesal.

Erza kembali menjalankan mobilnya "Ye si bambang, malah ngayal" ucapnya yang kembali memfokuskan matanya ke jalanan.

Tak lama, datang kembali motor yang menyalip nya dengan laju yang sangat kencang. Dan lagi-lagi Erza menginjak rem nya karena terkejut.

Namun tak seperti tadi, Liam langsung menurunkan Jendela nya. Dan mengeluarkan kepala nya dari sana.

"WEH KAMBING! BERENTI LU BANGSAT!" Teriaknya. Yang sontak mendapat perhatian dari pengendara lain.

Pengendara motor tadi langsung menghentikan laju motornya. Dan melihat kebelakang. Kemudian ia berdecak kesal. Ia melepaskan helm yang terpasang di kepalanya, kemudian turun dari motornya menghampiri Liam dan Erza yang juga sudah keluar dari mobilnya.

Erza menyenggol lengan Liam pelan "kok kayak kenal si anjir" ucapnya pelan yang dibalas anggukan oleh Liam.

"Aduh siapa ya, lupa gue" ucap Liam mencoba berfikir mengingat-ngingat.

"Napa? Mobil lu kena motor gue?" Tanya sang pengendara tadi.

Keduanya menggeleng sebagai jawaban, baru saja Erza ingin berbicara. Namun Liam sudah berucap terlebih dahulu "Ah Masya Allah, emang jodoh mah ngga akan kemana ye za" ucapnya yang menghadirkan tatapan bingung dari keduanya. Liam mengelap tangan nya di celana sambil menyengir "Hai, gue Liam. Lu Erin kan ye? Adeknya Aldo?" Lanjut Liam sambil menyodorkan tangannya mengajak kenalan.

Erza yang mendengar itu langsung melotot dan menatap pengendara di hadapannya. Sedangkan Erin yang merupakan pengendara motor tadi semakin mengerutkan dahinya bingung.

"Kenal?" Tanya nya. Yang diangguki dengan semangat oleh Liam. Liam yang masih menyodorkan tangannya, merasa pegal karena Erin tak kunjung menerima sodoran tangannya itu.

Kemudian Liam menurunkan tangannya kecewa. Melihat itu, Erin langsung berbiacara "Yaudah bagi Id Line lu, ntar kalo ada apa-apa sama mobilnya bisa chat gue"

Erza langsung mengambil hp nya "Id Line lu aja" ucapnya.

"E er i en te ha" jawab Erin kemudian berbalik meninggalkan Liam dan Erza.

Setelah Erin pergi, Liam dan Erza langsung saling menatap dengan raut bahagia. Kemudian keduanya berpelukan dengan semangat dan dengan posisi yang masih berada di tengah jalan.

"De, kalo mau pacaran sesama jenis. Jangan di tempat umum ya" ucap seorang bapa-bapa yang kebetulan lewat.

Menyadari itu, keduanya langsung saling melotot dan melepaskan diri dari pelukan itu "Wah anjir. Pelecehan itu bangsat! Pake meluk-meluk gue" Ucap Liam kesal

Merasa tak terima, Erza membantah tuduhan Liam "Lu duluan bangsat yang meluk gue" tuduh Erza

"Najis, mendingan gue meluk sampanse daripada lu, tepos ngga ada apa-apaan" Ucap Liam

"Ya iyalah bego. Gue kan laki mangkannya tepos"

Melihat perdebatan itu, bapa-bapa tadi kembali berucap "aduh ade, jangan berantem di sini deh ya, jadi macet tuh jalanan" ucapnya kemudian beranjak pergi.

Keduanya langsung tersadar, kemudian beranjak memasuki mobil. Namun baru saja Liam membuka pintu penumpang, Erza bersuara menghentikan gerakannya "ngapain lu?" Tanya nya

"Ya mau masuk lah goblok" ucapnya menjawab pertanyaan Erza

Erza menggelengkan kepala nya "siapa yang nyuruh lu masuk? Ngga sana. Balik dewek" setelah mengucapkan itu, Erza memasuki mobilnya. Kemudian mengklakson dengan kencang. Karena Liam belum juga menutup pintu mobilnya.

"Za za, ntar kalo gue diculik ama om-om gimana?" Tanya Liam dengan ekspresi ketakutan

Erza menatap Liam dengan malas "Om-om nya juga masih mikir kali buat nyulik ketek anoa kaya lu mah. Udah buruan tutup pintunnya"

Dengan perasaan kesal, Liam menutup pintu mobilnya dengan kencang. Kemudian Erza langsung menancap gas meninggalkan Liam yang masih berdiri di tengah jalan.

"AWAS AJE LU YE KAMBING"

TBC

Part kali ini cuma -+ 800 kata.. lumayan lah ya.. di part ini jadi lebih fokus ke interaksi antara Liam sama Erza.

jangan lupa buat VOTE dan SHARE cerita ini ke tmn2 kalian .. byee.. see u di next part :*

BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang