Episode 12 (Airport)

2.8K 345 36
                                    

Episode 12
(Airport)

Author POV

"Aku melakukannya bukan karena kasihan, tapi karena aku mencintaimu."
Beomgyu menyahut disusul atmosfir canggung yang menyelimuti kamar hotel.

Ia berdiri di depan pintu, menatap Y/N yang berdiri bingung di dalam hotel. Merasakan jantungnya yang berdetak lebih cepat, Y/N memilih menatap langit-langit hotel.
"Eem,, jika kau mengatakan itu untuk menghiburku, itu sudah keterlaluan."

"Aku serius."

"Ini akan terasa canggung jika kita bertemu nanti."
Y/N masih mengalihkan pandangannya.

"Akan ku usahakan agar tidak canggung, aku pulang."
Beomgyu berbalik dan Y/N bergegas menutup pintu kamar. Bersandar di pintu dan tersenyum malu sambil merasakan detak jantungnya yang terdengar sampai langit ke 7.

Tapi terhenti karena ketukan pintu. Y/N membukanya, itu Beomgyu.

"Aku meninggalkan ponselku."
Ia berkata sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ambillah."
Y/N membukakan jalan untuknya.

Y/N menahan senyummu, belum sampai Beomgyu keluar, tapi malah berbalik lagi.
"Kenapa??"

"Aku mengambil ponselmu, ini tertukar."
Ia tertawa manis.

"Kenapa kau memberikanku ponsel yang sama denganmu?"

"Ponsel lipat ini bagus. Aku akan pulang sekarang. Istirahatlah"
Ia menyuruh Y/N kembali masuk.

Y/N mengangguk dan menutup pintu lagi.

.

.

.

Esoknya, hari terakhir Y/N di Korea, ia membereskan semua baju, dan berniat untuk membeli oleh-oleh sore ini di Myeongdong.

Tiba-tiba ponselnya berdering

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba ponselnya berdering. Panggilan dari Beomgyu yang menanyakn keberadaannya. Karena langit mulai hujan, Beomgyu menawarkan untuk menjemput, tapi dengan keras Y/N menolak dan mematikan panggilan.

Y/N berdiri di toko lapak sambil menutupi kepalanya yang terkena rintik hujan, sambil melihat beberapa tas tangan, tapi tak ada niat untuk membel , sesekali menatap ke arah jalan, berharap agar Beomgyu tidak sungguh menjemputnya.

"Tasnya bagus, tapi milikku juga masih bagus."

"Kau mau? Aku bisa belikan."
Suara yang tak asing menyahutnya. Ia berbalik ke arah suara, itu Beomgyu menggunakan masker sambil memegang payung yang Y/N tinggalkan di mobilnya.

"Kau!? Tidak! Tidak perlu!! Ayo cepat kita pergi dari sini!"
Y/N berjalan lebih dulu, berlari di bawah hujan. Kemudian Beomgyu menyusul sambil memayunginya.

"Kau saja yang pakai!"
Y/N masih berjalan dalam hujan, tapi Beomgyu menariknya.

"Kenapa hanya bawa satu payung? Oh, bukankah ini payungku??"
Y/N melihat pada payung yang dipegang Beomgyu.

She's Mine, My GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang