Ruangan cukup luas di lantai dasar dimana beberapa bilik yang hanya dipisah menggunakan tirai terdapat beberapa pasien yang terbaring dan membutuhkan penanganan. sebuah ruangan beraroma khas dengan hiruk-pikuk penghuninya yang bermacam-macam, dokter jaga, pasien, kerabat pasien, perawat, koas, cleaning service dan lain sebagainya masih asik dengan kesibukannya masing-masing, itulah IGD (Instalasi Gawat Darurat) dimana jam sibuknya tak dapat ditentukan. Ya paling tidak jika jam dinding diruangan sana dilirik menunjukkan pukul 18.23 WIB.
disaat itu pula terdapat pasien baru berjenis kelamin wanita yang datang dengan dipapah oleh satu orang temannya dan berjalan menuju pintu masuk IGD, satpam yang berjaga di depan IGD tak kalah sigap dengan menarik sebuah brankar untuk pasien tersebut berbaring dan diantarkan kesebuah bilik yang masih kosong.
melihat ke sisi lain, sosok hitam bersnelli yang sedari tadi berdiri didepan pintu IGD dengan bersandar pada nurse station seolah otomatis terpanggil dan secara otomatis pula mengikuti kearah brankar tersebut dilajukan.
pasien wanita berparas ayu yang terbaring lemah di atas brankar membuat sosok hitam tersebut memelorotkan masker wajah berwarna hijau yang sedari tadi dikenakannya untuk menutupi sebagian wajah.
'kok ayu e, HAH!' batinnya kegirangan.
satpam yang telah selesai mendorong brankar ke bangsal telah kembali ke tempat asalnya menyisakan Kai, sosok hitam bersnelli dengan pasien wanita yang katanya ayu tadi.lalu dimana teman si pasien ini? entahlah, mungkin sedang mengurus pendaftaran. Kai tidak ingin terlalu ambil pusing tentang hal itu.
sebagai seorang koas yang merasa bertanggung jawab dan memiliki wibawa, langsung saja Kai mengeluarkan sfigmomanometer, atau yang biasa emak-emak sebut alat tensi darah yang entah dari mana tiba-tiba sudah berada ditangannya saja.
'cah ayu butuh pertolongan, mesakke tenan rupane wis klutuk'
kai mulai mempersiapkan alat untuk mengukur tekanan darah dari pasien dihadapannya, sambil mempersiapkan ia pun mulai menganamnesis.
"saya ukur tekanan darahnya dulu ya mba" kata Kai.
"iya dokter" jawab si pasien.
'duh Gusti, aku dipanggil dokter sama mba ayu, senangnya'
"yang dirasain apa mba?"
"badan demam, kepala pusing...." perkataan pasien tersebut terjeda sejenak, mungkin karena
saking tidak kuatnya menahan rasa sakit yang menjalar pada tubuh.
"....kalo pipis sakit banget"
"nyeri gitu ya?"
"iya dok"
"sehari ini udah berapa kali buang air kecilnya??"
"udah berkali-kali dok"
"warna air seninya gimana?"
"warnya kuning"
"kuning bening atau kuning keruh?"
mendengar beberapa jawaban dari si pasien, Kai sudah menduga bahwa penyakit yang di derita si mba berparas ayu di hadapannya ini sejenis ISK atau Infeksi Saluran Kemih. setelah ia periksa ternyata tekanan darah dari pasien tersebut normal, dan untuk suhu tubuhnya cukup tinggi yaitu 38.5.
"kira-kira penyakit saya apa dokter?"
"untuk penyakitnya nanti bisa ditanyain langsung ke dokter jaganya ya mba"
ya, karena memang yang bertanggung jawab adalah seorang dokter jaga, bukan koas.
"oiya, nama mbanya siapa?"
"saya Jennie"
"oh, ya"
setelah mendapat beberapa informasi Kai kemudian keluar berniat untuk melaporkan serta mengisi status pasien, di depan nurse station ia bertemu Sehun yang baru selesai berdiskusi dengan salah seorang dokter jaga.
"ngapain lo senyum-senyum?" itu jelas saja Sehun, dengan wajah datarnya.
"orapopo" jawab lelaki hitam tanpa mempedulikan sahabatnya itu.
lantas saja Sehun melirik ke arah bilik yang baru Kai periksa.
"Pantes" Sehun.
Note:
Hai teman-teman, hehe
oke, ini cuma selingan ya, hehe.
Disini aku mau minta maaf banget karena belum bisa ngelanjutin seluruh FF ku, maaf maaf maaf banget, maaaaaaaaaafff banget karena kehidupan nyataku Alhamdulillah sudah melelahkan fufufufu. untuk pastinya kapan bakal update lagi juga masih belum tahu, karena aku nyicil ketika moodku lagi bagus dan ada waktu sengang.
ya, karena menulis tanpa mood yang baik nanti akan mempengaruhi hasil. terimakasih buat yang masih setia menunggu.
I L O V E Y O U G U Y S S O M U C H.
KAMU SEDANG MEMBACA
KONSULEN RESE [CHANBAEK GS]
FanfictionRomance, Comedy, Marriage Life. "kamu diapain tadi sama anak ibu? Ayo! Sini bilang sama ibu!" "s- saya tadi, di pe- pepet bu" WHAT???? Kata dokter Chanyeol kepada Baekhyun dengan geralan bibir. Tapi memang benar kan? Baekhyun memang benar di pepet...