Prolog

133 5 2
                                    


Gita Ayu Lestari. Orang-orang sering memanggilku "Gita". Anak bungsu dari tiga bersaudara. Kakak pertamaku perempuan dan yang kedua laki-laki.

Aku hidup bersama dengan kedua orangtuaku saja. Karena kedua saudaraku sibuk mengurus rumah tangga dan bekerja. Dari lahir aku didik kedua orangtuaku mandiri, tidak manja ataupun menyusahkan mereka.

Hari-hariku saat ini tidaklah menyenangkan seperti anak seusiaku yang lain. Berpacaran, bermain-main ditongkrongan atau bermalam mingguan.

Setelah aku lulus dari SMP, aku semakin menyibukkan diri dengan belajar, membantu orangtua, dan menjalankan kewajibanku dirumah. Aku tidak pernah berfikir untuk menjadi mereka, yang ingin hidup bebas tanpa pengawasn orangtua. karena aku yakin, kedua orangtuaku tidak menginginkan aku terjerumus kedalam pergaulan bebas.

Kini, aku melanjutkan sekolahku di SMA. Aku mengambil jurusan IPA. Tidak ada yang menarik. Teman baru, guru baru, kelas baru, dan suasana baru. Bagiku itu hal yang biasa untuk satu semester ini. Berangkat pagi pulang sore adalah rutinitasku.

Aku mempunyai sahabat, dari SD sampai sekarang, dan juga satu kelas denganku. Amelia Corneliasari. konyol, lucu, crewet, dan juga partner saat dimanapun, kapanpun.

Setiap hari aku selalu berangkat dan pulang bersamanya saat sekolah. Karena memang rumah kita berdekatan. Panasnya angkutan umum yang kami tumpangi memang hal yang biasa, bahkan tidak jarang kita tidak hanya bisa berdiri, karena berdesak-desakan. Aku tidak mempermasalahkan hal itu. Bagiku asalkan turun dengan selamat. Itu saja.

Anehnya, aku memang selalu bersikap cuek dengan oranglain. Tetapi tidak untuk orang yang lebih tua dariku. Bahkan ada beberapa cowok di sekolahku yang pernah menyatakan perasaanya secara langsung. Namun, aku hiraukan. Terlebih cowok tersebut tidak baik. Alias bad boy.

Aku tidak pernah berpacaran selama ini. Aku hanya pernah dekat dengan seseorang, dan aku menyukainya. Namun, dia tidak pernah berkomunikasi lagi padaku ketika dia lulus SMP. Dulu dia kakak kelasku. Seiring berjalannya waktu, aku telah melupakannya.

*****













Terima kasih telah membaca cerita ini.
Saya tidak memaksa kalian memberi vote/comment.

People From The PastWhere stories live. Discover now