"Twilight Raven?"
Captain Thorns mengangguk. "Ya, Jenderal. Squad S.A.B.E.R sempat melacaknya di tempat itu dua menit sebelum ledakan terjadi," jawabnya.
"Benarkah itu? Tapi squad S.A.B.E.R masih belum memberiku kabar apapun sejak tadi," ucap General Rosa. "Sepertinya semua anggota Twilight Assassin masih belum terlacak sepenuhnya."
"Kau memberikan squad S.A.B.E.R tugas untuk mencari mereka lagi?" tanya Royal Cavalry. "Oh ayolah, Jenderal. Kita baru saja menangkap pemimpin mereka, apa yang kau takutkan?"
General Rosa menatap partnernya itu. "Aku hanya meminta mereka untuk melacak anggota Twilight Assassin yang tersisa," bantahnya. "Lagipula, Twilight Sonata masih bebas. Bisa jadi siapapun yang kita tangkap sekarang akan dibebaskan olehnya," jelasnya.
"Kau masih menghawatirkan anak itu, Lesley?" tanya Captain Thorns heran. "Aku saja sudah melupakan masa laluku dengan Alucard," ucapnya.
General Rosa menatap Captain Thorns tajam. "Masa lalumu dengan Alucard berbeda dengan masa laluku dengan Gusion. Kau tau itu, Miya," ucapnya dengan nada dingin.
"Bukankah sebaiknya kita bicarakan ini diluar kantor saja? Lagipula, ini sudah waktunya untuk pulang," ucap Royal Cavalry. "Um... Bagaimana kalau kita membicarakan hal ini di kamar asrama Lesley?"
~Love Yourself~
"Jadi?" tanya Miya, gadis dengan julukan Captain Thorns itu memeluk bantal sofa sembari mendengarkan cerita Lesley, sang General Rosa.
Fanny, sang Royal Cavalry meletakkan cangkir tehnya di atas meja. "Biar kutebak, kau menjadi polisi hanya untuk mencari Gusion?" tanyanya.
"Ya, begitulah," jawab Lesley jujur. "Aku juga ingin melemparkan gadis keparat itu ke penjara," geramnya.
"Entah mengapa aku jadi ragu kau bisa diterima di kepolisian dengan alasan seperti itu," ucap Fanny.
Mereka pun tertawa. Setelah menghabiskan makan malam, mereka kembali berdiskusi. Fanny membahas tentang Selena, The Twilight Virus yang ternyata memiliki trauma terhadap masa lalunya, yang membuat gadis itu tidak mempercayai orang lain selain kakaknya yang bernama Karina, The Twilight Doom.
"Itu artinya Angela memanfaatkan orang-orang seperti itu untuk menghancurkan kota?" tanya Miya.
Lesley mengangguk. "Dia bahkan tak segan-segan untuk mencuci otak siapapun supaya mereka mau masuk ke dalam organisasi itu," jawabnya.
"Err... Kau tidak sedang mengarang cerita kan, Lesley?" tanya Fanny.
"Gusion dan Angela dulunya adalah sepasang kekasih. Sehari setelah kelulusan, Gusion mengalami kecelakaan dan Angela memanfaatkan moment itu untuk mencuci otaknya. Jadi jangan heran kalau dia tidak ingat apapun tentang masa lalunya," jelas Lesley.
Miya mengerutkan keningnya. "Bukankah kau sudah menceritakan itu tadi? Kau tidak menyimak dengan baik ya, Fan?" tanyanya.
Fanny tersenyum kikuk. Gadis itu mengangguk pelan. Lesley dan Miya pun memukul gadis itu menggunakan bantal sofa untuk melampiaskan kekesalan mereka.
~Love Yourself~
Dua bulan telah berlalu. Namun tak satupun dari anggota Twilight Assassin yang berhasil keluar dari penjara. Padahal pengawasan di sel tahanan mereka terkadang tak begitu ketat.
Hal ini tentu membuat Royal Cavalry, Future Enforcer, General Rosa serta Captain Thorns merasa ada kejanggalan. Mengapa anggota Twilight Assassin yang lain tak berusaha untuk membebaskan mereka? Terutama boss mereka, The Twilight Doll.
"Squad S.A.B.E.R berhasil melacak Twilight Doom dan Twilight Matador. Mereka bilang, dua orang itu hanya menetap di tempat yang sama selama tiga minggu terakhir," ucap General Rosa.
Future Enforce menimpali, "Tidak ada aktivitas yang mencurigakan di sekitar tempat itu. Aku sudah mengeceknya sendiri kemarin," ucapnya. "Tapi aku tak menemukan mereka disana."
"Keadaan ini terlalu tenang," komentar Captain Thorns. "Entah mengapa aku merasa ada banyak sekali keganjilan disini," ucapnya.
Royal Cavalry mengangguk. "Sebaiknya ada yang berpatroli keliling kota," ucapnya. "Situasi seperti ini biasanya terdapat sebuah rencana besar dibaliknya. Setenang apapun, kita harus tetap siaga," lanjutnya.
"Ide bagus," tanggap General Rosa. "Tapi sebelum itu, ada yang harus mengecek tahanan. Cavalry, kau pergilah berpatroli bersama squad S.A.B.E.R. Aku akan berjaga disini bersama Enforce," ucapnya. "Thorns, kau bisa kan mengecek tahanan? Aku akan menyusul nanti"
Captain Thorns menghembuskan napasnya malas. "Baiklah."
~Love Yourself~
The Twilight Doll tengah bersandar pada tembok dengan keadaan yang buruk. Ia tampak begitu lesu dan bosan. Di sel sebelahnya, Twilight Virus tampak sedang berbaring di papan kayu, tidur siang. Sementara Twilight Hunter yang berada di sel paling ujung sedang meratapi nasibnya.
"Hunter," panggil Captain Thorns.
Laki-laki itu pun menoleh. "Untuk apa kau kemari, Kapten?" tanyanya lesu.
"Menertawakan nasib kalian," jawab Captain Thorns, lalu tertawa terbahak-bahak.
Twilight Doll berdecak kesal. Ia melemparkan gelas minumnya ke tembok, menimbulkan suara keras yang membuat Captain Thorns langsung menoleh ke arah selnya.
"Kau kesal, Nona Boneka?" ejek Captain Thorns. "Sayang sekali tidak ada yang menyelamatkan kalian lagi kali ini," ucapnya, lalu kembali tertawa.
Suara langkah kaki terdengar mendekat. Sosok General Rosa sedang berjalan menghampiri Captain Thorns. Ia membawa semua kunci tahanan, mengecek satu per satu tahanan yang ada disana.
"Selamat Tuan Bane, anda sudah bebas sekarang," ucap General Rosa ramah. "Semoga anda tidak terlibat tindakan kriminal lagi atau hukuman yang anda terima akan lebih buruk dari ini."
Breacher ikut tersenyum menatap pria tua yang baru saja dibebaskan dari penjara itu. "Anda sudah dijemput istri anda di depan," ucapnya. "Saya akan mengantar anda kesana."
General Rosa menyimpan kunci itu di pinggangnya, dekat dengan tempatnya menyimpan beberapa granat. Ia lalu berbalik dan menatap Twilight Doll dengan seringai kecilnya.
"Oh, lihatlah siapa yang sedang meratapi nasibnya disini," sindir General Rosa. "Aku tak akan lama tinggal di penjara, Lesley. Seseorang pasti akan menyelamatkanku sebentar lagi," ucapnya, menirukan gaya bicara Twilight Doll beberapa bulan yang lalu.
Captain Thorns tertawa mengejek. Ia lalu memberi perintah pada penjaga yang hendak memberi makanan pada para tahanan. "Jangan berikan dia makanan atau minuman. Dia tak akan memakannya, tapi membuangnya. Lebih baik berikan pada yang lainnya daripada sia-sia," titahnya.
"Baik, Nona," ucap penjaga itu patuh.
"Ayo, Kapten. Kita tak boleh berlama-lama di tempat ini."
~Love Yourself~
General Rosa disambut oleh Savior dan Beta ketika ia masuk ke dalam ruangannya. Baru saja ia duduk di kursi, laporan yang diucapkan kedua orang itu membuat tubuhnya reflek berdiri dan langsung menyambar coat serta kunci mobilnya.
~Love Yourself~
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Yourself
Fanfiction"Cinta? Apa itu cinta? Semua yang kau katakan itu hanya cinta palsu!" "Sebelum kau mencintai orang lain.... Seharusnya kau belajar untuk mencintai dirimu sendiri terlebih dahulu, Gusion." Sebuah kisah tentang seorang anggota organisasi terlarang "Th...