Outro : Tear

315 33 3
                                        

Ya, dia benar-benar menepati janjinya pada keluarga Paxley untuk menukar nyawanya dengan kebebasanku.

Crosshair lock you down...

Death kisses you on a forehead...

Rest in Piece,

The General Rosa, Lesley.

~Love Yourself~

Aku tak tau, kalau hari dimana aku menyatakan perasaanku pada Lesley akan menjadi hari terakhirku bersamanya. Bukan hanya di kepolisian, tapi juga di dunia ini.

"Sebelum kau mencintai orang lain.... Seharusnya kau belajar untuk mencintai dirimu sendiri terlebih dahulu, Gusion."

Kalimat terakhir Lesley terus menerus menghantui pikiranku. Sama seperti yang aku alami ketika aku masih belum mengingat masa laluku, kalimat itu selalu menghantuiku di setiap mimpi.

Mencintai diriku sendiri?

Bagaimana caranya?

~Love Yourself~

Aku mengejar Lesley untuk mencaritahu apa maksud dari kalimat itu. Dia terus berjalan melewati hutan. Diantara banyaknya pepohonan yang terasa sangat menyejukkan ini, entah mengapa aku merasa sendirian. Di hutan yang hanya ada kami berdua ini, aku seperti tak bisa merasakan kehadiran Lesley di dekatku.

Hingga sampailah kami di sebuah rumah megah. Di gebang pintu masuk rumah tersebut, ada sebuah batu yang diukir menjadi patung monumen.

Patung monumen berbentuk elang itu telah mengingatkanku tentang satu hal.

Ini adalah rumah lamaku, rumah keluarga Paxley.

Aku terus mengikuti Lesley. Namun tiba-tiba, Guinevere kakak iparku mencegahku. Aku pun berusaha untuk mengalihkan perhatian Kak Guinevere dan segera pergi mengejar Lesley lagi.

Dan seketika itu juga, aku kembali merasakan kehampaan seperti dulu.

Dihadapanku saat ini, sosok Lesley yang menghadap ke arahku dengan raut wajah terkejut karena terkena tembakan yang menembus dada kanannya. Gadis yang telah kehilangan nyawanya itu, tergeletak penuh darah di lantai. Jauh didepan kami, ayahku menggenggam sebuah pistol yang baru saja ia tarik pelatuknya.

Seketika napasku memburu. Aku memandang ayah dengan sorot penuh kebencian.

"AKU MEMBENCI KALIAN SEMUA!!!"

Setelah aku meneriakkan kalimat kekesalanku, aku segera berjongkok dan memeluk jasad Lesley yang bermandikan darah di lantai.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah hidupku, aku menangis lagi setelah sekian lama. Aku tak peduli dengan jati diriku sebagai seorang laki-laki. Lesley adalah cahaya hidupku, dan aku sudah kehilangan cahaya hidupku untuk kedua kalinya.

~Love Yourself~

Lagi.

Aku memimpikan kalimat terakhir dan suara nyanyian Lesley.

Crosshair lock you down...

Death kisses you on a forehead...

Air mataku kembali mengalir.

Biarlah aku menjadi pria yang cengeng, karena aku hanyalah seorang manusia biasa.

"Sebelum kau mencintai orang lain.... Seharusnya kau belajar untuk mencintai dirimu sendiri terlebih dahulu, Gusion."

Bagaimana caranya untuk mencintai diriku sendiri?

Aku tak punya alasan untuk itu.

Apakah tujuan hidupku bisa menjadi alasan agar aku bisa mencintai diriku sendiri?

Love YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang