Love Maze

326 25 0
                                    

General Rosa kini telah menginjakkan kakinya di Brown Wood Village. Ia diantar oleh Glorious General menuju penjara khusus Twilight Sonata yang terletak di tengah hutan.

"Hati-hati, Lesley," pesan Glorious General. "Kau yakin tak perlu membawa perlengkapan apapun?" tanyanya cemas.

General Rosa mengangguk mantap. "Aku akan baik-baik saja, Jenderal," jawabnya.

"Ini peta untukmu," ucap Glorious General, memberikan selembar kertas pada General Rosa. "Jangan sampai hilang. Kau bisa tersesat di dalam labirin sebesar ini," candanya.

General Rosa pun tersenyum pada pemuda itu. "Thanks."

~Love Yourself~

General Rosa sudah sampai di tengah-tengah labirin. Terbukti dengan adanya sebuah gubuk tua disana. Tanpa menunggu lama, ia pun segera masuk ke dalam gubuk tersebut.

Ceklek...

Krieeettt...

Cahaya matahari masuk melalui pintu yang terbuka. Tampaklah sosok Twilight Sonata yang terikat di atas kursi dengan mata tertutup selembar kain hitam. General Rosa melangkahkan kakinya perlahan, mendekati Twilight Sonata yang sejak tadi hanya diam.

"Gusion..." panggil General Rosa pelan.

Twilight Sonata pun menolehkan kepalanya ke samping kanan dan kiri, mencari keberadaannya. Suara itu terdengar begitu familiar di telinganya, tapi siapa?

"Angela... Kaukah itu?"

~Love Yourself~

Lesley melepaskan kain yang menutup mata Gusion, lalu berpindah ke hadapan pemuda itu. Ia lalu melepaskan tali yang mengikat kedua tangan dan kaki Gusion dengan kursi menggunakan pisau kecil.

"General Rosa."

Lesley langsung menahan lengan Gusion yang hendak menyerang menggunakan daggernya. Ia tau ini sudah pasti akan terjadi. Karena Angela selalu memberi Gusion perintah untuk membunuh orang yang menyakitinya. Dan Lesley berkali-kali mencoba menangkap Angela, namun selalu digagalkan oleh Gusion.

"Tak perlu mencoba membunuh atau melukaiku lagi, Gusion," ucap Lesley. "Kebebasanmu sudah dibayar dengan nyawaku."

Gusion membelalakkan matanya. Entah mengapa ia merasakan nyeri di hatinya ketika melihat air mata Lesley yang jatuh bersamaan dengan kalimat itu. Sesuatu yang bahkan tak pernah ia rasakan ketika bersama Angela selama ini.

"Jenderal..."

"Panggil saja aku Lesley. Aku sudah bukan seorang Jenderal lagi setelah ini," potong Lesley. "Ikuti aku," titahnya.

Dengan langkah malas, akhirnya Gusion pun menurut dan mengikuti langkah Lesley dari belakang gadis itu.

~Love Yourself~

"Jenderal!"

Lesley kembali berdecak kesal. Sudah tiga kali Gusion memanggilnya karena tersesat di dalam labirin. Ia pun membalikkan tubuhnya dengan malas. "Sudah kubilang jangan panggil aku--"

Kosong. Gusion hilang dari pandangannya 'lagi' untuk yang keempat kalinya.

"Gusion!!" teriak Lesley.

Lesley segera berlari mencari Gusion di sekitar tempat terakhir ia berjalan. Ia begitu terkejut ketika melihat Gusion terpojok di salah satu labirin. Di depan pemuda itu, ada seekor ular berbisa yang tengah mendekat ke arahnya.

Lesley mendekati ular tersebut, hendak menangkapnya. Namun ternyata gerakan gadis itu kalah cepat. Ular tersebut tiba-tiba berbalik dan menggigit lengan Lesley.

Gusion reflek mengambil ular tersebut dan melemparnya ke tembok labirin yang lain agar ular itu pergi menjauhi mereka. Sedangkan Lesley segera menghisap bekas gigitan ular itu dan memuntahkannya. Setidaknya darah yang terkena racun dari bisa ular tersebut sudah dikeluarkan.

"Kau baik-baik saja?" tanya Lesley.

Gusion mengangguk. "Ya, aku baik-baik saja," jawabnya.

Lesley memberikan peta yang dibawanya pada Gusion. "Pergilah, keluarga Paxley sudah menunggumu di luar," ucapnya.

"Bagaimana denganmu, Jenderal?" tanya Gusion cemas. Ia sempat melihat kalajengking dan hewan-hewan yang memiliki racun saat berjalan mengikuti gadis itu tadi.

"Katakan saja pada mereka kalau aku sudah mati," jawab Lesley. "Racun dari bisa ular tadi sudah pasti akan membunuhku, Gusion. Aku tak akan bertahan lebih dari satu jam setelah digigit ular berbisa," ucapnya.

Dengan terpaksa, Gusion pun mengangguk. Ia membantu Lesley bersandar pada tembok labirin, lalu pergi meninggalkan gadis itu sendirian.

~Love Yourself~

"Crosshair lock you down... Death kisses you on a forehead..."

Gusion menghentikan langkahnya ketika telinganya samar-samar mendengar nyanyian itu. Tiba-tiba sesuatu di dalam lubuk hatinya menjerit.

Ia mengingat lagu itu! Itu... adalah lagu yang sering dinyanyikan oleh teman masa kecilnya. Lagu yang selama ini menghantui mimpinya setiap kali Gusion tidur.

"Lesley..."

Gusion segera berlari kembali ke tempat Lesley. Ia segera mengecek napas serta detak jantung gadis itu. Denyut nadinya begitu lemah dan napasnya tidak teratur. Lesley masih hidup. Gadis itu hanya tak sadarkan diri.

"Lesley, bertahanlah..." ucap Gusion. Ia pun mengangkat Lesley dan segera membawanya keluar labirin untuk mencari pertolongan.

~Love Yourself~

Glorious General sejak tadi mengintai pintu keluar penjara labirin itu. Namun tidak ada tanda-tanda dari General Rosa maupun Twilight Sonata yang mendekati pintu keluar. Ia pun cemas. Terlebih lagi, General Rosa tak membawa apapun ketika masuk ke dalam labirin itu.

"Jenderal, apa sudah ada kabar?"

Glorious General mengambil walkie talkie yang dibawanya. "Belum. Tidak ada tanda-tanda dari General Rosa maupun Twilight Sonata," jawabnya.

"Aku bisa melihatnya dari helikopter! Mereka sudah dekat,"

Laki-laki itu kembali mengamati pintu keluar labirin. Ia terkejut ketika melihat Twilight Sonata yang berlari keluar dari labirin sembari menggendong General Rosa dengan cara bridal style. Terlebih lagi, General Rosa dalam keadaan yang tak sadarkan diri.

"Jangan-jangan, Sonata telah membunuh General Rosa?" pikir Glorious General.

Glorious General pun mengikuti langkah Twilight Sonata yang berlari keluar hutan. Ia hampir kehilangan jejak ketika Twilight Sonata menghentikan sebuah mobil dan masuk ke dalamnya, membawa pergi sang General Rosa.

Glorious General segera mengambil Walkie Talkie miliknya untuk memberi perintah pada squad S.A.B.E.R. "Automata, Regulator, Exploder, kejar mobil sedan berwarna merah dengan nomor polisi A 394 CTZ. Mobil itu mungkin akan membawa Twilight Sonata dan General Rosa ke suatu tempat. Satu lagi, usahakan untuk tidak terlihat!" titahnya.

"Baik, Jenderal!"

~Love Yourself~

Love YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang