Chapter 4

1.7K 179 20
                                    



Beam POV

Aku tidak tahu berapa lama lagi aku bisa menahan. Dia terlihat baik-baik saja, sedangkan hatiku sekarat. Tanganku terus mencengkeram lengan kursi dan aku sadar aku mulai berkeringat.

Ketika Forth akan tampil, aku mengambil pil untuk berjaga-jaga, tapi aku rasa itu tidak akan cukup untuk saat ini. Bagaimanapun, aku mencoba untuk tenang dan melanjutkan wawancara.

Aku kembali fokus. Pembawa acara bertanya pada Forth masalah percintaannya. Aku tidak ingin mendengar ini, aku tidak bisa mendengar ini.

"Forth, apa kau memiliki seseorang dalam hidupmu sekarang?"

"Ya, aku berkencan dengan seseorang selama beberapa bulan ini." Jawab Forth. Kelly berbalik untuk menatapku. Aku menutup mataku erat, berharap kamera tidak fokus padaku saat ini.

"Dan kau, Beam?" Tiba-tiba semua mata tertuju padaku.

"Tidak, aku belum menemukan orang yang tepat." Aku bahkan tidak berani menatap Forth. Aku tidak bisa bersama siapapun, aku tidak akan bersama siapapun.

"Kalian dengar, para gadis? Pria tampan ini lajang!" Aku tersenyum lelah ke kamera dan akhirnya semua perhatian tak lagi tertuju padaku.

"Dan Forth, kau siap untuk menyanyikan lagumu?"

"Tentu saja!" Kata Forth kemudian naik ke panggung.

Segera setelah itu, lagu mulai diputar. Kedengarannya sangat bagus, memiliki ritme yang indah dan melodinya menarik. Lalu liriknya dimulai ...

(Putar lagu di sini)

Everything I know about love

I learned from you, from you

And everything I know about pain

I learned from you, from you ...

Tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak !

Apa ini? Setiap kata tertahan di diriku dan itu bahkan menghancurkan hatiku lebih dalam lagi. Aku berusaha agar air mataku tidak jatuh. Aku harus bertahan, setidaknya sampai lagu berakhir.

You were my only, You were my first

You showed me lonely

And you took me in when I was hurt

But the most important

Thing you ever gave me

You were the one

That hurt the most

Aku mencoba untuk tidak mendengarnya. Aku berusaha untuk tidak memperhatikannya, untuk fokus pada hal lain dalam pikiranku. Tapi telingaku terus mengkhianatiku, menggodaku berkali-kali pada lagu yang dinyanyikan Forth untukku.

So thank you for the

Broken heart, oh yeah

And thank you for the

Permanent scar

Cause if it was not for you

I might forget, how it feels to let go

And how it feels to get

A brand new start

So thank you for the

Broken heart

Aku merasa tangan Kelly menggenggam tanganku. Mencoba menenangkanku. Sentuhannya meyakinkanku. Aku memejamkan mata lagi dan membayangkan aku di kamarku, sendirian, tanpa apa-apa di sekitarku. Tapi itu tak bertahan lama. Telinga masokisku kembali lagi dan lagi untuk mendengarkan suara Forth, hanya karena aku merindukannya. Meskipun Forth membunuhku, aku tidak bisa berhenti mendengarkannya.

You were my only but not my last

You showed me lonely, and you made me put you in the past

The most important thing you ever gave me was the one that hurt the most

So thank you for the broken heart, oh yeah

And thank you for the permanent scar

Cause if it was not for you

I might forget, how it feels to let go

And how it feels to get a brand new start

So thank you for the broken heart

And every time I find myself alone in pieces

I find myself I’ll just remember when you hurt me and I made it

So thank you for the broken heart

And thank you for the permanent scar

Cause if it was not for you

I would not be here, With the love of my life all my pain disappear

I’ve come so far

So thank you for the broken heart

I thank you, I thank you

For the broken heart

Oh yeah oh, Broken heart ...

Cukup, aku tidak tahan lagi, aku tidak bisa menahan air mataku dan mulai merasa mual. Aku berdiri ketika reff terakhir dari lagu itu masih dinyanyikan, dan kamera juga sedanh tidak fokus padaku.

Aku tidak tahu jika pembawa acara melihat kondisiku, tapi ku rasa tidak karena dia tidak menghentikanku.

Aku pergi ke toilet dan bersandar pada wastafel. Seluruh tubuhku gemetar sebelum gelombang air mata tidak berhenti jatuh dari mataku.

Apa aku sudah menjadi bagian dari masa lalumu? Apa kau sudah menemukan cinta dalam hidupmu? Itu yang Forth katakan dalam wawancara tadi dan isi dari lirik lagu yang ia nyanyikan.

Kenapa kau begitu terkejut, Beam? Bukankah ini yang kau inginkan? Bahwa dia bahagia? Bahwa dia bisa melanjutkan hidupnya?

Ya, itu yang selalu aku tulis dalam semua suratku, tapi lebih sulit untuk menerimanya sekarang saat aku tahu itu adalah kenyataan.

Aku mendengar Kelly menyanyikan laguku, tentu Forth juga mendengarkan. Akankah dia memahamai perasaanku? Apakah dia masih peduli? Setidaknya kalau bukan sebagai kekasih, sebagai manusia? Maukah kau memahami rasa sakitku? Aku rasa tidak.

Tak lama kemudian, ku dengar Seth mengetuk pintu, tapi aku tidak ingin bertemu siapapun sekarang, itu sebabnya aku mengunci pintu toilet.

Aku jatuh ke lantai ketika aku tidak bisa lagi berdiri, kepalaku berputar dan mataku berkunang-kunang. Aku mencoba berteriak, mencoba memanggil Seth, tapi tidak ada suara yang keluar dari mulutku. Nafasku semakin memburu dan aku tahu aku sesak napas. Setelah itu, semuanya berubah menjadi gelap dan aku tidak ingat apa-apa lagi.


Broken Heart (Bahasa Translate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang