Chapter 9

1.7K 158 26
                                    


Beam POV

Kami keluar dari kamar dan duduk di sebelah Seth dan Kelly di ruang tamu. Untuk beberapa alasan aneh, aku tidak bisa berhenti tersenyum. Aku tahu keadaan sedang serius, tapi saat melihat sekeliling dan melihat orang-orang yang menyayangiku, aku tahu aku tidak sendirian.

Memiliki Forth yang baik-baik saja, itu sudah lebih dari yang aku minta. Aku tidak menyangka dia akan benar-benar memaafkanku untuk apa yang sudah aku lakukan padanya, untuk apa yang akukan pada kita berdua. Aku merasa seolah beban besar telah hilang dari pundakku.

Sebagian diriku menyesal Kelly masuk ke kamarku saat itu, sebenarnya aku agak berharap untuk ronde kedua.

"Beam, bagaimana keadaanmu? Bagaimana perasaanmu?" Kelly bertanya padaku.

"Tidakkah kau melihatnya tidak bisa berhenti tersenyum? Beam, sudah ku katakan bahwa semua yang kau butuhkan adalah sex yang baik ..."

"SETH!" Sela Kelly ngeri.

Kami semua tertawa, tapi Kelly dan Seth menatapku terkejut. Ku rasa sudah lebih dari setahun sejak mereka mendengar aku tertawa seperti ini. Kemungkinan aku yang dulu akan menjawab dengan sesuatu yang lucu dan bermakna. Tapi aku belum ada di sana, tidak ketika aku ingat bahwa Pow kembali. Mereka memperhatikan perubahan wajahku.

"Beam, apa sesuatu terjadi?" Tanya Kelly.

"Selain apa yang sudah kita ketahui ..." Sambung Seth dengan setengah tersenyum. Kelly memberinya tatapan tajam.

"Pow kembali." Jawabku pada mereka. Suasana ceria beberapa detik yang lalu digantikan oleh rasa takut dan khawatir.

"Apa?!!" Mereka bertanya pada saat bersamaan.

"Tak lama setelah Forth datang, aku menerima paket darinya dengan surat ancaman, aku langsung menelepon Phana dan Ming dan mereka sudah menyelidiki."

"Tapi kenapa sekarang? Bagaimana dia tahu tentang kalian berdua?" Kata Kelly masih belum bisa mempercayainya.

"Menurut Phana dan Ming, kemungkinan dia juga berada di stasiun televisi kemarin. Juga, dialah yang mengirimkan paket itu sendiri, karena tidak ada pengiriman pada hari Minggu." Kataku pada mereka.

Saat itu, Kelly melompat ke arahku dan memelukku, seolah-olah melindungiku dari serangan mata-mata.

"Kelly, aku tidak bisa bernapas!" Kataku menepuk lengannya yang menekanku di dadanya.

Dia bergerak menjauh dan tiba-tiba duduk di antara Forth dan aku. Dia melihat kami berdua dengan seksama dan semakin memerah.

"Ok, ide yang buruk. Jiwa fujoshiku sudah diet dari setahun yang lalu, tidak baik jika dia begitu dekat dengan kalian." Katanya kemudian duduk di sebelah Seth.

Kami bertiga memandangnya terkejut dan kemudian mulai tertawa di saat yang sama.

Sangat menyenangkan untuk berbagi dengan mereka, hingga bayangan ketakutan untuk apa yang mungkin terjadi tidak cukup untuk menghilangkan kebahagiaanku untuk waktu yang lama.

Aku tidak tahu akan bertahan berapa lama. Tapi hari ini, sekarang, saat ini, aku bahagia dan tidak ada hal yang membebaniku. Aku bersandar pada Forth yang merangkul dan mencium dahiku.

"Kalian sangat manis!" Komentar Kelly.

"Lalu, apa rencana kalian mulai besok?" Tanya Seth.

"Kita masih belum tahu. Phana dan Ming membawa semuanya, surat itu mengatakan bahwa ia ingin membunuh kami berdua jika kami bersama lagi. Ku rasa dengan kita tetap bersama adalah hal yang paling masuk akal. Selain itu, ku rasa aku tidak bisa berpisah dari Beam sekarang." Jawab Forth dan memelukku erat.

"Kenapa kau tidak pernah mendengarkan kami, Beam? Kenapa kau tidak mau melaporkan hal ini pada polisi?" Kelly memberitahuku untuk yang kesekian kalinya.

"Sekarang aku tahu itu kesalahan. Tapi kau tau keadaanku saat itu, aku hanya ingin meninggalkan semuanya, untuk melihat apakah dengan itu aku juga bisa meninggalkan rasa sakitku."

"Ya, aku mengerti"

Pada saat itu ponsel Forth berdering.

"Halo. Ya Dax.....Tidak, aku di rumah Beam.... Ya, kau tidak salah dengar... Ya, ku rasa begitu..Kita masih belum membicarakan tentang itu.... Besok? oke, aku akan berada di sana besok. Bisa aku mengajak Beam? Sempurna, sampai bertemu besuk! "

"Apa yang diinginkan Dax?" Tanyaku pada Forth.

"Dia mengirimkan salam untukmu dan bertanya kapan kita menikah, mengadopsi bayi dan mengakhiri semua drama ini."

"Ohoho, aku suka dia!" Kata Kelly

"Ku rasa dia terlalu terburu-buru." Kataku tertawa, begitu juga dengan Forth. Tapi aku melihat sesuatu yang aneh di matanya, aku akan menanyakannya nanti.

"Besok aku harus merekam beberapa lagu untuk album baru, maukah kau ikut denganku?"

"Tentu saja!" Jawabku.

Setelah itu, kami mengobrol sedikit lebih lama, makan malam dan pergi tidur. Kami menerima begitu saja ketika Forth akan bermalam di apartemenku.

"Beam, bisa kau meminjamkanku beberapa pakaian untuk tidur? Aku ingin mandi." Kata Forth, dan aku memberi semua yang dia butuhkan.

Akhirnya, Forth berbaring di sampingku dan aku meringkuk di sebelahnya. Kami tetap seperti ini, tanpa bicara, hanya menikmati setiap detik kebersamaan ini.

"Beam, aku tidak tahu apa yang menanti kita besok. Tapi kau harus tahu jika aku tidak berniat untuk berpisah denganmu lagi. Kali ini aku akan berada di sisimu, aku akan mendukungmu jika kau membutuhkanku, aku akan melindungimu dengan seluruh kekuatanku." Aku memandangnya dan itu mengingatkanku pada obrolan tadi.

"Kenapa kau menjadi serius tadi?" Tanyaku.

"Kapan?"

"Ketika kita bercanda tentang bayi dan pernikahan, dan aku berkata bahwa Dax terlalu terburu-buru."

"Oh, tidak ada apa-apa." Katanya, tapi dia menghindari tatapanku.

"Apa aku harus bertanya pada Dax?" Kali ini dia menatapku dan aku melihat rasa sakit di matanya. Ini pasti sesuatu yang terjadi saat perpisahan kami.

"Tidak lama sebelum kita putus, aku meminta Dax untuk menemaniku memilih cincin."

Tiba-tiba duniaku runtuh lagi ke ke dalam luka yang aku sebabkan untuk Forth. Dia akan melamarku! Dan aku meninggalkannya? Kenapa aku begitu bodoh? Tapi setidaknya aku bisa membuatnya aman.

"Forth, maafkan aku, maafkan aku." Kataku berbisik dan merasakan air mata penyesalan datang kembali mengaburkan mataku.

"Hei, hei, hei...tidak ada yang terjadi, semuanya baik-baik saja. Kita sudah bersama sekarang!"

Tiba-tiba aku merasa tidak ingin menunda hidupku lagi, bukan karena bajingan cabul gila itu. Aku kehilangan satu tahun hidupku bersama Forth karenanya, aku tidak akan membiarkan dia mengendalikan nasibku lagi.

"Ayo kita melakukannya." Kataku pada Forth.

"Bukankah kita sudah melakukannya sore tadi? Meski aku tidak menolak untuk ronde kedua." Jawab Forth sambil tersenyum.

"Tidak. Bukan itu, dan aku juga tidak menolak untuk itu. Maksudku, ayo menikah.

"Apa?!!" Forth terkejut.

"Kau sudah mendengarku."

"Tidak"

"Tidak?"

"Tidak"

"Kenapa tidak?"

"Karena aku tidak akan menerima lamaran yang buruk seperti itu." Forth tersenyum. Aku menatapnya, menyipitkan mataku.

"Apa milikmu lebih baik?" Aku balik bertanya, dan dia memberiku seringaian.

Tak lama setelah itu, dia memelukku dan kami mulai berciuman. Ketika ciuman menjadi lebih bergairah dan pakaian mulai jatuh, aku memutuskan meninggalkan percakapan ini untuk besok pagi.

Broken Heart (Bahasa Translate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang