pertemuan 2

6 0 0
                                    

Hanna berjalan pulang saat ia melewati pasar langkahnya terhenti, ia terdiam ada sesuatu yang menarik perhatiannya lantas ia berjalan kearah penjual pedang dipinggir jalan dekat rumah makan.

" Lumayan pedang ini tapi ada sesuatu yang kurang...." kata seorang pria dengan pakaian seperti pengelana.

" pedang itu hanya kurang tajam  tuan saya jamin. Pedang ini masih baru dan akan terlihat bagus jika diasah lagi...." kata penjualnya.

pandangan Hanna tertuju pada pedang itu,lalu kearah busur panah yang ada disamping pedang itu.' rasanya benda itu tidak asing apalagi melihat anak panah yang ada di sampingnya.'

Lalu Hanna mengambil busur dan anak panah itu." Berapa harga barang ini." tanya Hanna masih dengan membelai ujung anak panah itu.

seketika pengelana dan pedagang senjata itu menghentikan negosiasi mereka.

" Maaf nona kau bertanya apa?" kata pedagang.

" Berapa harganya." kata Hanna sambil mengacungkan busur dan anak panah yang dipegangnya.

" Itu hanya dua puluh perak nona.."

" Kau yakin ...aku rasa itu terlalu mahal.....apalagi barang ini merupakan barang bekas" sudut Hanna pada pedagang.

" Maaf nona jangan asal bicara..ini.." belum selesai orang itu berbicara Hanna sudah berbicara lagi...

" Bukankah anak panah ini sama seperti anak panah yang melubangi kepala nona hannabi..." sanggah Hanna hal itu membuat pedagang itu tertegun ada kilat ketakutan di matanya.

" Tuan aku sarankan kau jangan ambil pedang itu. semua barang disini adalah barang lelang bekas.jika kau menginginkannya ambillah tetapi tidak dengan harga semahal itu." kata Hana sambil menyerahkan uang dua puluh perak dan pergi meninggalkan pedagang  yang ketakutan dan sang pengelana yang kebingungan.

Hanna berjalan menembus kegelapan malam.dia tidak menyangka jika ia akan menemukan benda yang membuatnya mati suri. Seketika langkahnya terhenti dari kejauhan ia dapat melihat

seseorang dengan pakaian serba hitam berjalan kearah nya.lalu tanpa aba-aba orang-orang itu menyerangnya.hanna cukup kerepotan melawan orang orang itu apalagi jumlah mereka lebih banyak.tetapi dengan ilmu beladirinya ia masih bisa bertahan sebelum serangan terakhir orang itu membuatnya terjatuh dengan luka dalam.sesaat sudut mata Hanna dapat melihat sosok hitam itu mendekat dan bersiap siap menghunuskan pedangnya kearah hanna.seketika Hanna menyilangkan tangannya di depan wajahnya..

" Cesss...." Suara pedang pengenai kulit membuat darah keluar dari bekas goresan pedang itu.tetapi pedang itu tidak mengenai Hanna melainkan mengenai seorang pria tampan yang tengah melindungi tubuhnya.seketika tubuh Hanna menegang ada secuil ingatan masuk kedalam memorinya.

Saat Hanna masih sibuk dengan memorinya pria itu telah terjun ke Medan pertarungan membuat orang berbaju hitam itu menyerah dan kabur dengan luka bakar di bagian tubuhnya.melihat hal itu Hanna langsung berdiri menghampiri pria tampan itu.

" Lengan  anda terluka..." kata Hanna mencoba tenang.
Pria itu hanya diam sebelum akhirnya berbalik dan melangkah pergi.

" Hei tunggu biar aku obati lukamu...." teriak Hanna sambil berlari mendahului pria itu dan menghentikan nya.

" biar aku lihat.." kata Hanna sambil menarik pria itu untuk membelakanginya.

" Tidak terlalu parah.." ucap Hanna lalu dengan cepat ia menyobek pakaiannya untuk membungkus luka di bagian lengan pria itu.

" Untuk luka dipunggungmu aku hanya bisa menghentikan pendarahannya saja.jika kau mau kau bisa ikut dengan ku dan aku akan mengobatinya di rumahku." tawar hanna.

" tidak perlu." kata pria itu yang kemudian melangkah pergi.

" Hei apa kita pernah bertemu sebelumnya..." teriak Hanna yang penasaran.'rasanya sangat nyaman saat bersama pria itu.' pikir Hanna.

" mungkin .." jawab pria itu lirih hampir tak terdengar atau mungkin memang tidak terdengar buktinya Hanna hanya mendengus kesal karena dia merasa diabaikan.

****
Pasca peristiwa itu Hanna berjalan sendirian menyusuri malam untungnya dia sudah hampir sampai.tetapi tidak menutup kemungkinan jika ia akan terkena amarah jenderal.
Hanna berhenti ia merasa ada seseorang yang mengikuti nya.

" Siapa disana..."teriak Hanna kearah semak belukar dipinggir jalan.

" kau tak mau keluar..baiklah." seketika tubuh Hanna menghilang dan muncul dibelakang seseorang di balik semak-semak.

" Ahh dimana nona...kenapa cepat sekali hilangnya..." kata orang itu.

" Yui sedang apa kau disini..."

" Ehh.." Yui berbalik dan menemukan Hanna di belakangnya.

" Hanna aku mencarimu. aku takut jika terjadi sesuatu pada mu." kata Yui cemas.

" Emh kau tenang lah.aku baik baik saja.ayo kita pulang." kata Hanna melembut terdengar sedikit manja.

Kemudian mereka berjalan bersama menuju Whitehouse.
Sesampainya di Whitehouse Hanna Dan Yui disambut wajah para pelayan yang kusut dan ketakutan karena kemarahan jendral.

" Ayah mereka tidak bersalah.aku pergi karena ingin jalan-jalan." terang Hanna.entahlah kenapa melihat jendral membuatnya bahagia apakah ini karena kerinduan yang selama ini ia pendam.dengan gesit Hanna berlari memeluk ayahnya sambil menangis.

" Aku rindu ayah...jangan tinggalkan aku lagi..." kata Hanna yang masih menangis diperlukan ayahnya.sementara itu jendral xuan meleleh semua amarahnya hilang digantikan perasaan rindunya pada putri kesayangannya.

Semua pelayanan yang ada disitu ikutan terharu melihat ayah dan anak itu kembali bertemu setelah sekian lama terpisah.

                   🍁🍁🍁🍁

Dimana ada pertemuan disitu ada perpisahan,tetapi aku ingin pertemuan ini tak akan ada akhir untuk berpisah meski ku harus mengorbankan segalanya.

Two Life Of adventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang