"mari mampir! mampir sini !mari mampir! ada jajanan raja, jajanan kerajaan pasti uenak.. tenan "
"Jual ikan segar-ikan segar! dua koin perak saja murah murah"
"sayur... sayur... baru dipetikdari kebun, sayur segar! dari kahuripan dijamin kualitas terbaik, 1 perak satu ikat"
"rempah rempah dan bumbu dari cina pasti bikin suami betah dirumah! L murah murah dijamin asli gak palsu!"Suara pedagang-pedangan yang tidak kenal lelah menjajakan barang jualannya. Setiap hari ketiga di awal bulan aku ikut ibuku mbok lasmi belanja kebutuhan bulanan. Ibuku adalah salah satu pelayan yang melayani keluarga terpandang di majapahit.
Ibuku udah menjadi pelayan sejak usianya genap 16 tahun. Aku tidak begitu mengenal keluarga yang ibuku layani maklum karena kami dari golongan rendahan. meskipun ibuku sudah masuk usai 30an tapi ibu masih terlihat muda karena ibu pintar merawat tubuhnya. Ibuku bertahan selama ini karena ibu pintar memasak, cantik, dan disayangi oleh istri dan kepala keluarga disini.
Namaku Ratih menurutku aku ini periang, suka menolong, suka berteman, berantem, bisa menggunakan tongkat/tombak(ukuran kecil)/panahan meskipun aku suka hal itu aku juga jago masak. Ibuku yang mengajariku memasak makanan berbahan dasar bumbu merah. Aku anak perempuan mbok lasmi lebih tepatnya akan menjadi wanita dewasa beberapa hari lagi.
Nama lengkapku Ratih Anom Waisaka . Dari namaku mungkin teman-teman bisa memebak kalau aku lahir di bulan waisaka kalau di kalender masehi mungkin lahir dibulan april-mei. Tahun ini aku genap 15 tahun. Secara adat aku bisa memilih untuk menetukan jalan hidupku sendiri meskipun aku terikat oleh adat wanita majapahit.
Perempuan itu hanya boleh dirumah. Perempuan itu memang diciptakan untuk menjadi seorang istri dan hidup bahagia atau menjadi simpanan para senopati atau punggawa kerajaan. Perempuan itu hanya boleh belajar memasak, menjahit, dan berkebun selain itu urusan laki-laki. Perempuan itu ... Bla.. bla.. bla.. apalah itu. Kata ibu selalu terngiang dan terdengar ditelingaku karena ia ucapkan setiap kali kami memasak didapur tetapi Aku inggin memutuskan jalan hidupku sendiri!
"Ratih Kesini ! Jangan melamun dan main-main saja" seru suara mbok lasmi ibuku. Oke mungkin perkenalannya sekian dulu ya :p
TRIMAKASIH SUDAH MAU MAMPIR DAN MEMBACA
UNTUK BAGIAN SELANJUTNYA DITUNGGU YA