Ify memandangi gelang di tangannya dalam diam. Suasana kelas masih sepi karena Ify yang datang terlalu pagi. Lagi-lagi karena Mario, setan rusuh satu itu tak pernah berhenti mengganggunya. Membangunkan tidurnya saat masih pukul lima. Benar-benar Ify ingin mencekik Rio biar mati dua kali.
"Jangan dilihatin terus, cari tahu itu punya siapa?" Dengan mengesalkan, Rio tiba-tiba datang dan langsung memberi perintah.
"Suka-suka, aku tidak menerima perintah dari siapapun!" ucap Ify ketus. Ia masih kesal dengan ulah Rio akhir-akhir ini yang selalu mengganggunya.
"Kenapa kau selalu seperti ini?"
"Seperti ini bagaimana?" tanya Ify dengan bingung.
"Kau selalu bersikap sinis padaku, apa tidak bisa kita berhenti bertengkar sehari saja?"
Ify mendelik sinis. Bagaimana bisa ia berhenti bersikap sinis jika sikap pemuda di depannya ini saja begitu menyebalkan. Ia menyuruh orang lain berhenti bersikap sinis, tetapi dengan tak berdosanya ia terus datang mengganggu. Tidak bisakah ia seperti jin botol? Yang datang saat dipanggil saja. Bukan muncul tiba-tiba seperti ini.
"Pikirkan sendiri, kenapa aku selalu seperti ini terhadapmu."
"IFY!!"
Agni datang dengan raut wajah yang bingung. "Ngomong sama siapa?"
"Siapa yang ngomong?" Ify sedikit gelagapan karena tidak mengira jika Agni datang tiba-tiba.
"Tadi aku lihat kamu ngomong sama seseorang."
"Salah lihat kali, aku nggak ngomong sama siapa-siapa, kok!"
Agni menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Perasaan ia mendengar dengan jelas Ify berbicara dengan seseorang. Apa mungkin ia berhalusinasi?
"Masa, sih? Aku dengar kok kamu ngomong tadi."
"Nggak ada yang ngomong, Ag. Memangnya kamu lihat ada orang selain kita di sini?"
Agni menggeleng. "Mungkin halusinasiku aja kali, ya?" gumam Agni sedikit tidak yakin.
"Mungkin," sahut Ify.
"Itu apa, Fy?" Agni menunjuk gelang di tangan Ify.
"Gelang."
"Unik banget," sahut Agni sambil meraih gelang di tangan Ify dan mengamatinya. "Sepertinya bukan diproduksi di Indonesia."
Ify menegakkan badannya. "Bagaimana kamu bisa tahu?" tanyanya heran.
"Lihat saja dari bahannya, ini bahannya tidak ada di Indonesia. Aku dulu sempat mempelajari sedikit kerajinan khas beberapa Negara, dan sepertinya ini dari India," ucap Agni memberikan penjelasan.
Ify kembali meraih gelang itu dan mengamatinya. Memang dari bentuknya sangat unik dan sepertinya langka. Gelang itu polos dengan ujung runcing berwarna hitam. Seperti terbuat dari ekor sesuatu.
"Kamu dapat darimana?"
Ify menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan Agni. Ia tak mungkin menceritakan yang sebenarnya. Bisa-bisa ia dianggap gila beneran.
"Nemu tadi di jalan."
"Coba searching aja di Google." Agni memberikan usulan yang langsung saja di setujui oleh Ify. Sejenak, kedua sahabat itu larut dalam pencarian hingga menemukan fakta yang cukup mengejutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Time √ (Tersedia Dalam Versi Cetak)
FanfictionMario Pratama, Mahasiswa UI yang meninggal terbunuh di rumahnya sendiri. Mendapat kesempatan kedua untuk menemukan siapa pembunuhnya karena polisi telah menutup kasus ini sebelum kasusnya selesai. Alifya Zahranti, salah satu siswi SMA PERMATA di Jak...