12

1.4K 171 29
                                    

Clek...

Pintu kamar Luhan terbuka, Luhan yang sedang membaca buku langsung melihat kearah pintu untuk melihat siapa yang datang.

Luhan langsung membulatkan matanya terkejut karena pengawalnya masuk Tampa izin.

"Kenapa kau kemari?"tanya Luhan takut.

Tidak menghiraukan ucapan Luhan, Sehun mengunci pintu kamar Luhan yang membuat Luhan semakin takut.

"A-apa yang k-au lakukan?"ucap Luhan semakin takut.

Sehun semakin berjalan maju mendekati Luhan, Luhan otomatis mundur saat pengawalnya ini berjalan maju mendekati nya.

"Jangan macam-macam kau"ucap Luhan semakin memundur, dan langkah Luhan terhenti saat tubuhnya sudah menabrak dinding.

"Yak......"teriak luhan.,saat pengawalnya menyentuh pipi mulus nya.

Sehun langsung mencium bibir Luhan agar Luhan berhenti berteriak, sedangkan Luhan langsung memukul-mukul dada Sehun, namun sayang. Tenaga Luhan tidak sekuat tenaga Sehun.

"Hiks...."hisak Luhan lolos dari mulutnya, Sehun yang mendengarnya langsung menghentikan ciumannya.

"Hiks...., Hiks......"

Sehun langsung mengusap air mata Luhan lembut, Luhan langsung menghempaskan tangan Sehun dari pipinya.

"Jangan sentuh aku"bentak Luhan marah.

Luhan berniat melangkah pergi, namun di tahan oleh tangan pengawalnya.

"Aku sangat merindukanmu"Luhan langsung diam mendengar suara dingin orang yang selama ini ia coba lupakan.

Sehun langsung membuka penutup kepala nya, Luhan yang melihat wajah tampan Sehun langsung meneteskan air matanya.

"P-pangeran"

Cup......

Sehun kembali mencium bibir Luhan, Luhan langsung mendorong tubuh Sehun untuk menghentikan ciumannya, Sehun yang mendapat dorongan kasar itu langsung melepaskan bibir merah Luhan.

"Pergilah"ucap Luhan masih terhisak."pergilah sebelum ayah ku melihat mu"Luhan berjalan kearah pintu.

Dan sekali lagi Sehun kembali menarik tangan Luhan sampai-sampai tubuh Luhan berada di dekapannya.

"S-sehun"

"Aku tidak akan pergi sebelum aku menggapai tujuan ku"ucap Sehun sambil memegang pipi Luhan.

"Tujuan mu menyelamatkan ayah mu bukan"ucap Luhan tersenyum simpul."pergilah dari sini, ayah mu akan bebas besok pagi"

"Aku datang ke sini bukan hanya menyelamatkan ayah ku, tetapi juga meminta maaf kepada raja Kris karena telah mencuri mahkota Puteri nya"

"Mencuri mahkota ku?"ucap Luhan bingung.

"kembalikan mahkota ku, tidak baik mencuri bodoh"ucap Luhan marah.

Sehun terkekeh geli melihat tingkah lucu Luhan yang seperti anak kecil."mahkota itu adalah keperawanan mu Luhan, dan aku tidak bisa mengembalikan nya karena itu akan tumbuh menjadi sebuah rahim yang akan hadir di antara kita"

"Ah... Pergilah, otak ku tidak bisa mencerna kalimat mu"ucap Luhan menepuk-nepuk pipinya.

"Aku tidak akan pergi"ucap Sehun kukuh.

"Kau akan mati jika kau berada di sini, ayah ku akan membunuh mu jika ia melihat mu"

"Raja Kris tidak akan tahu jika kau merahasiakan nya Luhan"

For LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang