9

1.5K 188 69
                                    


Di pagi hari yang sangat cerah ini, semua orang sudah sibuk dengan pekerjaan menghias istana untuk mempersiapkan peserta pernikahan pangeran Sehun dan putri Suzy. Semua pelayan istana berlalu lalang dengan membawa rangkaian bunga hias, hari ini sangatlah sibuk bagi semua orang termasuk juga Luhan yang hari ini sangatlah sibuk.

Etty...... Bukan sibuk dengan membantu persiapan pernikahan pangeran Sehun seperti lainnya, melainkan sibuk memikirkan bagaimana ia bisa keluar dari dalam istana ini dan segerah bertemu  ayahnya yang selama ini sangat Luhan rindukan.

Dengan tubuh seksinya Luhan masih mondar-mandir di depan pintu kamar Sehun sambil mengigit jarinya bingung.

Namun tidak beberapa lama sebuah ide muncul untuk keluar dari istana ini, senyum manis terpancar indah di bibir Cherry milik nya.

"Aku harus mencarinya"ucap Luhan langsung membuka lemari pakaian Sehun.

"Dapat"ucap Luhan seperti anak kecil.

Luhan langsung memakai baju Sehun, sekarang penampilan Luhan seperti seorang kesatria.

"Dengan baju ini semua orang tidak akan mengenal ku"

Skip time.

Dengan pandangan kepada selalu menunduk, Luhan melewati banyak orang. Luhan bersyukur karena semua orang tidak mengenalinya.

"Hihihi..... Aku memang pintar"ucap Luhan memuji dirinya sendiri, dan tanpa sadar Sehun berlawanan jalan dengan nya.

Sehun langsung menghentikan langkahnya saat mendengar tawa Luhan yang dimana tawa itu ia dengan milik namja yang baru berpapasan jalan dengan nya, Sehun langsung berbalik dan mengikuti orang tersebut.

"Yah...... Luhan sedikit lagi, pintu kebebasan mu ada di depan"ucap Luhan lirih namun masih bisa di dengar oleh Sehun yang sedang mengikutinya dari belakang.

Saat tinggal beberapa langkah dari gerbang keluar istana, tangan Luhan langsung di tarik ke belakang. Beruntung orang tersebut memegangi nya.

Sehun langsung membalikkan tubuh Luhan agar melihatnya, namun sayang Luhan masih menunduk.

"Akhhh..... maaf, aku harus segera pergi, aku kemarin hanya ingin meminta makanan karena bekal yang ku bawah dari istana ku habis"ucap Luhan mencoba berbicara seperti namja.

Namun.

Sayang sekali Luhan tidak berbakat dalam meniru suara seorang namja yang membuat Sehun menahan tawanya.

"Benarkah"datar dan dingin, yang membuat tubuh Luhan langsung kaku karena mendengar nada tersebut.

"Astaga suara ini"ucap Luhan dalam hati.

"Lalu mengapa kau terburu-buru"ucap Sehun mencoba memojokkan Luhan agar Luhan kalah dalam permainannya sendiri."bahkan kita belum saling mengenal"

"Emmy..... Maaf, tapi semua pengawal ku sudah kelaparan"ucap Luhan sedikit gemetar.

"Tapi aku tidak melihat kau membawa bekal di tangan mu"

"Stt........"tangan Luhan semakin bergetar.

"Hei..... Mengapa tangan mu bergetar?"untuk Sehun sambil memegang tangan Luhan."wah.... Bahkan tangan mu halus seperti yeoja"ucap Sehun sambil tersenyum lirih.

"Ahh.... Aku kedinginan"ucap Luhan langsung melepaskan tangannya dari genggaman Sehun."maaf aku harus segera pergi"

Namun belum tiga langkah Sehun kembali menarik tubuh Luhan yang mengakibatkan rambut yang tadinya terikat terurai indah di hembuskan angin.

"Kau tidak pandai dalam menyamar"ucap Sehun di telinga Luhan.

"S-sehun"ucap Luhan takut."bagaimana kau bisa mengenaliku?"

For LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang