04

2.6K 150 0
                                    

Selama diperjalan pulang aku terus berpikir apa benar yang aku lihat tadi suamiku, apa benar dia orang yang sama yang aku kenal selama 7tahun ini. Ya.. Sebelum menikah aku dan tae lama berpacaran hampir 4 tahun dan pada akhirnya kami pun memutuskan menikah.
Apa benar seorang KIM TAEHYUNG tega mengkhianati ku, tega melakukan hal sehina itu dan melanggar janji suci pernikahan kami.

Semua pertanyaan itu berputar putar di otak ku.  Sampai supir taxi yang menyadarkan ku dari lamunan dengan mengatakan kalau kami sudah sampai.

Setelah masuk kedalam rumah aku bersiap siap untuk merapikan belanjaan terlebih dahulu, dan menyiapkan makan malam untuk aku dan sera.  Karena sera pun sudah mengeluh minta makan sedari tadi.

Sementara aku memasak, sera aku suruh untuk menonton diruang tv. Dan sera pun asik dengan tontonan kartun pororo kesukaannya.

Tidak lama masakan ku pun selesai.
"Sayang ayok kita makan, eomma masak sayur brokoli kesukaan sera" dan dia berlari keruang makan.

"Waaah... Eomma masak brokoli? Sera suka brokoli eomma" dengan senyum senangnya.
"Sekarang duduk dan makanlah, setelah itu sera harus tidur biar besok badannya segar".

"Eomma... Sera tidak mau makan dulu. Sera mau nunggu appa karena appa berjanji akan pulang cepat hari ini".
"Tapi ini sudah jam 8 sayang sera harus segera makan, nanti kalau telat makan sera bisa sakit".

"Pokoknya sera mau tunggu appa" sambil menahan tangisnya.

Dan terpaksa aku berusaha merayu sera untuk makan dengan mengatkan kalau mobil appanya mogok jadi harus menunggu di bengkel dan telat pulang.

Akhirnya setelah aku membujuknya sera pun mau makan.

Selesai makan, sera langsung aku bawa keatas menuju kamarnya untuk tidur.
Aku menemani nya sampai dia benar-benar tertidur.

"Eomma"
"Iya sayang" aku tidur disamping nya sambil mengelus surai rambutnya yang panjang.

"Appa tidak sayang dengan sera ya eomma"
"Kenapa sera bertanya seperti itu?" aku kaget dengan pertanyaan yang dilontarkan sera.

"Appa selalu tidak menepati janji nya pada sera oemma,  appa selalu sibuk kerja appa tidak sayang sera oemma" dengan mata yang kembali merah dan siap akan menangis.

"Sera sayang... Didunia ini tidak ada ayah atau ibu yang tidak sayang dengan anaknya".
"Appa hanya sedang banyak kerjaan dikantor, appa sangaaat sayang dengan sera".

"Sera tau, saat appa tau kalau eomma hamil sera, appa sangat bahagia bahkan appa selalu mencium perut eomma karena bahagia". "Dan saat sera lahir appa sampai menangis karena bahagia, bahagia karena memiliki putri cantik seperti sera".

"Jadi sera jangan berpikir kalau appa tidak sayang sera, appa sangat menyayangi sera dengan segenap jiwa nya". "Nanti kalau appa tidak sibuk appa pasti mengajak sera bermain ditaman seperti yang sera mau" lanjutku sambil memeluk tubuhnya yang mungil.

"Sekarang tidur ya" aku pun mengecup keningnya.
"Iya eomma".

Setelah memastikan sera benar-benar tertidur aku turun untuk membereskan piring-piring dimeja makan. Setelah beres aku menuju kesofa yang ada diruang dimana kami biasa menonton dan menghabiskan waktu sehari hari dirumah.

Aku merasakan seperti ada beban berat didalam hati ku. Aku terus berpikir hal yang sama sewaktu di perjalanan pulang tadi. Sesekali hati kecil ku mencoba menyangkal apa yang aku lihat tadi siang itu bukanlah suami ku tapi orang yang mirip dengannya.

"Kau harus pecaya dengan suami mu joohyun, tidak mungkin dia tega mengkhianati dirimu dan juga sera"

"Yang kau lihat tadi bukan Taehyung, bukan...itu bukan Taehyung. Dia setia kepadamu".

Oohh... Tuhan pikiran dan hati ku benar benar tidak sejalan sekarang ini. Disatu sisi aku yakin itu suamiku tapi disatu sisi mengatakan kalau itu hanya seseorang uang mirip dengannya.

Aku hanya termenung dan larut dalam pemikiranku, dan tiba tiba tanpa aku sadari ada yang menyetuh bahuku. Sambil memanggil ku lembut.

"Sayang... Sayang"
"Hai kim joohyun sayang, ada apa denganmu?" Tanpa aku sadari taehyung sudah duduk disebelahku. Menggenggam lembut tanganku sambil menatap ku bingung.

"Ooh... K-kau sudah pulang?" Tanyaku pada tae. "Iya sayang aku dari tadi memanggilmu tapi kau hanya diam saja, apa kau sakit? Atau ada yang terjadi hari ini".
"Ayo bilang padaku kau kenapa" dengan tetap menatapku bingung.

"Aah a-aku baik baik saja sayang" sambil coba untuk menenagkan hati ku sendiri.
"Kau yakin sayang, tapi kau kelihatan sedikit pucat. Apa kau sudah makan?"
"Ya.. Aku sudah makan tadi dengan sera, apa kau sudah makan? Kalau belum biar aku panaskan makanan untuk mu" tanya ku pada tae lagi.

"Tidak perlu sayang, aku sudah makan tadi dengan klien ku diluar".
"Aku hanya perlu mandi sekarang karena ini sangat gerah".

"Oia... Sera apakah dia marah karena aku tidak menepati janji padanya?" Dengan muka penuh penyesalan.

Aku menatap tae dengan perasaan yang campur aduk saat ini.

"Sera tadi dia menangis dan hampir mogok untuk makan Tuan Kim, dia terus menanyakan mu kapan pulang"

"Bisakah sekali saja kau menepati janjimu padanya? Kau tau betapa besar harapannya bisa bermain denganmu, bisa bercanda seharian, hanya itu yang dia ingin kan".

"Apakah itu terlalu berat untuk mu KIM TAEHYUNG" tanyaku gusar.
"Aku sudah sering mengatakan padamu jangan berjanji kalau kau tidak bisa menepatinya, jangan kecewa kan hati anak mu lagi tae".

"Maafkan aku sayang sudah membuat kalian kecewa" dengan ekspresi memohon.

"Minta maaf lah besok dengan anak mu tuan kim bukan dengan ku". Aku pun beranjak untuk masuk kekamar.

"Bodohnya kau taehyung, lagi dan lagi kau mengecewakan anak dan istrimu" tae bermonolog dengan dirinya sendiri.

TBC...

UNFAITHFULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang