Bel berbunyi beberapa menit yang lalu. Para siswa dengan antusias mengeluari gerbang sekolah untuk segera pulang ke rumahnga masing-masing.
Di sisi lain, Agatha berjalan menuju toilet yang tidak jauh dari kelasnya. Karena tidak tahan ingin buang air, Agatha langsung berlari memasuki toilet dan menguncinya.
Di sisi lain pula, Nadia, Amel dan Cindy sedang mengawasi Agatha dari kejauhan.
"nah, kebetulan banget tuh dia lagi di toilet. Kita kerjain aja yuk, atau bila perlu kita bully aja? Biar sekalian greget!" Ucap Nadia sedikit berbisik.
"hah?! Lo yakin mau ngebully tuh bocah?" Tanya Amel memastikan.
Nadia memutar bola matanya malas. "ya yakin lah. Buat apa juga gue main-main?! Inget ya, yang namanya balas dendam itu gue gak pernah main-main!"
Amel dan Cindy hanya mengangguk paham.
"yuk, cabut! Keburu ada orang lain dateng. Eh, tunggu bentar. Si Reyhan ga ada kan?" Sergah Nadia sebelum menghampiri Agatha.
"kayanya ga ada deh." Balas Cindy yang kini angkat bicara sambil celingak-celinguk, memastikan kalau sekolah sudah sepi dan Reyhan tidak ada.
"oke. Mari beraksi!" Ujar Nadia yang kemudian berjalan menghampiri toilet.
Setelah sampai di depan pintu toilet, Nadia, Amel dan Cindy berjalan mengendap-endap saat memasuki toilet tersebut.
"Cin, mana sepidolnya? Lipstik? Terigu? Air got? Udah ada semua kan?" Tanya Nadia sambil sedikit berbisik.
Cindy hanya mengangguk-anggukan kepalanya sambil mengacungkan kedua ibu jarinya.
"bagus. Kalo Agatha keluar, langsung beraksi aja, ikutin arahan gue." Sambung Nadia.
Agatha membuka kunci kamar mandi yang ia pakai barusan. Belum sempat melangkah keluar, Agatha sudah di hadang oleh Nadia dan dua orang temannya.
Agatha hanya menatap mereka bertiga dengan tatapan datar. "minggir." Ucap Agatha sinis.
"iiihhh.., sinis amat sih. Santai aja dong. Kita kan kesini dengan cara yang baik-baik, iya gak?" Ucap Nadia sok polos.
Amel dan Cindy hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"jadi?"
'songong bat sumpah!' Kernyit Nadia dalam hati.
Nadia menghela napas. "emm.., gini ya, Agatha yang cantik. Lo tau gak, siapa cowo yang terus lo nempel-nempel itu?" Ucap Nadia yang mulai memutari Agatha.
Agatha hanya bergeming dalam hati. 'Reyhan?' Pikirnya.
"kok diem aja sih?! Gak punya mulut ya? Atau lo bisu? Kalo masih gak jawab juga, baju putih yang lo pake ini bakal di penuhi dengan coretan yang akan gue buat ama temen-temen gue." Bisik Nadia tepat di telinga Agatha.
'apaan sih?! Sok misterius!' Sungut Agatha dalam hati.
"oke, lo tetep gak jawab. Guys, kotorin bajunya sampai sekotor mungkin. Dan jangan lupa buat siram dia pake air got!" Perintah Nadia pada Amel dan Cindy yang langsung mebuat coretan abstrak di baju putih bersih Agatha.
"kalian kenapa sih?! Gue gak punya urusan apa-apa sama kalian!" Ujar Agatha.
"sok-sokan gak punya urusan lo! Gak usah munafik deh!" Gertak Nadia yang masih membuat coretan abstrak di seragam Agatha.
"hentikan! Gue gak ada urusan ama kalian semua! Hentikan!" Teriak Agatha hingga ia terpojokkan dan terduduk di lantai.
Tanpa memperdulikan Agatha, Nadia mengambil satu ember yang berisi air got yang sudah di siapkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Girl [slow Update]
Teen Fiction⚠Hanya cerita garing dan gak jelas, receh⚠ Agatha Gabrile. Ia adalah seorang gadis cantik yang memiliki paras cantik, namun sifatnya sangat tertutup dan dingin. Selain itu, Agatha juga sangat lemah dalam berbaur dengan teman-temannya. Ia sangat sul...