PART 9 || rasa sakit

9 2 0
                                    


Reyhan berjalan menuju ke kelas Agatha dengan begitu semringahnya. Sesekali ia membalas senyuman para siswi-siswi yang menyambutnya di drpan koridor, membuat para siswi berteriak histris, bahkan ada yang sampai pingsan dan sedak napas karena melihat senyum Reyhan yang begitu merekah dan manis.

'inilah akibatnya kalo punya wajah ganteng. Bales senyum aja ampe ada yang pingsan ama kejang-kejang gitu. Hahaha.' Kekeh Reyhan dalam hati.

"buset dah. Di bales senyum ama Rey aja ampe kejang-kejang gitu." Timpal salah satu siswa yang melintas di kerumunan para siswi yang sedang membantu siswi-siswi yang gelapakan itu.

Tanpa memperdulikan mereka, Reyhan terus berjalan menuju kelas Agatha. Sebelum ia melanjutkan langkahnya, ia berbelok sebentar ke kantin untuk membeli sesuatu untuk Agatha. Siapa tau setelah ia di kasih sesuatu olehnya hatinya jadi luluh.

Setelah membeli dua buah es krim yang ia beli, ia langsung kembali menuju kelas Agatha.

Reyhan sudah ada di drpan pintu kelas Agatha. Namun sebelum ia masuk, ia melihat beberapa cowo menghampiri Agatha dengan bawaan mereka masing-masing. Agatha hanya menatap cowo-cowo itu dengan tatapan datar.

"Tha, gue suka ama lo." Ungkap cowo itu to the point sambil memberikan permen lolipop pada Agatha. Namun Agatha hanya menatap cowo itu datar.

'what?!! Tuh cowo coba-coba deketin Agatha?!! Moga aja Agatga gak nerima apa yang mereka kasih dan mereka ungkapin.' Pekik Reyhan dalam hati.

"Tha, gue cintaaaa banget ama lo. Lo mau kan jadi pacar gue?" Ucap cowo satu lagi yang sudah bersedeku di depan Agatha sambil menyodorkan bunga plastik dari meja guru. Lagi-lagi Agatha hanya diam drngan wajah datarnya.

"Tha, lo cantik. Tapi sayang, muka lo datar. Hahahah." Ucap cowo satu lagi sambil tertawa lepas setelah mengucapkan kata-katanya.

Bukannya marah karena telah di hina, Agatha menghembuskan napasnya. Tangannya kemudian msngambil satu persatu benda yang mereka bawa.

"Tha, lo nerima gue?!" Tanya cowo itu dengan pedenya.

'lah, kok?! Kok Agatha malah nerima mereka sih? Kurang ajar emang. Gak bisa di biarin nih!' Gerutu Reyhan dengan kesalnya melihat Agatha mengambil benda yang mereka berikan padanya.

Jujur, melihat hal ini hati Reyhan sangat sakit. Ia sudah bela-bela ke sini dan membelikan es krim ini tapi setelah ia sampai di sini, ia sudah melihat Agatha banyak di kerumuni oleh cowo lain. Jujur ia juga tak terima atas semua ini. Ia marah karena cowo-cowo itu berani mendekati Agatha. Ia juga marah karena Agatha mengambil bunga yang diberikan cowo ga jelas itu, pikirnya.

Agatha kemudian bangkit dari tempat duduknya. Dengan cepat, Agatha membagikan lolipop itu pada teman sekelasnya. Sedangkan bunga plastik itu ia kembalikan ke tempat semula.

"lah kok? Malah di kasih ke orang lain sih lolipoopnya? Itu kan buat lo." Protes cowo ini tidak terima.

"gak penting." Jawab Agatha dingin.

"Tha, kok lo balikin bunga itu lagi sih?! Itu kan buat lo juga." Protes pria satunya lagi.

"ga. Gue gak nerima kalian semua!" Balas Agatha sedikit berteriak. Ia kemudian beranjak meninggalkna ketiga cowo itu.

Sebelum Agatha keluar dari kelas, ia sudah melihat Reyhan yang sedang berdiri mematung di depan pintu. Tanpa mempedulikan Reyhan, ia langsung menerobos Reyhan begitu saja.

Reyhan menatap kepergian Agatha. Ia kemudian memutuskan untuk mengikuti kemana perginya Agatha.

Setelah kepergian Agatha dari kelasnya, suasanya kelas yang tadi bsgi hening karena saking tegangnya akan jawaban Agatha, kini menjadi ricuh dipenuhi dengan tawa menghina kepada ketiga cowo yang baru saja di tolak mentah-mentah oleh Agatha.

My Cold Girl   [slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang