Agatha duduk di bangku taman dengan pandangan melamun. Sedari tadi ia tidak melakukan aktivitas apapun selain menatap sepatunya. Terik matahari yang menerpa kulit Agatha sama sekali tidak Agatha hiraukan.
"Tha." Panggil Fitria suskes mengagetkan Agatha.
"ehh, ngagetin aja." Sahut Agatha sambil menatap Fitria dan Jihan.
"muka lo kenapa Tha? Kok kayak sedih gitu? Ada apa?" Tanya Jihan yang mulai meratap ke Agatha. "Rey mana?" Tanya Jihan lagi.
'kasih tau gak ya?' Gumam Agatha dalam hati.
"Tha, kok malah bengong sih? Reyhan mana? Tumben amat lo sendirian. Lagi marahan ya?" Ujar Jihan sambil melambai-lambaikan tangannya dibdepan wajah Agatha.
Agatha menggeleng.
"lah terus?" Pekik Fitria.
"Reyhan...Reyhan gak berangkat." Jawab Agatha akhirnya.
"kenapa?"
"dia...masuk rumah sakit."
"hah?! Rumah sakit? Reyhan sakit apa?" Pekik Jihan dan Fitria secara bersamaan.
Agatha menundukkan kepala. Ia ragu untuk memberitahu apa yang terjadi pada Reyhan. Tapi walau bagaimana pun ia harus memberitahu mereka.
"kemarin..., ada yang nikam Rey dari belakang." Ucap Agatha akhirnya.
"APA? REY DI TIKAM?! SI-SIAPA PELAKUNYA?"
"gue juga belum tau siapa pelakunya. Dan waktu itu juga gue lagi bersihin tangan gue. Tapi tiba-tiba aja Rey udah tergeletak di lantai kamar mandi." Jelas Agatha masih menundukkan kepalanya.
"terus, terus? Gimana keadaan Reyhan sekarang?" Tanya Fitria khawatir.
"dia koma. Kata dokter, Rey kehilangan banyak darah."
"ya ampun. Emm.., Tha, lo yang sabar ya. Kita janji, kita bakal terus nemenin lo selama Reyhan di rawat di rumah sakit. Dan kita juga janji, kita bakal bantuin lo kok." Ucap Jihan sambil memegang pundak Agatha. Sedangkan Agatha hanya menganggukan kepala pelan.
"oh iya, pulang sekolah nanti gue mau ke rumah sakit, kalian mau ikut gak?" Kata Agatha.
"boleh, boleh. Kita ikut ya. Ntar pulang sekolah kita langsung aja ke rumah sakit." Balas Jihan yang kemudian mengambil hpnya yang ada di saku seragamnya. "gue mau minta izin dulu ama bokap nyokap kalo gue pulang sekolah gak ke rumah dulu."
"eehh, kok langsung sih? Kalian pulang ke rumah aja dulu, takut ntar orangtua kalian khawatir." Sergah Agatha.
"ish, gapapa kok. Lagipula bokap nyokap gue juga kebetulan lagi gak ada di rumah. Jadi gue mau langsung aja ke rumah sakit, iya kan Fit?!"
Fitria hanya menganggukkan kepalanya.
"ya udah terserah kalian aja." Ucap Agatha datar.
***
Jam pulang Agatha pun tiba. Nathan sudah menunggu Agatha di depan gerbang sekolah sembari bersandar di pintu mobilnya. Sesekali ia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya karena Agatha masih saja belum keluar meski sudah banyak siswa yang keluar dari gerbang.
"Agatha mana sih?" Gumam Nathan sambil tengak tengok mencari Agatha. Mata Nathan akhirnya menemukan sosok adiknya yang sedang berjalan dengan dua teman cewenya. "nah, tuh anak. Ama siapa tuh?" Nathan berjalan menghampiri Agatha. "Tha." Panggilnya.
Agatha langsung menoleh pada orang yang barusan memanggilnya. Ia melihat ke depan menampakkan sosok kakaknya. "apa?" Tanya Agatha datar.
"kemana aja sih? Udah di tungguin dari tadi juga." Sungut Nathan sambil menatap Agatha.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Girl [slow Update]
Teen Fiction⚠Hanya cerita garing dan gak jelas, receh⚠ Agatha Gabrile. Ia adalah seorang gadis cantik yang memiliki paras cantik, namun sifatnya sangat tertutup dan dingin. Selain itu, Agatha juga sangat lemah dalam berbaur dengan teman-temannya. Ia sangat sul...