Titik Pertemuan #4

244 14 0
                                    

Siang Hari.

Hari kemarin telah berlalu, entah apa yang di rasakan oleh Dinar setiap saat terpikirkan sosok Gadis cantik yang sempet ia tabrak.
Dengan pikiran yang nekat, ia lalu bergegas pergi menuju bagasi, mengeluarkan kendaraan roda duanya. Lalu pergi menuju Cafe yang kemarin sempat ia datangi sambil menuju hujan reda.

***

Jalan di siang hari cukup ramai, dikarenakan hari ini hari weekend hari libur biasa para keluarga menikmati aktivitas dihari libur bersama para keluarga.

Setibanya di parkiran cafe, Dinar memarkirkan motor yang ia pakai.

"Kalau pun hari ini aku di pertemukan dengan kau. Semesta telah merencanakan kau denganku."

Ku buka pintu cafe itu, ku tengok kanan kiri lokasi tersebut. Sosok gadis yang ku cari itu ada di salah satu ujung tempat dekat dengan toilet cafe tersebut.

Biar tidak malu, saya pun memesan makanan terlebih dahulu.

"Iya mas selamat siang. Ada yang bisa saya bantu ?", ucap pelayan cafe tersebut.
"Iya mbak, satu paket Panas Spesial ya dengan Es Coffee Jelly Fload"
"Ada tambahan lagi"
"Sudah mbak"

Salah satu pria pelayan cafe tersebut datang membawa makanan yang Dinar pesan tadi.

"Ini mas pesanannya"
"Terimakasih. Selamat datang kembali" Ucap pelayan cafe.

Setelah memesan, Dinar langsung menghampiri Gadis itu.

Dengan muka kaget dan tersipu malu,Gadis cantik langsung menanyakan kepada Dinar.

"Ada apa a ? Ada yang bisa saya bantu"

Dinar dengan muka ceria dan canggung melihat Gadis Cantik yang ia impikan semalam ada didepannya.

"Boleh saya duduk disini ? Saya yang kemarin menabrak mbak di lorong pintu cafe itu setelah hujan waktu kemarin"
"Oh iya silahkan" Balas gadis tersebut

Dinar langsung duduk di depan Gadis tersebut. Sambil meminum es yang ia pesan, Dinar langsung bertanya. "Nunggu siapa mbak ? Dari kemarin saya lihat sendirian dan sekarang sendirian".
"Nunggu seseorang, ia suruh saya datang lebih awal karena takut penuh tempat duduk"
Dinar pun menoreh disekelilingnya nampak jelas penuh ruangan cafe tersebut.
Dinar pun merespon sambil menjabat tangannya kepada gadis itu; "Boleh saya berkenalan ? Biar lebih enak ngobrolnya"
"Iya nama saya Nur Aulia Lestari, biasa di panggil Aulia. Terserah kau ingin memanggilku apa" Ucap gadis tersebut sambil tersenyum.
"Iya saya Dinar. Sudah sah kita berkenalannya"
Aulia hanya tersenyum.

Aulia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang