Asik berbincang dengan Aulia, Dinar pun langsung membuka tas mengambil salah satu barang yang ia bawa sebelumnya."Aku lihat dari notip social mediaku, kau ulangtahun ? Kenapa sedih hari ini" tutur Dinar.
"Ringgo selingkuh Nar, gua lihat jelas di Cafe yang dulu kita bertemu ia sama wanita lain. Pantesan saja, gua hubungi dia minta antar ia tidak membalas. Tahu nya lagi bermesraan."
"Heh, jangan dulu salah paham. Takut aja itu sahabatnya Ringgo".
"Mengelak lu mah! Membela pantesan lo sahabatnya".
Dinar tertawa, mendengar balasan Aulia.
"Enggak bukan begitu, iya sudah. Jangan dipikirkan. Lihat didepan lo Aul, ada Gua" sambil berbisik kepada Aulia.
Aulia terkekeh, Dinar berbicara lagi
"Gua juga bukan orang sempurna kok"
"Hehehehehe, gua gak paham" Aulia tersenyum.***
Setelah asik ngobrol sampai tidak terasa waktu sudah menunjukan angka 21.00 malam.
"Hari udah malam, gua pamit ya. Gausah khawatir gua ada sampai tanggal 5 disini. Kalau masih kangen, chat aja duluan gausah gengsi" sindir Dinar kepada Aulia.
"Haha apaan si bisa aja deh"
"Ohiyah, ini ada hadiah" Dinar memberikan sebuah tiket Bioskop
"Apaan ini, maksudnya ? Lo Dinar ngajak gua nonton besok"
"Iyah, besok adalah kencan pertama kita. Sebagian kado ulangtahun untuk mu, maaf sederhana. Tapi penuh makna"
"Makasih ya, besok gak akan lupa. Ohiyah, ini lu jemput gua apa gua datang duluan ?"
"Tunggu aja di rumah dandan secantik mungkin"
"Gua udah cantik kan gini juga... ?" tanya Aulia kepada Dinar
"Masih jelek, kalau belum jadi milik ku" jawab Dinar sambil tertawa***
Aulia yang sudah mempersiapkan diri untuk tidak canggung di depan Dinar.
Suara mesin mobil berhenti dan bunyi klakson mobil itu berbunyi, membuktikan bahwa Dinar telah sampai di depan rumah Aulia.
Aulia dengan gaun berwarna hitam dan rambut yang di guray panjang. Menjadikan diri nya seperti layaknya Artis bintang film.
Dinar membuka pintu mobilnya, langsung menghampiri Aulia.
"Padahal Gua ngajak Aulia, kenapa yang datang Caitlin Halderman"
"Haha gombal, masih cantikan Dia lah"
"Yuuuk, pergi" ajak Dinar
"Ayoooo"***
Di dalam mobil menuju perjalanan ke bioskop yang ada di Mall Karawang, Aulia baru kali ini berani memulai topik sebuah pembicaraan.
"Nar, kenapa lu di Jogja netap? Padahal, Karawang lebih indah. Tempat lo di lahirkan lagi"
"Ciyee, tumben nanya duluan." sindir Dinar sambil tersenyum
"Ah lu mah, serius ini nanyanya"
"Iyaaa, Aku bakalan menatap disana. Ayah ku memulai bisnis baru membuka konveksian disana, dan ibuku masih berjualan kue. Kali ini ia membuka sebuah ruko persis 150 meter dari rumah singgah Gua disana."Jalan cukup ramai, dikarenakan hari memasuki Malam Minggu, biasanya banyak orang yang berkencan dengan Kekasihnya dengan sebutan Saturdate.
Setibanya sampai di lokasi, waktu menunjukan hampir 15 menit sebelum film di Tiket Bioskop itu dimulai. Mereka berjalan menuju tempat bioskop tersebut.Mereka menonton salah satu film yang di perankan oleh Adinda Azani & Arbani Yasiz yang berjudul "Rompis"
"Kok lu ngajak gua nonton ginian Nar"
"Biar lu tau, masih ada cowo setia walau LDR masih memegang komitmen"
Aulia terdiam tanpa balasan.Asik menonton film tersebut setelah 2 jam di dalam bioskop, mereka berdua langsung menuju makan makan yang ada di Restoran tersebut.
"Bentar ya, kita makan dulu"
"Iyaaa ayo lapar gua juga"
"Disini kaga ada Dimsum, jadi kaga usah nawar ya" ejek Dinar
"Jey apaan si Nat" ucap Aulia sambil menyenggol Dinar.Setelah menawarkan tempat makan kepada Aulia, Dinar pun menuruti keinginan Aulia.
Mereka berdua makan malam di restoran yang ada di Mall tersebut."Malu gua sebenarnya Aul makan di restoran glamour gini, bukan gua banget"
"Gausah begitu, manusia sama kok. Lagian keliatan lebih menawan kamu ditempat beginian" gombal Aulia biar Dinar lebih percaya diri.Salah satu pelayan Restoran tersebut datang membawakan makanan yg mereka pesan.
"Nar... Kok lu ngajak gua jalan berdua ke tempat beginian sambil nonton ?"
Dinar tersipu malu, ia pun membalas ucapan Aulia "Hhmm.... Simple, gua pengen kencan bersama lo Aul"
"Kencan.... ?"
"Kencan bukan sesuatu aktivitas yang di jalani oleh dua orang saling memiliki hubungan kan ? Bisa juga ia saling suka namun tidak berani mengungkapkan"
Aulia terdiam
Tiba - tiba Dinar memegang tangan Aulia berhadap dengannya.
"Kau tahu kan tujuan aku kaya gini apaan ? Gak mungkin kau bilang kepada Ringgo atau sahabat mu Jalan berdua denganku"
Aulia hanya diam dan mendengarkan perkataan Dinar dengan wajah malu
"Gua tahu ini aneh, tapi Cinta datang secara sembangan, muncul tidak terduga. Tidak mempunyai Etika"
"Terus ini maksudnya apa Nar...." Aulia bingung dengan apa perkataan yang diberikan Dinar.
"Mungkin terlalu cepat, tapi setahun aku sudah berkenalan dengan mu lebih dekat. Gua sayang lo Aul, gua hanya mencurahkan apa isi hati gua"
Aulia terdiam dan hanya menunduk sambil mendengarkan Dinar.
"Iyaaa Gua sayang sama Lo, banget. Tapi Gua tahu diri. Cinta gua gak akan bikin lo bahagia"
Aulia membalas ucapan Dinar
"Bentar, semenjak kau pergi Nar, gua menjadi orang seperti Anak yang kehilangan induknya, apalagi setelah lo pergi ke Jogja waktu kemarin setahun. Gua juga sayang sama lo Tapi...."
Dinar memotong perkataan Aulia.
"Iyaaa aku juga tahu, karena dari sini lah Gua bertahan karena ada alasan"
"Alasan apa Nar...." Aulia kebingungan
"Aku ingin berteman baik dengan mu. Karena aku tidak bisa mendapat cinta mu, izinkan aku menjadi orang yang selalu ada buat kamu disaat bersedih, disaat kau bahagia. Dan disaat kau merasa kehilangan"
Aulia menunduk dan matanya memerah mungkin ia meratapi apa yang Dinar ucapkan.
"We do not know what will happen in the future. This may farewell a short. Bukan begitu Gadis Cantik ?" ucap Dinar sambil tersenyum.
"Kita seperti Cinta yang tepat di waktu yang salah ya ? Andai kau bukan dari sahabat sahabatnya orang brengsek itu. Kita sudah beda cerita" respon Aulia.
Dinar perlahan terdiam lalu menimum sisa di dalam gelas yang ia pesan.
"Narr... makasih lo sudah jadi orang penyembuh disaat hati ini rapuh. Bener ya apa kata orang. Cinta Tak Dapat Memiliki itu ada, gua kira mereka keliru."
Dinar sambil tesenyum, "Waktu gua disini gak banyak, aku ingin lihat kau bahagia Aul. Karena kau Cahaya yang tuhan anugerakan untuk tidak mudah dilenyapkan."Tak terasa waktu menunjukan pukul 22.45 WIB.
"Nar, pulang yu, udah malam. Takut orang tua gua cemas"
"Iyaa Aul."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aulia.
Teen Fiction"Sebuah Alasan Untuk Bertahan" Semua orang mungkin punya cara masing masing untuk menemukan cintanya, ada yang lewat rasa, ada yang lewat sapa. Ada yang selalu berjuang, dan ada pula yang terbuang. Ada juga yang merelakan perasaan nya hilang demi me...