Titik Perjuangan #04

108 8 0
                                    

Pagi Harinya.

Setelah kejadian malam tadi, Aulia tiba - tiba menghubungi Ridwan.
"Hallo wan ? Lu dimana ? Bisa kita bertemu, ada yang mau gua bicarain" ucap Aulia.
"Iyaa Aul. Gua ini di Lapang Karang Pawitan. Ketemuan aja di tamannya, bisa ?" Balas Ridwan.
"Oke gua kesana ya"
"Siap hati - hati dijalannya"

***

Aulia langsung bergegas pergi dari rumahnya, menuju Lapang Karang Pawitan ia menggunakan ojek online. Setiba di lapang itu, Aulia mencari posisi Ridwan dimana, terlihat dari arah jam 3. Ia berada di warung kopi dekat dengan penjual soto ayam. Ia pun langsung menghampiri Ridwan

"Wan, gua mau cerita"
"Iya silahkan, ada apa ? Buru - buru amat. Penting ?"

Tanpa basa - basi Aulia pun langsung tutup point dengan ceritanya berkenalan dengan Dinar.

"Tahu kan dengan kejadian semalam di rumah sakit. Gua kenal Dinar ? Gua kenal dengan dia seminggu yang lalu. Pada saat bertabrakan di Cafe lagi nunggu hujan raat"
"Ohh Gadis cantik yang ia sering ceritakan itu ternyata diri lo. Kenapa emangnya dengan Dinar ? Kalian ada hubungan ???" ucap Ridwan sambil menatap serius kepada Aulia.
"Kagaa!!!, gua berteman baik dengan dia, seminggu ini dia sering ada buat gua. Gua kira itu bukan sahabat lo dan juga Ringgo"
Ridwan kembali bertanya kepada Aulia.
"Kamu putus sama Ringgo, atau renggang hubungan dengan Ringgo?"
Aulia kebingungan dengan pertanya yang diberi Ringgo, ia pun dengan muka kebingungan menjawab pertanyaan Ringgo "Seminggu ini Ringgo tidak pernah menghubungi ku, seminggu yang lalu sempat diajak bertemu jalan di Cafe yang gua bertemu dengan Dinar, namun sayang Ringgo membatalkan pertemuannya dengan alasan menjemput kakaknya yang baru pulang dari Malang".
"Kayaknya, janjiannya sama Ringgo yang datang Dinar. Mungkin kalian rahasia Tuhan yang sengaja di pertemukan". Sindir Ridwan sambil ketawa.
Aulia pun menggeleng kepalanya "Haha jangan sampe, gua belum siap buka hati apabila berpisah dengan Ringgo. Namun kalau ia penyembuh dari hati yang dihancuran Ringgo. Tersemogakan saja".

Tidak terasa berbincangan dengan Ridwan cukup lama, hari sudah siang. Jam menunjukan pukul 13.00 ia melihat jam di tangannya. Sambil melihat jam di tangannya, tiba tiba Ponsel dari tas Aulia berbunyi. Ada pesan dari Dinar, ia ingin bertemu dengannya.
Aulia pun tidak memberi tahu kepada Ridwan, setelah melihat pesan dari Dinar, ia pun bergegas pergi dari Ridwan dan kembali menuju rumahnya.

Aulia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang