Bandara

118 18 0
                                    

Rapmon dan Yoona a.k.a putri, keluar dari mobil yang baru saja terparkir. Perasaan putri saat ini campur aduk bagaimana tidak, ia sangat senang bisa bertemu adik angkat yang sudah dia anggap adik kandungnya itu selama hampir 5 tahun lamanya berpisah. Tapi ia juga hawatir kalau adiknya masih seperti dulu yang mempunyai kepribadian dingin.


Yang di pikirkan putri saat ini hanya bagaimana caranya agar Dia, jin dan Tina menjalin persaudaraan layaknya adik kaka pada umumnya. Tapi semua itu hanya mimpi rasanya bagi putri. Melihat adik dan kaka kesayagannya itu bahkan tidak bertegur sapa membuatnya lelah untuk mencoba mengeratkan hubungan mereka.


Putri berusaha mengesampingkan masalah yang menimpa saudaranya. Ia berusaha terlihat bahagia di hadapan adik kesayangannya. yang terpenting saat ini adalah bertemu dengan adik yang sudah lama tidak ia lihat, ia merindukan sosok adiknya.


"Hufff"putri menghembuskan nafas berat.


"Kau gugup?"tanya rapmon yang berjalan di sebelah kanan putri.


"Hmm sedikit.....oppa pasti berpikir kenapa aku gugup akan bertemu saudaraku sendiri kan?"tanya putri pada rapmon. Rapmon yang mendengar perkataan putri langsung berhenti dan menatap putri seakan ia mengerti apa yang di rasakannya sekarang.



"Tentu saja penasaran, jika kau ingin mengatakan sesuatu katakan lah, aku akan mendengar keluh kesahmu kapanpun, aku akan menjadi pendengar yang baik". Rapmon menyentuh bahu putri dan menggiringnya untuk duduk di bangku yang di sediakan bandara tersebut menunggu tina tiba di sana.


"Gomawoo"putri tersenyum sangat manis pada rampon yang langsung di balas anggukan.


"Aku memang mempunyai kaka dan adik, tapi aku tidak merasakan itu semua, jin oppa yang sekolah keluar negri, dan tina yang selalu belajar dan belajar demi bisa melanjutkan pendidikannya ke paris, dan yah appa dan eomma ku yang selalu bolak balik kesana sini hanya demi bisnis, aku kesepian"putri menghembuskan nafasnya dan mulai melanjutkan perkataannya.



"Aku tidak mempermasalahkan appa dan eomma ku pergi, karna aku sudah cukup senang appa membawakan adik yang cantik, baik perhatian dan selalu membuatku tertawa, tapi.....semua berubah aku juga tidak tau kenapa dia berubah, oppa juga sama berubah. Setiap pulang sekolah aku dan adikku selalu bermain waktu itu, tapi semenjak dia pertama kali bertemu dengan jin oppa dia mulai menunjukkan perubahannya. Kami tidak pernah lagi bermain sejak itu"putri menahan air matanya, rapmon tak henti hentinya mengelus punggung putri untuk menenangkan gadis itu.



"Dia melupakanku. Semua melupakanku, appa eomma tina, hanya oppa yang menyayangiku. Aku selalu bertanya pada adikku kenapa dia berubah, dia hanya menjawab 'aku hanya ingin terus belajar dan sekolah ke paris agar aku bisa bahagia' dia selalu menjawab seperti itu"


"Kita akan cari solusi untuk semuanya, aku akan membantumu"rapmon.


"Hikss aku sangat menyayangi oppa dan adikku, aku tidak ingin seperti ini. Hikss kapan mereka menyadari perasaanku?. Apakah aku perlu maninggalkan mereka selamanya hikss aku lelah aku ingin pergi sebentar saja hiks,, ak__"



"Stttzz jangan seperti ini. Kita pasti tau semuanya jika kau ingin berusaha lagi, masih banyak yang menyayngimu ada Sowon, Yerin, jimin, taehyung semuanya menyayangimu"



"Aku hanya lelah"putri hanya bisa menunduk.



  Putri dan rapmo tidak menyadari ada yang mendengar pembicaraan mereka di belakang di balik tiang yang berada di bandara tersebut.



"Hiks, aku terpaksa eonni,,,aku juga menyayangimu,,,hikss mianhe eonnie mian"


Sebenarnya tina sudah tiba di bandara sebelum dia menelpon Yoona a.k.a putri. Tapi ia sengaja ingin berlama lama di bandara karena menurutnya bandara di korea sangat sejuk.

Tina melihat perempuan yang menurutnya sangat familiar, ia menyadari kalau yang ia lihat adalah eonni nya yaitu putri. Ia ingin menghampiri Yoon a.k.a putri tapi ia melihat eonninya duduk di bangku dengan seorang pria sedang bicara serius.


Disini lah dia dibalik tiang ia berada hampir 30 menit mendengar keluh kesah eonni kesayangannya. Ingin sekali ia menghampirinya dan memeluk erat eonni yang selama ini dirindukannya. Tapi perkataan oppa angkatnya yang selalu menghalanginya untuk bisa merengkuh tubuh eonninya yang terlihat rapuh itu.


"Mianhe eonni hikks,,,aku tidak bisa, aku hanyalah adik yang tak diinginkan. Hiks aku hanya anak angkat yang tak tahu diri hikss mianhe"Tina berusaha menghentikan tangisnya dan mulai berjalan ke arah eonninya dengan wajah yang dingin.


Tina mulai mendekati Yoona a.k.a putri yang mulai berehnti menangis. Wajahnya datar tanpa ada senyuman sedikitpun. Putri yang menyadari adikknya menghampirinya segera bangun dari duduknya dan berlari mengejar tina dan langsung memeluknya. Rapmon hanya tersenyum melihat kedua saudara itu.



"Aku merindukanmu"putri masih erat memeluk tina. Seakan menyalurkan kerinduan yang selama ini ia rasakan. Tidak bisa di pungkiri Tina pun merindukan semua ini. Pelukkan yang sudah tidak ia rasakan. Tina hanya memejamkan matanya menikmati setiap detik yang ia rasakan sambil menahan air mata yang hampir keluar dari matanya.



"Hmmm"hanya deheman yang keluar dari mulut tina saat ini. Ia juga ingin mengatakan bahwa ia merindukan eonnienya dan oppanya tapi ia sadar ia hanya adik angkat yang tak di inginkan lagi lagi mengurungkan niatnya.


"Bagaimana kabarmu?"putri melepaskan pelukannya.


"Baik"jawab tina singkat sangat singkat.


"Baiklah, ayo kita pulang kau pasti lelah kan?"ucap putri masih mempertahankan senyumannya.



"Eh iya, kenalkan ini Rapmon, oppa kenalkan ini adikku Tina"putri.


"Annyeong rapmon imnida"rapmon membungkuk 90derajat.


"Nee, Tina imnida"balas tina juga ikut membungkuk.


"Baiklah ayo"putri mengandeng tangan Tina sampai masuk kedalam mobil. Tina juga tidak menolaknya.















































Maaf ya agak kurang jelas.

Aku lagi butuh saran nih guys,pengan  cuople siapa nih?
Komen aja langsung ya pasti di dengerin kok. Tenag author gak gigit kok.

BANGCHIN LOVE❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang