IYMCH-9

51 10 9
                                    

Assalamualaikum teman-teman  😄
Typo masih bertebaran jadi harap maklum ya. 🤗

Happy reading

---------------

Deg deg--- deg deg----

"Ya tuhan, apa benar dia suamiku? Kenapa dia bisa setampan ini?"

Deg deg----deg deg---

"Entahlah, apa ini? Kenapa dengan Jantungku?"

*****

Cekrek

Cekrek

Sontak keduanya melepaskan diri dari posisi tadi dan menoleh ke sumber suara.

"KYAAAA--- Abi pasti senang melihat ini,  harus di cetak ini dan kita pajang di ruang tamu." Girang ummi melihat hasil potertan gambarnya.

Bruk

"Astagfirullah sayang!!"

"Syila---"

Ummi dan atha terkejut melihat syila yang sudah terduduk di tangga dengan wajah tertunduk.

Keduanya mendekat ke arah syila, atha berjongkok di depan nya. Ia mengangkat dagu istrinya yang tertunduk agar menatapnya.

"Kau baik-baik saja?" syila menggeleng. Ia menubruk tubuh suaminya, mengalungkan kedua tanganya di leher suaminya yang terkejut dengan tindakanya barusan.

" kenapa---Hmm?" bisik atha di telinganya sembari mengusap rambut halus istrinya.

Syila duduk dalam pangkuan suaminya yang tengah duduk di tangga saat ini.

"Kenapa sayang-- Apa ada yang sakit?" ummi khawatir melihat menantunya hanya diam dalam pelukan putranya.

"Bawa syila ke kamar sekarang A'!!" lirih syila di ceruk leher suaminya. Atha mencoba mengurai pelukanya namun syila nampak enggan melepas nya, ia semakin mengeratkan pelukan di leher.

Ia hanya bisa menghembuskan nafas dan bangun dengan syila yang masih setia di pelukanya, bahkan sekarang kaki yang melingkar di pinggang nya semakin erat.

"Atha ke atas dulu ya ummi!!" pamit atha, yang di balas anggukan.

"Kalo ada yang di perlukan ummi di ruang keluarga ya"

Sesampai nya di kamar, atha mendudukan syila di tepi ranjang dan ia berlutut sejajar di depanya.

Sesampai nya di kamar, atha mendudukan syila di tepi ranjang dan ia berlutut sejajar di depanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekarang bicaralah!!" atha menatap tajam istrinya yang hanya diam tak berkutik.

Selama beberapa menit hanya saling memandang, syila mendorong pelan atha agar dirinya bisa lari dari ketegangan ini.

Syila berlari ke kamar mandi meninggalkan suami-nya yang terdiam menunggu penjelasan dirinya, ia lebih memilih membersihkan badan nya yang sudah lengket.

Cklek

Syila terkejut keluar kamar mandi, atha sudah diam berdiri di hadapanya.

Dengan spontan dia menutup pintunya kembali karena ia masih memakai handuk yang hanya sebatas dada sampai paha saja, sedangkan atha langsung membalikan badanya.

"Aa' bisa keluar bentar gak?? Syila lupa bawa baju ganti." ucap syila dari balik pintu, ia benar2 gugup saat ini.

"Baiklah--- ekhem, saya keluar." atha terburu2 keluar kamar, bahkan ia tak sadar jika ia berbicara formal. Memang kebiasaan nya di saat gugup selalu seperti itu.

Setelah selesai berpakaian, syila langsung membuka pintu kamar dan memamggil atha yang menunggu di luar untuk masuk kembali.

Keduanya kembali di lingkupi suasana sunyi, sampai-- "ekhem, syila turun duluan." pamit syila, baru beberapa langkah ia berjalan atha lebih dulu menghadang-nya.

"Kenapa A'? Mun----"

"Ummi udah kasih tahu." ucap atha memotong ucapanya, membuat syila mengangkat wajahnya yang tertunduk.

"A--apa?"

"Pliss lah, malu ini muka kalo sampe dia bener2 tahu, kenapa juga tadi kayak gitu!!" syila terus merutuk dirinya sendiri

"Alasan mu bersikap seperti tadi--- kamu malu kan?"

DEG

Mendengar ucapan suaminya syila kembali tertunduk dengan rona merah yang sudah menjalar di pipinya.

Syila merasakan usapan lembut di kepala nya, "Dengar." bisiknya.

"Bukankah sudah kubilang tidak akan ada yang melarang atau menghentikanku berdekatan dengan mu??" Syila mendengar nya dengan jelas Tepat di telinga nya.

"Sudah---- ummi bakal hapus lagi kok gambar yang udah dia ambil, tak perlu di pikirkan." atha terus meyakinkan istrinya yang masih diam membisu.

"Ummi bilang dia ngerti kok pengantin baru gimana!" Sontak syila mengangkat kepala nya dengan rona merah semakin menjalar di wajah nya, atha hanya diam dengan seringai yang menghiasi wajah tampan nya.

Syila mengambil bantal di ranjang nya dan terus menerus membanting suaminya itu, yang keluar bukan suara rasa sakit melainkan gelak tawa memenuhi kamar mereka saat itu.

****

Entahlah, hari itu semua kecanggungan dalam hubunganku denganya hilang entah kemana. Hanya suasana yang belum pernah kami alami selama ini, suasana gelak tawa yang ada saat itu.
-Arsyila-

Tbc

Makin gaje ya?, Masih belajar, 😁

Jangan lupa vote sama comment  ya

#RHZAS. 😊



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Yours My Cold HusbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang