Δ Ribut-II

40 2 0
                                    

Happy reading...
Jangan lupa bintangnya;)

......

'Gue muak sama orang itu! Awas aja ya gue bales!!' ucap Sheina didalam hati.

Disepanjang makan pagi, Sheina tak hentinya menggerutu. Tak habis fikir dengan kelakuan Revon pagi ini, niatnya ia akan membalas perlakuan Revon.

Dari arah tangga terlihat Revon dan Shandy yang sudah rapi menggunakan seragam, mereka mendekati meja makan.

Revon dan Shandy pamit berangkat sekolah pada Mellany, lalu melewati Sheina dan mengejeknya dengan menaik turunkan alisnya. Yang tentunya Sheina semakin jengkel dibuatnya.

Setelah dua lelaki tadi pergi dari hadapannya, Sheina tersenyum sinis. 'liat aja sebentar lagi, score kita 1-1.'

Terdengar dari garasi, teriakan Shandy.

"Let's go...oo..oo.." awalnya teriakan Shandy sangat lah keras, tapi perlahan suaranya menghilang.

Sheina telah selesai makan lalu berdiri pamit pada Mellany, diikuti Vero yang akan mengantar Sheina sekolah.

Mereka berdua keluar menuju garasi, dan tampak lah dua pemuda yang menampakan muka badmood.

Sheina melewati mereka seakan tak berdosa.

"Bang, ini gak salah lagi sih." ucap Revon sambil terus memandang Sheina yang melewatinya.

"Apaan?" jawab Shandy.

"Ini perbuatan adek lo nih, dia pasti balas dendam dengan cara ngempesin ban mobil gue. Ck! " kesal Revon.

"Yaudah gak usah mikirin itu, sekarang kita berangkat nebeng sama Papi aja!" setelah mengucapkan itu Shandy masuk ke dalam mobil Vero.

Melihat itu, Vero jadi bingung sendiri. Tetapi ia tidak bertanya pada mereka, karena suasana didalam mobil ini sangat tidak baik.

......

Diantara keributan di kelas yang sedang freeclass, seorang gadis cantik yang bernama Sheina hanya diam membisu.

"Ena.. Mau abang nyanyiin lagu China? Musikk dongg gaesss!!! Ni wen wo a--" siapa lagi kalo bukan Revon, memang tidak ada kapoknya mengganggu singa betina.

Belum selesai Revon bernyanyi, Sheina memasukan gulungan kertas kedalam mulut Revon. Udah tau Sheina lagi ngambek sama Revon, malah diganggu terus. Sontak kelakuan mereka berdua membuat semua anak kelas tertawa, tentunya Sheina dan Revon tidak ikut tertawa.

"Ena Ena.. Nama gue Sheina! Jangan berani² ganti nama orang! awas gue mau keluar!" ucap Sheina marah, karena Revon menghalangi pintu.

Tapi Revon tetap diam, mereka malah bermain 'ucing beunang' kalo di Sunda mah. Jadi Sheina ke kiri Revon ikut ke kiri, Sheina ke kanan Revon ikut ke kanan. Beberapa detik mereka terus mengulangi nya, dan berhenti karena Sheina tiba² menendang tulang kering Revon,

"Aww! Gile ya lo sakit sumpah! Tanggung jawab bawa gue ke UKS!" ucap Revon pura², padahal tendangan Sheina tidak ada sakitnya.

Melihat kesempatan itu, Sheina berlari melewati pintu kelas menuju kantin.

Ketika Sheina sampai di kantin, ia memesan segelas juice sirsak. Lalu duduk di bangku kantin.

"Hay," ucap seseorang menghampiri Sheina dan menggeser bangku dihadapan Sheina.

OKTOBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang