6

105 8 0
                                    

Salsha melangkah menuju kamar 321 di Hotel horizon. Dengan cepat Ia membuka pintu kamar hotel. Tidak ada siapa-siapa di kamar tersebut. Perlahan-lahan Ia memasuki kamar tersebut dan
Klekkk
Pintu kamar telah di kunci oleh seseorang

Salsha langsung reflex menoleh, matanya membulat ketika melihat orang yang sedang tersenyum devil kepadanya

"BD? Lo ngapain disini? Dan mana Karel?" ucap Salsha tajam
"Gue disini" ucap Karel
"Apa maksud semua ini? Lo sekongkol dengan BD? Lo berhianat?" Tanya Salsha tidak percaya
"Gue terpaksa ngelakuin ini. Mereka membayar gue lebih tinggi di banding BIN. Sebenarnya gue adalah mata-mata yang bertugas menyelidiki semua tentang BIN. Kalian terlalu mudah mempercayai seseorang" ucap Karel sinis
"Jadi apa yang bisa kita lakukan ke gadis sok berani ini?" ucap BD memandang Salsha
"Kau seharusnya berpikir panjang sebelum terlibat dalam kasus ini" ucap Karel tersenyum sambil mendekati Salsha
"Gue gak bakalan lengah kali ini ucap Salsha tajam
"Terlalu sayang jika kita melewatkannya malam ini. Kau boleh pergi BD, gadis ini bisa aku urus" ucap Karel devil

Perlahan-lahan BD melangkah keluar kamar, Karel manghampiri Salsha sambil tersenyum buas. Salsha berusaha mundur, tapi sayangnya Ia sudah terpojok di dinding. Salsha memutar badannya dan menendang wajah Karel, tapi dengan gerakan cepat Karel berhasil memblasa pukulan Salsha dan merobek baju Salsha,untung saja Salsha menggunakan Tanktop sehingga Ia masih bisa bertarung. Salsha berusaha melawan, Salsha mencoba menendang Karel, tapi karena tubuhnya masih sakit tendangannya tidak maksimal, karel yang melihat itupun menjadi geram. Dengan Cepat ia mendorong Salsha ke tempat tidur mengunci Salsha dan berusaha menciumnya dengan ganas, Salsha berusaha melawan, tapi tenaganya tidak cukup kuat. Karel menindih tubuh Salsha dan mencengkeram leher Salsha dengan kuat, Salsha masih berusaha berontak. tiba-tiba ada yang mendobrak pintu kamar dan menghantam Karel. karel yang melihat itupun langsung berlari meninggalkan Salsha

"Lo gak papa kan?" ucap seseorang sambil menutup tubuh salsha dengan Selimut
"Hiks.. hiks" Salsha terisak sambil memeluk orang tersebut
"Apa yang kalian berdua lakukan disini" ucap Ayah Salsha
"Ayah??? Ini tidak seperti yang ada di pikiran kalian" ucap Salsha mencoba menjelaskan
"Kalian benar-benar membuat malu keluarga. Kalian memang di jodohkan, tapi bukan berarti kalian bisa bertindak seperti ini" ucap Pak Maldini tajam
"Pah... aku bisa jelasin, tadi aku hanya...." Ucap Aldi
"Papa tidak butuh penjelasan, karena semuanya sudah jelas" ucap Pak maldini

Wajah Aldi memerah menahan kekesalannya, bagaimana bisa papanya tidak mau mendengar penjelasannya sedikitpun

"pertunangan ini dibatalkan" ucap Ayah Hasdi

Aldi dan Salsha hanya bisa melongo mendengar itu, Semenit kemudian senyum menghiasi bibir keduanya

"Tapi minggu depan pernikahan kalian akan dilaksanakan" Ucap Ayah Salsha membuat Aldi dan Salsha tercekat
"Apa??? Tidak bisa begitu" ucap salsha
"ini resiko yang harus kalian terima" ucap Pak maldini

Aldi benar-benar geram, dengan cepat Ia melangkah keluar sambil menendang dinding hotel. Merasa menyesal kenapa Ia harus menyelamatkan Salsha. Sedangkan Salsha masih bingung dengan semuanya. Kenapa bisa Ayahnya, Papa Aldi, dan Aldi bisa mengetahui dirinya berada disini???

Ia memang harus berterima kasih karena Aldi sudah menolongnya, tapi ternyata itu berdampak buruk dengan kehidupannya.
Menikah????
Sepertinya Ia ingin pingsan saja

Salsha berjalan gontai memasuki kelas, semangatnya untuk bersekolah sudah tidak ada lagi. Kemarin adalah kejadian yang tidak di duga. Iapun menghempaskan tubuhnya di kursi sambil melipat kedua tangannya. Steffi dan Cassie pun terlihat murung, dengan cepat Salsha merubah raut wajahnya sambil tersenyum

"Kok pada cemberut sih? Ayo dong senyum" ucap Salsha sambil menarik pipi Steffi dan Cassie
"Gue pengen berenti sekolah aja, gue gak sanggup harus begini tiap hari" ucap Steffi tertunduk
"Gue juga, orang tua gue juga udah gak bisa biayai sekolah gue. Mereka hampir bangkrut" ucap Cassie juga
"Kalian gak boleh menyerah begitu, kesedihan kita hari ini bisa saja jadi bahagia dikemudian hari. Ingat, ada pelangi setelah badai berlalu. Begitupun dengan kehidupan kita" ucap Salsha menyemangati kedua temannya, sebenarnya juga menyemangati dirinya sendiri

Baru saja terjadi kedamaian beberapa menit, sudah muncul si biang kerok. Siapa lagi kalau bukan Amanda CS.

"Duh... so sweet banget..... jadi terharu gue" ucap Amanda menyebalkan
"Trio kwek-kwek kita lagi sedih ya... cup cup cup" ucap Bella menimpali
"Gimana keadaan Lo" ucap Aldi dingin, tetapi ada raut perhatian di wajahnya
"Gak usah sok perhatian... ini juga semuanya karena Lo" ucap Salsha sambil berdiri. Dia sudah lupa untuk bersikap sopan
"Lo kok nyolot, syukur-syukur udah gue Tanya" ucap Aldi tidak terima
"Lagi PMS kaliii" ucap Bastian teriak

Salsha hanya memandang tajam bastian, melihat tatapan Salsha Bastian pun melempem. Amanda yang melihat itu menjadi geram dan menanpar Salsha
Plakkkk

"Heh cupu... Lo woles aja kalo ngomong. Udah berani ngelawan Lo" ucap Amanda geram

Salsha ingin membalas perlakuan Amanda, tetapi seseorang datang menghampirinya.

"Kalian apa-apaan sih, ini tuh sekolahan bukan ring tinju" ucap Iqbaal menghampiri
"Lo gak papa kan? Ikut gue yuk" ucap Iqbaal menarik Salsha
"Makasih ya... untuk kesekian kalinya Lo selalu ngebelain gue. Padahal gue kan culun... orang keren seperti lo seharusnya gak bisa deket-deket cewek kayak gue" ucap Salsha tersenyum
"Hahaha... emang gue harus gitu ya??? Gue gak melihat orang dari penampilannya kok. Ayah gue selalu bilang jangan menilai orang dari penampilan luarnya doang" ucap Iqbaal tersenyum... manis sekali
"Karel dan BD gak masuk sekolah? Apa yang mereka rencanain sebenarnya?" ucap Salsha dalam hati
"Oh iya... lo kan ketos disini... lo tau gak siapa2 aja yang jadi anak angkat disekolah kita?" ucap Salsha, Salsha sendiri bingung kenapa ucapan itu bisa muncul di permukaan
"Untuk apa lo mau tau tentang itu?" Tanya Iqbaal menaikkan Alis matanya
"Oh... gak papa kok... soalnya itu salah satu tugas gue. Kalo gitu gue pergi dulu ya" ucap Salsha berderap pergi
"Bella" ucap Iqbaal pelan tapi bisa di dengar oleh Salsha

Skipppp

Salsha, Steffi dan Cassie sedang menunggu jemputan masing-masing. Tiba-tiba ada yang memanggil steffi

"Bang Kiki???" girang Steffi

Kiki berjalan menghampiri mereka bertiga, Salsha yang melihat itu langsung ingin berderap pergi tapi keburu di tahan Steffi.
"Lo mau kemana? Gue pengen ngenalin lo ama pacar gue" ucap Steffi semangat
"What... pacar??" kaget Salsha
"Lumayan juga" ucap Cassie ikutan
"Hai ... udah lama nunggunya" ucap Kiki
"Belum kok... oh iya, kenalin ini teman aku namanya Salsha ama Cassie" ucap Steffi mengenalkan kedua temannya

Kiki bersalaman dengan Cassie dan Salsha, ketika melihat Salsha mata Kiki agak sedikit membulat. Ia menatap wajah Salsha dengan intens. Salsha menyadari kakaknya sudah mulai curiga. Dengan cepat Ia pamit pulang

Skiiipppp

Salsha sedang membongkar koper pemberian BIN, tetapi dengan lancang Kiki masuk ke kamarnya. Dengan cepat salsha menyembunyikan koper tersebut. Tapi sayang Kiki melihat itu

"Apa yang lo sembunyiin? Dan certain ke gue yang sebenarnya" Marah Kiki
"Maksud bang kiki apa sih? Salsha gak ngerti" ucap Salsha polos
"Gak usah bohong deh... apa maksud kamu berpenampilan seperti itu ke sekolah. Dan apa ini?" Tanya Kiki sambil menarik koper itu

Dengan cepat Kiki membongkar koper tersebut, seketika wajahnya menjadi merah padam. Salsha berusaha mengatur nafasnya, Tatapan kakaknya terlihat sangat menakutkan.

Bersambung.....
Sisca putri sekarsari🌸

Finding The Truth (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang