17 | Last Part

216 8 1
                                    

Langsung aja....

Cekidot

Salsha hanya bisa terpaku di tempatnya, mengapa ayahnya memberikan pilihan yang sulit padanya

“Ayah… apa yang sebenarnya terjadi pada ayah? kenapa ayah melakukan ini?” ucap Salsha
“Kamu tidak perlu tau, sekarang jawab pertanyaan ayah. pilihan apa yang akan kamu ambil?” Tanya ayahnya tajam
“Ayah selalu mengajarkan pada Salsha agar menyelesaikan sampai selesai apa yang telah kita kerjakan. kata-kata itu yang selalu Salsha pegang. Jadi, Salsha minta maaf. Salsha harus menyelesaikan ini hingga akhir” ucap Salsha mantap
“Baiklah…” ucap ayahnya

Dan..
DOOORRRR....
Peluru itu bergerak tepat di samping wajah Salsha, dan mengenai seseorang

“Karel” pekik Jams dan Maldini

Salsha hanya terdiam di tempatnya, begitupun Aldi yang masih menodongkan pistolnya ke arah Salsha. perlahan-lahan Aldi menurunkan pistolnya dan berlari memeluk Salsha. seketika tangis Salshapun tumpah

“Aku menyadari sekarang bahwa aku benar-benar tidak bisa kehilangan kamu. aku mohon, akhiri semuanya ini. biarkan ayah kita pergi dari sini. lepaskan mereka” mohon Aldi pada Salsha
“Apa yang kau lakukan Hasdy? Apa sekarang kau mulai berkhianat? seharusnya aku memang tidak percaya padamu” pekik Jams
“Itu tembakan yang meleset” ucap Hasdy
“Biarkan aku yang melakukannya” ucap Jams sambil merebut pistol di tangan Hasdy
“Om, aku harap kita bisa menyelesikan ini dengan baik-baik” ucap Aldi
“Baik-baik? ini semua karena DIA!” pekik Jams sambil menunjuk Salsha
“Seandainya saja kau tidak ikut campur, semuanya akan menjadi mudah” teriak Jams lagi
“Anda Salah Tuan, aku selalu di ajarkan untuk melakukan apa yang aku yakini. dan sekarang aku mengerti, aku tidak akan berhenti karena orang seperti anda harus dilenyapkan. karena anda ayah dan papa aku terhasut melakukan ini” ucap Salsha tajam sambil menedang tangan Jams hingga pistol itu terlempar didekat kaki Iqbaal
“Bos, kami sudah mengecek kode dalam kalung tersebut, tetapi kodenya masih kurang. ternyata kalung ini mempunyai pasangan” ucap BD yang tiba-tiba datang
“Dimana kalung yang satunya” Tanya Jams
“Tanyakan saja sama dia” ucap BD sambil memandang Salsha, Mata Salsha pun membulat
“Dengar ini” ucap BD sambil tersenyum licik

BD pun memutar rekaman percakapan antara Salsha dan Melina tentang kebenaran Aldi, semua tercengang mendengar itu. terlebih lagi Iqbaal dan Maldini. sontak pandangan mengarah ke Aldi

“Bagaimana mungkin?” Tanya Salsha
“Kamu memang belum bisa menandingi aku Salsha, kamu bahkan tidak sadar kalau aku menyisipkan alat perekam di seragam kamu ketika kita bertarung siang tadi” ucap BD tajam
“Baiklah… ini sangat mudah” ucap Jams
“Tidak… kau tidak boleh menyentuh Aldi. dia anakku!” pekik Maldini
“Ayolah… dia bukan anak kandungmu. jadi semuanya sangat mudah “ ucap jams santai

Aldi hanya terdiam, belum bisa menerima kenyataan yang di dengarnya ini

“Ucapkan selamat tinggal untuk anakmu Maldini” ucap jams dan mengarahkan pistol kea rah Aldi

Dan…
Dorrrr…

Aldi sejenak mematung dan menutup matanya, tapi kenapa sakit itu tidak terasa….
Perlahan-lahan Ia membuka matanya, dihadapannya sudah berdiri Papanya sendiri. terlihat darah mengucur dari punggungnya.

“Papa, kenapa papa lakuin ini” ucap Aldi menahan tubuh papanya
“Maafkan…. papa… maaf… hanya ini yang bisa papa lakukan untuk menebus kesalahan papa… sampaikan salam sayang papa untuk mamamu… walaupun kamu bukan anak kandung papa, sampai kapanpun kamu akan tetap jadi jagoan papa. papa bangga sama kamu” ucap Maldini terbata
“Papa harus bertahan” Isak Aldi memeluk papanya
“Jaga Salsha….” ucap Maldini dan menutup matanya
“PAPA…” histeris Aldi

Finding The Truth (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang