15

114 8 0
                                    

Ccceekkiiiiddooottttt........

Salsha sedang menonton Aldi dan Bastian latihan Basket, tiba-tiba saja Iqbaal duduk di sampingnya

“Aldi emang pantas buat dapetin Lo. Gue harap Lo bahagia ma dia” ucap Iqbaal
“Selamat ya… akhirnya Lo udah dapat pacar kayak Bella” ucap salsha tersenyum
“Bella itu mantan gue, dan sekarang gue sadar kalo gue dan bella memang punya banyak kecocokan” ucap Iqbaal
“Mantan???” Tanya Salsha
“Iya… dulu gue pernah pacaran ama Bella. tapi hubungan kita berakhir karena sifat bella yang mulai berubah ketika Ia berteman dengan Amanda” ucap Iqbaal
“Gue udah gak ngeliat Amanda” ucap salsha
“Dia udah pindah seminggu yang lalu, semenjak insiden bunuh diri itu” ucap Iqbaal
“Lo tau gak, kenapa gue dan Bella bisa sama-sama cocok?” Tanya Iqbaal memandang Aldi yang sedang mendribble bolanya

Salsha hanya menggelengkan kepalanya pertanda Ia tidak Tau

“Karena kita sama-sama anak angkat. Orang yang selama ini kamu cari itu aku. aku anaknya Pak Herry” ucap Iqbaal
“Baal” ucap Salsha
“Gue tau kok selama ini Lo nyari keberadaan gue. maaf gue baru bilang sekarang” ucap Iqbaal tersenyum
“Dari mana Lo tau?” Tanya Salsha
“Gue selalu pantau perkembangan bokap gue. Gue selalu ngumpulin informasi tentang orang tua kandung gue. hingga suatu hari gue denger bokap gue mati dan mereka ngincar harta bokap gue. gue dapat informasi kalo BIN di suruh oleh pemerintah untuk ngelacak gue” ucap Iqbaal

Salsha mendengar suara di belakangnya, dengan cepat Ia menoleh kebelakang dan kornea matanya menangkap sosok yang Ia kenali, BD.

“Baal… gue rasa lo salah milih waktu untuk cerita” ucap Salsha
“Kenapa?” Tanya Iqbaal menaikkan keningnya
“Karena sekarang nyawa Lo dalam bahaya” ucap Salsha

Dengan cepat Salsha menarik Tubuh Iqbaal pergi menemui bagas. Salsha nyelonong masuk di ruangan Bagas tanpa permisi hingga membuat Bags kaget

“Apa kamu tidak punya sopan santun?” marah Bagas
“Ini bukan waktunya untuk bersikap sopan. kita tidak punya banyak waktu” ucap salsha
“Ada apa sebenarnya” Tanya bagas
“Dia anaknya pak Herry, dan apa yang bahaya sekarang??? BD juga mendengar ucapan Iqbaal. kita harus segera mengamankan Iqbaal sekarang” ucap salsha
“Bukannya lo berhenti dari pekerjaan ini?” tanya bagas
“Gue rasa gue tidak bisa berhenti di tengah jalan seperti ini” ucap Salsha
“Jadi gue harus bagaimana?” Tanya Iqbaal
“Lindungi kalung itu, jangan sampai mereka mengambil kalungmu” ucap Bagas sambil berlari keluar di ikuti Salsha dan Iqbaal

Di tengah jalan salsha bertemu dengan Aldi, Salsha bermaksud menjelaskan semuanya tapi ternyata waktunya tidak pas
“Lamu mau kemana?” Tanya Aldi menahan lengan Salsha
“Aku harus nyelesaiin misi ini. aku udah nemuin orangnya. aku pergi dulu” ucap Salsha
“GAK!!! kamu gak boleh pergi. bukankah kamu udah berhenti?” Tanya Aldi
“Aku gak bisa hentiin ini di tengah jalan. Iqbaal butuh pertolongan” ucap Salsha
“Aku ikut” ucap Aldi
“Gk” tegas salsha
“Aku akan lindungin kamu” ucap Aldi

Salsha tidak bisa berbuat apa-apa, Ia hanya pasrah dengan keputusan Aldi. mereka berdua pun berlari menuju pintu keluar. dilihatnya Bagas dan Iqbaal hanya mematung di depan pintu

“Ada apa? kenapa kalian berhenti?”Tanya Salsha
“Mereka menutup semua akses untuk keluar dari sekolah ini. kita terkepung” ucap Bagas
“Gak mungkin, pasti ada jalan Lain” ucap Salsha
“Kalan itu ada jika kalian menyerahkan anak itu ke kami” ucap Karel yang berdiri di belakang mereka
“Kalian sudah gila? ini sekolahan?” ucap Salsha
"Kami tentu tau. jika kalian tidak ingin banyak korban, cepat serahin anak itu ke kami. dan kalian akan kami bebaskan” ucap Karel
“Gak akan” ucap Bagas menghantam tubuh karel.

Ternyata Karel tidak sendiri, Ia membawa beberapa orang yang tentunya juga pandai bela diri.

Semua murid pun histeris ketika melihat perkelahian ini, Salsha mulai bingung bagaimana caranya menenangkan para teman-teman nya

Finding The Truth (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang