8

122 9 0
                                    

BD dengan cepat berdiri dan langsung menghatam tubuh Salsha dan Aldi, membuat dirnya sempat terdorong beberapa senti ke depan, dengan gerakan cepat Salsha memutar badannya dan memberikan tendangan memutar ke BD, dengan cepat Salsha mendorong Aldi masuk ke dalam mobil dan ....
DOAR....
Timah panas itu menembus bahu kanan Salsha.

BD yang melihat itu langsung melarikan diri

Bagas yang mendengar suara tembakan langsung berlari kearah Salsha, Aldi pun tidak kalah kaget... sedangkan Salsha berusaha menetralkan wajahnya sambil menahan sakit.
Dengan cepat ia memakai jaket untuk menutupi luka di bahunya.

"Salsha... suara apa itu? Lo gak papa kan?" ucap Bagas dengan raut wajah kawatir
"Itu suara tembakan kan? Jangan bilang..." ucap Aldi terpotong
"Gue gak papa kok. Memang suara tembakan tapi sasarannya meleset" ucap Salsha sambil menahan sakit
"Gas... sebaiknya Lo temani Aldi pulang. Gue yang bawa mobil lo. Gue takutnya nanti BD masih ngejar Aldi" ucap Salsha lemah
"Lo gak papa kan? Wajah lo pucat banget" ucap Aldi perhatian
"Kita bertiga aja... mobil gue biar disini aja" ucap Bagas
"Gak papa... hanya sedikit sakit akibat tendangan tadi. Gue gak papa kok" ucap Salsha lagi
"Ada apa sebenarnya ini" ucap Aldi masih bingung dengan keadaan sekarang
"Untuk itu gue bilang lo gak perlu ikut campur urusan gue" ucap Salsha sambil mendorong Bagas kedalam mobil Aldi

Salsha mengendarai mobilnya sambil ditemani dengan suara ringisan dari mulutnya. Wajahnya sudah pucat pasi dan jaket yang menutupi tubuhnya pun sudah di penuhi dengan darah. Tubuhnya benar-benar sudah tidak berdaya, dengan sekuat tenaga Ia melajukan mobilnya menuju rumah sakit

Selang 15 menit Salsha sudah menginjakkan kakinya di sebuah rumah sakit, dengan langkah gontai Ia memasuki ruang UGD, baru beberapa langkah tubuhnya pun langsung ambruk.

Skiipppp

Aldi berjalan mondar mandir di ruang tamu, terlihat raut gwlisah di wajahnya sambil sesekali melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"kemana tuh anak, udah jam 10 belum pulang juga. Apa kata mertua gue nantinya" ucap Aldi kesal

Cklek
Pintu apartemenpun terbuka, terlihat seorang gadis cantik dengan wajah lesu memasuki apartemen. ..

"Lo dari mana? Kenapa jam segini baru pulang? Lo tau gak orang tue dari tadi nelpon hanya untuk nanyain lo doang" ucap Aldi ketus
"Bukan urusan lo" ucap Salsha tak kalah ketus sambil beranjak menuju kamar

Bruukkk
Aldi dengan lancing menarik tangan kanan Salsha dan memojokkannya di dinding. Terdengar sedikit ringisan dari mulut Salsha, Aldi tidak sadar bahwa perbuatannya dapat berdampak buruk bagi Salsha.

"Bukan urusan gue? Lo itu istri gue. Jadi semua urusan lo jadi urusan gue juga" ucap Aldi dengan wajah memerah
"Minggir, gue capek pengen istirahat" ucap Salsha mencoba melepaskan diri dari Aldi

Cuupppp
Dengan lancang Aldi mencium bibir Salsha dengan kasar, Salsha berusaha memberontak tapi badannya masih lemah akibat tembakan tadi.perlahan-lahan Aldi melepas ciumannya.

"Ini sebagai bukti buat nyadarin lo kalo gue suami Lo" pekik Aldi

Plakkk
Tamparan itupun mendarat di pipi Aldi, wajah Salsha seketika memerah menahan kekesalannya.

"Kita sama-sama membenci pernikahan ini, dan gue gak pernah nganggap lo sebagai suami gue. Jadi gue peringatin untuk berhenti ngeganggu gue" ucap Salsha sambil mendorong tubuh Aldi.
"Bagaimana kalo sekarang gue jatuh cinta ama Lo?" Lirih Aldi

Salsha mendengar itu, tapi untuk saat ini Ia harus menutup hatinya. Tak di pungkiri semakin hari perasaan cintanya ke Aldi menyeruak ke permukaan, tapi Ia tidak ingin membawa Aldi ke dalam masalahnya.

Finding The Truth (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang