Dia kembali

47 7 2
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi, kutelusuri lorong sekolah ku, berjalan menuju  gerbang, terdengar suara  petir menggelegar  di setiap langkah kaki ku. Hujan pun turun, aku pasrah dan terus berjalan mencari angkutan umum. Tak kuhiraukan  baju ku yang kini tlah basah oleh hujan. Sampai  aku mendengar suara motor di belakang ku.

"Naik,"Ucap pria itu sambil menyodorkan  helm kepada ku. Aku masih diam mematung seolah tak percaya dengan pria di depan ku ini, sudah lama sekali kami tidak bertegur sapa, ya. Laki-laki  ini adalah Kai Keiro pria yang berhasil membuat ku patah hati, dan sengsara begitu lama.
"Cepetan naik, kalo lo ga mau mati kedinginan di sini."Aku terkejut lantas mengambil helm dari tangan Kai.
Kai pun menghidupkan motor nya lalu pergi meninggalkan  sekolah, "Kai jangan ngebut dongg! "Ucap ku sambil memeluk Kai erat, saat aku tersadar aku menarik tangan ku, namun ditahan oleh Kai. "Udah jangan cerewet,pegangan ntar jatoh"Aku menuruti perkataan Kai, tak terasa aku tertidur dibahu Kai, "Masih betah nih? Bangun atau gw bawa ke rumah  gw"Aku terbangun dan melihat  sekeliling ,"Udah sampe?,Thanks"Ucap ku sambil turun dari motor Kai. Saat aku membuka pintu rumah, Kai menahan tangan  ku dan berkata, "Maaf Ra, soal yang dulu itu, gw ga mau kita kayak orang  asing, gw mau kita temenan kayak dulu " ,Aku membelalakkan mata ku, "Temen?Sory Kai gw udh ga mau ada hubungan apa-apa sama lo" Hati ku kacau saat dia menguacap kan kata"teman" itu, aku pun berlalu meninggalkan  Kai dan mengunci pintu ku rapat sambil terisak tangis.

Ga, gw ga boleh nangisin dia lagi, gw harus menjauh dari Kai, gw harus move on,

Gw berusaha agar ga menangis lagi.

Suara musik itu berdering dari hp ku, kulihat nomor tak dikenal menelpon, "Halo..siapa ya? "
[Saya Rangga ,ini nomor Vira Tareza bukan? ] Deg jantung ku berdebar saat mendengar  bahwa Rangga  yang menelfon, "dari mana dia mendapat nomor  ku? " batin ku.
"Iya ini nomor ku, Kak Rangga kok bisa dapet nomor ku? "
[Ish udah aku bilang panggil  nya Rangga aja, soal nomor kamu itu Rahasia]  ucap Rangga dengan suara menggelikan. Lalu kami  diam sejenak, kurasa aku merasakan keheningan  dalam pembicaraan kami.
"Ada perlu apa ya Kak? Eh Ngga"ucap ku memecah keheningan
[Engg, engga papa sih, pengen kenal lebih deket aja, ga boleh nih?] Kata kata Rangga membuat ku beku, pengen  kenal  lebih  dekat?apa maksudnya?, aku bertanya-tanya  pada diriku sendiri?
[Halooo... Ada oranggg?!]  Rangga berteriak melalui telfon dan berhasil membuat lamunan ku pecah.
"Eh! Boleh kok kak, btw udah dulu ya kak, Byee"Aku langsung mematikan telfon secara sepihak.




~Btw maaf  ya gengs  mungkin agak lama update nya.. Lagi sibuk nih Author nya biasalah, tugas sekolah:v Ok jangan lupa vote ^_<  ~  Salam Author ^_<

Ikuti HatimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang