Kecelakaan

27 7 0
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca

"Ayo Ras turun," Ucap Vira melepaskan Seat belt nya.
"Kita mau Shopping Ra?" Tanya Laras
"Iya sekalian Have Fun,biar lo gak murung lagi"
"Oo Ok" Laras turun dari mobil Vira.
Sesampainya di dalam Mall,mereka berbelanja kebutuhan remaja.

~Kalian tahulah:v, Kosmetik,Baju,Sepatu,dll~

"Eh jam nya keren tuh" Vira menunjuk ke arah toko Jam tangan.
"Wah iya keren Ra! Tapi mahal banget T_T"
"Hahaha,iya sih uang gue juga gak bakal cukup nih." Laras tertawa mendengar ucapan sahabat nya itu.
*Drtt..drtt...drtt..
Hp Vira berdering,
"Halo?" Tanya Vira
"......."
"Iya ini saya Vira Tareza,maaf ini siapa ya?"
"......."
"Hah, Lalu bagaimana keadaan kakak saya?!"
"......"
Muka Vira berubah pucat,dia mematikan telepon dan langsung mengajak Laras pergi ke rumah sakit.
*flashback on
Setelah Vira pergi dengan Laras,Alva menyalakan motornya,Alva lupa untuk memeriksa keadaan motornya,dan langsung pergi ke rumah pak Andi.Saat lampu merah Alva memegang rem,seketika wajah Alva panik,rem motornya tak berfungsi,alhasil dia menerobos lampu merah dan menabrak mobil yang lewat.
"Brak!" Tabrakan pun terjadi,Alva terpental dari motor dan pingsan di tempat kejadiankejadian.Sedangkan pengemudi mobil tewas karena kepala nya terbentur setir mobil,dan mengalami pendaharan di kepala.
Alva di bawa ke rumah sakit,dan pihak rumah sakit menelpon keluarga Vira.
*Flashback Off
Vira sampai di rumah sakit,dan mencari ruangan Alva.
Laras hanya mengikuti Vira yang dari tadi sangat panik,bagaimana tidak? Orang tua Vira tidak bisa datang sekarang juga,karena mereka ada Rapat dengan Tareza Group di Singapura.
"Dok,bagaimana keadaan kakak saya?" Tanya Vira panik.
"Pasien sedang koma,dan membutuhkan banyak darah,namun kami minta maaf, stok darah di rumah sakit habis,kami membutuhkan keluarga korban untuk mendonorkan darahnya."
Deg! Vira membeku mendengar ucapan Dokter, karena Darah Vira dan Alva berbeda. Sebenarnya Alva meruapakan anak angkat dari orang tua Vira. Alva merupakan anak dari sahabat Bunda nya Vira. Bunda Alva meninggal saat melahirkan Alva,dan Ayahnya meninggal saat mengendarai mobil yang menuju ke rumah sakit tempat Bundanya Alva meninggal.
"T-tapi dok,Alva bukan saudara kandung saya."
"Maaf kami tidak bisa membantu,pasien membutuhkan darah sekarang juga." Ucap Dokter lalu pamit meninggalkan Vira.
"Ra..apa golongan darah Kak Alva?" Laras bersuara.
"B+" Jawab Vira dengan wajah lesu.
Laras terkejut, Oh tuhan apakah ini yang dinamakan jodoh? Tanya Laras dalam hati.
"Ra! Golongan darah ku B+" ucap Laras girang.
"Serius lo Ras?!" ucap Vira memeluk Laras.
"Gue bakal donorin darah gw buat kak Alva." Jelas Laras
"Makasih ya Ras,"Vira memeluk Laras sambil menangis.
Laras lalu memanggil perawat untuk segera mengambil darahnya,,setelah melakukan tes darah,Perawat itu mengambil darah Laras.
"Sudah selesai mbak,silahkan istirahat dulu." Ucap perawat itu setelah mengambil darah Laras,dan perawat itu pergi ke ruangan Alva dan memasukkan darah Laras ke tubuh Alva.
"Syukurlah,pasien telah membaik" ucap dokter lega.
"Terimakasih Dok," Ucap Vira lega.
"Apakah saya boleh melihat nya?" Tanya Vira.
"Silahkan tapi jangan ribut,pasien masih butuh istirahat,apabila siuman panggil saya."Ucap Dokter itu.
"Terima kasih Dokter Wisnu" Ucap Vira melihat nama dokter yang tertulis di kartu namanya.
"Sama-sama" Ucap dokter lalu pergi untuk menyelesaikan tugas nya yang lain.
Vira masuk ke ruangan Alva,ia menangis melihat keadaan kakaknya sekarang.Seorang kakak yang dulunya kuat sekarang terbaring lemah di kasur rumah sakit. Vira keluar dari ruangan Alva,dan membiarkan Laras melihat kakaknya.
"Ras,gue nitip bang Alva ya,soalnya gue mau ke sekolah dulu,mau izinin Bang Alva selama 1 Minggu." Laras mengangguk,dan dia membuka pintu kamar perlahan.

~Yang masih penasaran?Dibaca terus ya gengs, di tambahin ke perpustakaan juga♡~
•Salam Author•

Ikuti HatimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang