7

2.1K 357 97
                                    

Bacanya nanti sambil dengerin lagunya Shila on 7 yang Film Favorit yah

Semoga sukak

Dejun berjalan di belakang Lucas.  Moodnya sama sekali tidak bagus, ia juga ketakuan karena semalam Lucas marah besar saat pria itu tahu ia pulang dengan Hendery bukan denganya.

"Jangan mengulanginya lagi, okay?" Dejun mengangguk patuh, Lucas mengusap kepala si mungil memaksakan senyumnya dan berlalu pergi meniggalkan Dejun di depan kelasnya.

"Pagi Dejun bagaiman--"

"Seharusnya aku tidak mengikuti apa yang kau katakan?" Kalimat Hendery terhenti saat Dejun bebalik menatap sahabatnya tajam.

"What?!" Hendery mengerutkan keningnya mendengar nada tidak menyenangkan itu.

"Aku seharusnya tidak mengikuti apa yang kau katakan, Lucas marah besar dan itu semua salahmu, jika saja aku bisa di sana beberapa menit setelahnya Lucas yang akan menjemutku." Hednery tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

"So it's my Fault? Kau duduk di sana selama dua jam, menggigil dan kau menyalahkanku karena mengantarmu pulang? Are you lost your mind Xiaojun?"

"Berhenti memanggiku seperti itu! Lucas melihat apa yang terjadi kemarin dan dia marah besar karena menganggapku tidak bisa menunggu, dan itu semua salahmu."

Hendery membuang nafasnya kasar mendengar ke egoisan Dejun. "Aku minta maaf okay?" Hendery masuk ke dalam kelas, tidak membiarkan lagi Dejun merusak mood dan keadaan hatinya karena argumen keras kepala pria mungil itu.

Dejun memejamkan matanya sebelum ikut masuk ke dalam kelas 

Dan ia merasa punggungnya semakin berat saat Dejun melihat bukanlah Hendery yang menduduki kursi di sampingnya tapi Renjun. Hendery duduk di barisan paling depan bersama Mark, menaruh kepalanya di atas meja membiarkan bocah Kanada itu mengeluh di pisahkan dengan kekasihnya.

"Hai."

"Hai, tak apa kan jika aku duduk di sini?" Dejun menganguk saja, jujur ia juga akan merasa sangat tidak nyaman jika Hendery yang duduk di sampingnya. Itu akan sangat canggung.

Dejun menjalani tiga mata pelajaraan awal samapai istirahat dengan perjuangan menahan tangis yang sangat, entahlah. Bukan karena hampir di maki oleh Lucas pagi tadi, melainkan karena perdebatannya dengan Hendery. Ia tahu hal ini sudah terhitung melukai perasaan sahabatnya itu, tapi pagi tadi emosiny tidak bisa di tahan.

"Dejun." Suara manis dan lembut di sampingnya membuat Dejun mengangkat kepalanya dari meja.

"Ya?"

"Boleh aku bicara sesuatu?" Dari ekor matanya Dejun melihat Hendery berdiri dari kursinya  keluar sambil mengantungi sesuatu.

"Katakan saja."

"Hendery mencintaimu." Dejun terkesiap tapi bukannya terkejut, Renjun melihat jika mata sahabat dari sepupunya itu bergerak acak menghindari tatapannya. Renjun tersenyum karena hal itu. "Melihat reaksimu, sepertinya kau sudah tahu apa yang ingin aku bicarakan."

"....."

"Aku tidak bermaksud untuk memisahkanmu dengan Lucas, tapi. Aku menyarankan agar kau bisa bersikap lebih peka tentang apa yang Hendery rasakan agar kalian tidak sama-sama tersakiti nantinya. Dan Juga-"

"Injuniee ayooo." itu Mark. Ia sudah sangat lapar tapi kekasihnya masih saja mengobrol dengan Dejun. Renjun melirik ke arah pintu tempat Lucas menyandarkan tubuhnya mentap ke arah mereka berdua lebih tepatnya pada Dejun. Renjun tersenyum pada sahabat sepupunya itu sebelum beranjak masuk ke dalam rangkulan Mark.

BESTFRIEND || HenXiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang