King Of Badboy||15

1.5K 47 2
                                    

Hari ini Vanya sedikit aneh dengan temannya dan pacarnya. Karena Brilia, Revan, dan juga Nathan belum datang ke sekolah. Apalagi Revan yang tidak bisa dihubungi dari semalam, membuat Vanya mempunyai pemikiran negatif kepada nya.

Tyaa, Tasya, dan Vanya sedang menunggu Brilia datang ke sekolah. Tetapi yang di tunggu tak kunjung datang, sudah hampir ingin memulai pelajaran pun Brilia tidak datang. Revan dan Nathan pun sama, belum hadir di sekolah ini.

"Brilia kemana sih? Ga biasanya tau kayak gini, kan dia yang paling rajin diantara kita." Kesal Tya. "Tau tuh Brilia kemana coba, bentar lagi kan mau masuk. Malah belum dateng juga. Nyebelin tuh anak, udah ga bilang sama kita-kita juga lagi." Oceh Tasya

"Udah-udah, jangan marah-marah mulu. Mungkin aja Brilia kejebak macet atau kemana gitu. Positif thinking dong guyss." Lerai Vanya. "Iya deh, semoga aja Brilia ga kenapa-kenapa ya." Berhenti Tya.

Sedangkan Nathan, Revan, dan Brilia sedang ke jebak macet di jalan. Sam pun sudah sadar dari keadaan maboknya itu. Tetapi, Brilia takut kejadian semalam ini terulang kembali. Apalagi Revan dan Vanya sudah ingin tunangan.

Nathan dan Revan hanya diam di dalam mobil, Brilia sudah mulai takut dan panik. Karena jam sudah hampir telat jika datang ke sekolah, apalagi dia tidak bilang ke temannya itu. Khawatir dia di hukum bersama Nathan, Sam dan Brilia. Harus menjawab apa nantinya.

"Cepetan dong nyetirnya, udah telat nih. Nanti kalau di hukum gimana?" Takut Brilia.

"Elah lu kayak yang ga pernah di hukum aja. Biasanya juga keluar masuk ruang BK, sok belagu takut gitu." Balas Revan.

"Eh enak aja lu ye, gua bukan takut Revan. Tapi kalau di hukum bareng kalian, dan gua juga ketauan berangkat bareng kalian. Terus gua harus jawab apa kalau Vanya, Tya, Dan Tasya tau? Kan lu mau tunangan juga sama Vanya, Rev." Ujar Brilia.

"Tau lu Revan, udah mah lu mabok pas semalem. Terus lu di gerombolan cewek-cewek gatel lagi, untung nya Brilia yang liat lu. Coba kalau Vanya, atau Tya? Tamat riwayatnya lu dahhh." Oceh Nathan.

"Kampret ya lu berdua. Iya dah gua tau, kalau gua salah. Gua akuin juga. Tapi jujur ya, gua tuh ga ada niatan kayak gitu awalnya. Eh ga tau kenapa gua kesambet apaan gitu bisa dateng ke club ga bareng sama yang lain." Jelas Revan.

"Gua tanya sekarang, lu tuh sebenernya serius ga sih sama Vanya?" Tanya Brilia.

"Ya, ya gua serius lah. Tapi kenapa secepat itu gua bisa tunangan sama dia? Terus satu apartemen pula. Kan gua ga pernah satu atap sama cewek manapun." Jawab Revan.

"Ya bagus dong, lu udah pacaran juga sama Vanya. Deket juga iya, saling suka juga iya. Apalagi udah mau ke jenjang tunangan, udah pasti itu di setujui oleh orang tua kalian." Balas Nathan.

"Udah lah pusing gua mikirin itu, mending sekarang kalau kita sampai di sekolah. Terus kita di hukum, nah Vanya, Tya dan Tasya tau atau liat. Brilia bilang aja kalau lu itu ga sengaja bareng sama kita. Nah nanti kan gua sama Nathan cari alasan lain. Oke?" Ucap Revan. Dan Brilia juga Nathan setuju.

Sesampai mereka di sekolah, sudah ada guru BK yang siap menghukum siapa saja murid nya yang sudah telat. Brilia, Revan, dan Nathan yang sebentar lagi akan menuju ke sekolah terpaksa memberhentikan Brilia dia jalan dekat sekolah. Supaya tidak ada yang curiga.

Brilia yang sudah di turunkan di jalan langsung ke gerbang sekolah, dia sudah tau apa yang akan terjadi kepada dirinya. Yaitu, hukuman. Hukuman bagi Brilia adalah hal yang biasa saja, tidak buruk, tidak juga mengerikan. Lebih menyenangkan.

"BRILIA!" Teriak Bu BK. "Pagi bu." Sapa Brilia. "Pagi-pagi pala kamu, ini sudah jam berapa? Hah? Kenapa kamu terlambat ke sekolah?" Tanya Bu BK layaknya seperti wartawan saja. "Baru juga jam 07.20 menit doang Bu. Gausah marah-marah deh Bu, ini mah masih lagi kok. Biasa." Jawab santai Brilia.

Saat Brilia sedang di omelin oleh guru BK, barulah Revan dan Nathan datang. Sikapnya biasa saja, tidak ada rasa takut, tegang, atau pun grogi. Dia sudah tau semua yang akan terjadi dan juga apa yang bakalan guru BK itu lakukan. Menghukum.

"Selamat pagi, ibu yang cantik." Sapaan receh dari Revan. "Kamu juga, terlambat datang ke sekolah. Apa alasan kamu, hah? Telat bangun? Alasan yang sangat-sangat basi. Sekarang, kalian bertiga berdiri di depan tiang bendera. Hormat, sampai jam istirahat. Setelah itu kalian bersihkan perpustakaan." Perintah ibu BK.

"Hukuman lagi? Haha sudah biasa." Ujar Nathan. "Kalian kenapa masih ada di sini? CEPAT LAKUKAN." Sekali bentakan, mereka langsung diam di depan tiang bendera dan hormat. Kebiasaan siswa atau siswi yang telat, selalu hormat. Kalau tidak hormat paling di suruh membersihkan toilet, atau tidak lain membersihkan perpustakaan.

***

Bel istirahat berbunyi, semua murid berhamburan lari di sepanjang koridor sekolah untuk pergi langsung ke kantin. Vanya, Tya, dan Tasya pergi dengan santainya ke arah kantin. Mereka tidak sengaja melihat Revan, Nathan dan... Brilia?

Mereka kaget bukan main, kenapa Brilia bisa di hukum bersama Revan dan Nathan? Apalagi rumor yang beredar kalau Nathan naksir Brilia, kesempatan sekali untuk Nathan bisa dekat-dekat dengan Brilia. Lupakan.

Vanyaa, Tya, dan Tasya menghampiri mereka bertiga yang sedang kena hukuman. Vanya yang lebih dulu menegur mereka bertiga. "Brilia, kenapa lu terlambat?" Tanya Vanya. "Annuu.. gua telat bangun, nah iya telat bangun. Biasa gua kan pas semalem pergi gitu, pulangnya malem banget." Bohong Brilia. "Rev, kenapa kamu terlambat?" Tanya Vanya kepada Revan. "Aku males sekolah, jadi telat deh. Nathan juga kebetulan pas semalem tuh nginep di rumah aku. Jadi kita bareng." Alasan Revan. Masuk di akal.

"Kita ke kantin yuk, hukuman nya tinggal bersihin perpustakaan ini kan." Potong Nathan yang ingin mencairkan suasana. Barulah mereka langsung ke kantin untuk bertemu dengan Aldo, dan Rizan. Yang sudah pasti menunggu mereka untuk berkumpul.

Sekarang Vanya dkk, dan Revan dkk sudah berkumpul di kantin tempat biasa mereka bercanda dan menghabiskan waktu istirahat. Brilia masih terdiam, tidak banyak bicara. Revan yang sepertinya berada di keadaaan canggung. Tetapi dengan Tya yang mencairkan suasana dengan berbagai macam pertanyaan. Hingga diantara mereka ada yang tertawa, ada juga yang hanya mendengar kan.

"Revan, sama Vanya kapan tunangan nya?" Tanya Tya.

"Hari Sabtu malam, di rumah gua." Jawab Vanya. "Lu semua boleh dateng kok, tapi cuma teman dan keluarga terdekat doang yang boleh hadir. Karena itu acara pertunangan doang. Ga lebih." Jelas Vanya.

"Bang Ryan datang?" Tanya Tasya.

"Dia sibuk, ga bakalan bisa dateng." Balas Vanya lagi.

Akhirnya setelah bertanya-tanya soal pertunangan Vanya dan Revan, mereka langsung mencari topik pembicaraan yang tidak sensitif ataupun yang tidak terlalu privat. Jadi tidak lain Aldo yang memberikan lelucon yang sangat lucu. Membuat semua temannya tertawa.

***

Next yaa guys, Happy reading🖤

King of badboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang