King Of Badboy||19

1.1K 38 2
                                    

Saat ini Vanya sedang berada di taman belakang sekolah bersama Revan setelah kejadian pertengkaran antara Revan dan Arfa. Entah apa yang ada di pikiran Revan sekarang sampai dia harus membawa Vanya ke taman, dan Vanya sendiri bingung harus bagaimana. Dia hanya bisa diam dan menunduk ketika melihat wajah emosi Revan.

"Kenapa bawa gua kesini? Gua minta maaf, karena ga pernah cerita sama lu." Maaf Vanya.

"Jawab pertanyaan gua, apa lu pacaran sama gua karena lu mau move on sama dia? Apa lu nerima gua bukan karena suka? Tapi karena lu mau mencoba move on kan?''

"..."

"Apa gua kurang meyakinkan buat jadi cowok lu? Apa kurang gua ngebuktiin ke lu kalo gua beneran cinta sama lu?''

"..."

''Jawab gua Nya."

"..."

''JAWAB PERTANYAAN GUA!"

bentakan itu yang keluar dari Revan, mungkin karena dia juga lagi emosi jadinya tidak bisa menahan amarahnya. Apalagi setelah Vanya diam saja tanpa menjawab dan pertanyaan Revan. Dia hanya diam mendengarkan pertanyaan itu yang keluar dari mulu Revan, dia juga hanya menunduk. Tanpa sadar air mata nya jatuh begitu saja tanpa di sadari.

"Maafin gua karena gua udah bentak lu kayak tadi ta. Gua cuma mau lu jujur sama gua, biar gua juga bisa meyakinkan hati gua untuk selalu bersama lu lagi atau gak. Gua mohon lu jawab pertanyaan gua."

"Entah apa yang udah lu tangkap dari pertengkaran gua sama Arfa, tapi yang jelas gua sayang lu karena hati gua berkata seperti itu. Gua terima cinta lu karena gua pengen bahagia sama orang yang gua sayang, yaitu lu. Tapi setelah kejadian itu, lu berfikir bahwa gua selama ini cuma memanfaatkan lu supaya gua bisa move on dari Arfa. Jujur itu buat hati gua sakit. Gua emang masih sakit hati sama masa lalu gua, dan masih masa pemulihan. Tapi, apa karena itu juga gua memanfaatkan lu buat move on? gak Revan, gua tulus dari hati gua. Kalau seandainya gua memang begitu di fikiran lu, sekarang gua tanya. Buat apa gua terima pertunangan kita? buat apa gua setuju tinggal satu apartemen sama lu? buat apa coba. Semuanya juga percuma Rev. Kalau emang tanggapan lu kayak gitu, yaudah gapapa. Terserah lu."

Sesudah mengatakan seperti itu agatha langsung beranjak pergi, dia sangat-sangat kacau kali ini. Dia capek dengan semua keadaan yang seolah-olah memainkan perasaan dan kehidupannya. Dia butuh orang yang benar-benar ngertiin perasaaan dia, tanpa mencari celah ke hal yang negatif.

Saat Vanya menunduk dan beranjak pergi tiba-tiba ada yang memeluknya dari arah belakang dan sepertinya dia terlihat ingin menangis. di rasa oleh Vanya bahwa yang memeluknya itu adalah Revan, dan Vanya pun langsung menangis tersedu-sedu.

"Maafin aku Revan yang sampai membuat kamu seperti di permainkan sama aku. Tapi emang itu faktanya, aku harap kamu mengerti. Terserah kamu, kalau kamu ingin kita putuskan pertunangan kita sampai disini." Ujar Vanya.

"Jangan bilang seperti itu, aku ga suka. Aku benar-benar minta maaf sama kamu. Karena udah berfikiran seperti itu sama kamu, aku hanya merasa kalau kamu seperti nya memanfaatkan aku. Aku ga mau kalau kita putus pertunangan nya. Aku sekarang ngerti, dan aku juga tau. Pasti semua nya punya kisah masa lalu nya masing-masing yang mungkin belum bisa kita lupakan. Layaknya kamu sama dia. Dan sekarang kita bisa perbaiki hubungan kita kan? Kita sama-sama memperbaiki semuanya. Aku juga minta maaf ya, sayang" ucap Revan.

"Iya sayang, kita bisa memperbaiki hubungan kita kok. Aku akan berusaha untuk menjadi pacar kamu yang kamu impikan. Aku akan mengubah semua nya, supaya pada akhirnya kita bahagia di akhir cerita. Hikss... hikss..."

cup

cup

Kecupan pertama di berikan di bagian telapak tangan, dan kecupan kedua di berikan di bagian kening Vanya. Dia menangis, mungkin bagi Vanya dia adalah wanita yang sangat cengeng. biarkan lah, dia tidak peduli dengan itu. Akhirnya mereka pun berpelukkan di taman belakang sekolah.

King of badboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang