Part 2 : Kejadian Sebenarnya

36 7 0
                                    

Jeongyeon beserta manager masih setia menunggu kesadaran Nayeon.

Jihyo, sang leader senantiasa duduk disamping Jeongyeon yang sejak tadi terus menerus mengacak rambutnya frustasi.

"Dia ngeliat aku terus pingsan." kata Jeongyeon berulang-ulang, ia seperti orang yang kehilangan arah.

"Pasti ada penyebabnya. Kita tunggu aja kabar dari dokter." Jihyo masih mengelus punggung Jeongyeon.

Klek, pintu ruangan UGD itu terbuka menampilkan seorang pria dengan jas putih selutut dan menghampiri mereka bertiga.

"Halo saya Lee Seung Gi, dokter yang menangani pasien Nayeon." ucap pria itu.

Tanpa aba-aba Jeongyeon langsung masuk ke ruang rawat.

"Jeongyeon-ah!" panggil Jihyo mengikuti langkah temannya itu.

Jeongyeon berhenti dan menatap Nayeon yang berbaring dengan selang infus dan inkubator. Matanya terpejam, mata yang selama ini selalu memancarkan keceriaan, kini tertutup tak berdaya di tempat ini.

Jeongyeon meraih tangan gadis pemilik gigi kelinci itu dan digesekkan oleh kedua tangannya.

Jihyo ikut duduk di seberang Jeongyeon disusul dengan Manager serta dokter Seunggi.

"Dia belum sadar. Kemungkinan kuat hanya kelelahan. Istirahat beberapa hari dari semua kegiatan grup kalian dan dia akan kembali seperti semula." jelas dokter Seunggi panjang.

"Eonni...." gumam Jeongyeon. Ia memang sangat dekat dengan Nayeon. Baginya, seluruh anggota TWICE adalah keluarga.

Mata Nayeon mulai terbuka perlahan. Semua orang di ruangan itu kini hanya menatap Nayeon. Nayeon menyipitkan mata, melihat hal yang tak asing. Nayeon mengangkat tangannya menunjuk seseorang.
Semua mata mengikuti jari telunjuknya. Bukan Jeongyeon, Jihyo atau managernya. Dia menunjuk sang dokter.

"Kau?!" tanya Nayeon heran dengan nada membentak. Sontak hal ini membuat semua terkejut.

Dokter Seunggi hanya tersenyum manis.

#Flashback_ModeON

"Dimana aku?" tanya Ami yang telah berada di dalam tubuh Nayeon.

"Di rumahku." jawab seorang pria di belakangnya. Nayeon berbalik, nampak laki-laki tinggi dengan rambut dan mata yang sama-sama berwarna cokelat.

"Kamu siapa??" Nayeon mulai bangkit dan mengahampiri pria tersebut. Pria itu menunjuk dirinya sendiri.

"Panggil aku Cinan." jawabnya singkat. Ia melihat dengan teliti ekspresi Nayeon.

"Kau bingung ya? Biar kuperjelas. Kau sekarang sudah menjadi Nayeon. Lihat!" Cinan memunculkan cermin besar di hadapan mereka berdua.

Nayeon menatap dirinya, dia benar-benar telah menjadi seorang Nayeon! Ia hanya diam dalam kebingungan yang melandanya.

"Mungkin kau merasa dirimu adalah Ami. Benar, kau tetap Ami. Ingatan sebelumnya tidak dihilangkan agar kamu bisa merasakan efek luar biasa berada dalam diri seseorang." Cinan berjalan menuju sebuah meja besar yang entah sejak kapan ada disana.

"Ini! Pakailah!" Cinan memberikan 1 buah jam tangan dan kacamata.

"Ini untuk apa?" tanya Nayeon heran.

"Nanti juga kau tahu. Sekarang kau pergi ke pintu itu atau orang-orang akan mengira kalau kau sudah meninggal." titah Cinan.

"Itu?" telunjuk Nayeon terangkat kepada sebuah pintu hitam.

"Iya cepat sana...." usir Cinan sambil terus mendorongnya ke pintu itu.

Nayeon membuka matanya perlahan. Nampak orang-orang yang sangat familiar. Mereka adalah Jihyo dan Jeongyeon, siapa yang tak tahu mereka. Tapi tunggu, mata Nayeon seperti menangkap sesuatu. Ia menunjuk pada pria yang berada di seberang ranjangnya. Lebih tepatnya pria yang memakai jas putih seperti seorang dokter.

"Kau?!" bentaknya.

Jeongyeon, Jihyo dan sang manager hanya menatap heran mereka berdua secara bergantian.

****

"Aku harus memanggilmu apa? Cinan atau Lee Seung Gi?"



To Be Continue

________________________________________
Maafkan daku pendek. Perasaan udh nulis banyak, tetiba ilang:(

I[A]M  Nayeon? || KNJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang