Ini bukan tentang siapa yang benar atau salah. Ini bukan tentang membedakan hitam dan putih. Karena semua itu hanya tentang paradigma.
Ini berbeda, ini melihat sesuatu yang tak dapat dilihat. Dan mendengar sesuatu yang tak dapat didengar.
Ini cinta, ini bahagia, ini kasih sayang. Yang dengan apik nya dipatahkan begitu saja.
Ini tentang kenangan, yang dengan sengaja di angkat ke permukaan. Agar apa? Agar ia dapat melukai sang pengenang.
"ge"
Gege baru saja selesai mencoret kan sesuatu di buku hariannya, ketika ia mendengar suara seseorang memanggilnya.
Gege mengangkat kepalanya,
"eh, iya ker"
"tadi gue dititipin pesan sama kak nuel, katanya lo suruh ke rumah ngambil proposal buat diajuin besok. Soalnya kak nuel besok gak sekolah, hari ini juga"
Kerin mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya,
"oh iya, tadi di rumah mama masak banyak. Nih ada titipan sarapan dari mama, buat calon mantu katanya. " kerin terkikik geli setelah mengucapkan ituPipi gege bersemu merah,
"iya, entar gue ke rumah lo sama lisa.
Makasih ya bekalnya""iya sama sama, eh ge ngomong ngomong tadi ini yang masukin ke kotak bekal kak nuel loh"
Gege mengalihkan pandangannya ke arah samping dan mendapat cekikikan geli dari kerin.
***
"lis, pokoknya lo harus nemenin gue"
Gege memohon dengan wajah dibuat se kasian mungkin"gak gak, gue gak bisa. Nanti ada janji"
"cih, temen macam apa lo"
"temen macam gini, udah deh ribut sana jauh jauh. Gue mau belajar, lo gak ngerasa horor apa dari tadi di liatin sama pak abi? " ucap lisa sambil mendorong kepala gege menjauh dan dibalas cibiran oleh gege
Tak berhenti sampai di situ, gege masih tetap saja merayu lisa agar mau menemaninya ke rumah nuel.
Keributan yang di lakukan gege berhasil membawa mereka ke tengah lapangan. Dengan duduk bersandar pada tiang basket
"dasar setan, gue udah bilang kan jangan ribut"
Lisa mengusap peluh di dahinyaMerasa tak ada sahutan, lisa menolehkan kepalanya ke arah gege.
"heh, kesambet tau rasa lo"
"ih lis, itu kak Adam ya?" lisa mencoba melihat sosok yang di tunjukan oleh gege tersebut
"iya, napa deh ge? Lo naksir? "
"ih bukan, udah dua hari ini tuh gue tiap posting foto di FB pasti di tanggapi love sama kak Adam. Kan hati akuh lemah"
"gak punya instagram lo ya? "
"punya lah, lo kira gue tinggal di bawah batu ya sampe ga punya istagram"
"ya abisnya gitu sih"
"nyesel gue bilang ke lo "
"halah sana lo, jauh jauh dari gue" kemudian lisa kembali berlari memutari lapangan basket dengan gege menyusul di belakangnya
"tungguin gue kampret"
***
"ge, bareng gue aja ya? " kerin menghampiri gege dengan langkah sedikit di percepat
"ya udah deh, lisa juga ada perlu soalnya jadi ga bisa nganter gue" gege menatap lisa yang berada di sampingnya
Lisa yang mendapat tatapan seperti itu pun hanya menampilkan ekspresi polosnya
"apa?" katanya"gapapa gapapa, nenek nya jono salto di depan tadi" ucap gege asal
"Hah? " sontak lisa dan kerin saling pandang tak paham
"gini nih, kalau terlalu banyak mikir cinta. Otaknya jadi ga bener" lisa tertawa setelah berucap demikian dan di balas dengusan oleh gege.
"ya udah ayo, udah di tunggu kak nuel di rumah"
Kerin pun pergi bersama gege, melaju meninggalkan halaman sekolah setelah berpamitan kepada lisa.
****
Halo, maaf ya slow update. Author sedang mode sibuk man temann. Jangan lupa vote dan kritik. See ya sekali pagi maavkan atas keterlamabatn postnya, autor sayang kaliann

KAMU SEDANG MEMBACA
remembrance
JugendliteraturLine! Ting! "Ge" "ge" "apaan?" "besok sekolah kan ya?" "iya,kenapa emang?" "udah rindu, mau ketemu Gebetan" "kayaknya gue juga deh lis" "emang lo punya gebetan?" "punya,tuh si ketua osis:)" "pengen ngumpat ge, untung Lo temen gue. Jangan mimpi Keti...