Happy reading ayeee..
.
.
.***
"gue suka sama lo" ucapan pembuka nuel sontak buat gege menegakkan punggungnya
"tapi gue bingung ge"
"gue gak suka lihat lo jalan bateng orang lain"
"gue gak suka lihat lo ditolong orang lain pas jatuh"
"inginnya gue yang selalu ada di samping lo"
"gue yang selalu setia nemenin lo"
"tapi gue sadar, gue bukan siapa siapa ge"
"gue cuma orang yang suka, tapi terlalu pengecut untuk sekedar ngomong"
"gue butuh keberanian lebih untuk bisa gandeng tangan lo, ataupun ngajak lo ngomong duluan"
"mungkin kebalik ge, tapi gue ingin jungkir balik tiap kali tangan gue ngusap kepala lo"
"dan mungkin lo gak ada rasa sama gue. But, ge izinin gue berjuang ya? Izinin gue buktiin kalau gue emang serius. Dan izinin gue buat bikin lo punya rasa yang sama ke gue"
Terakhir, nuel menggenggam tangan gege dan mengeratkan nya. Ia pasrah dengan apa yang akan gege ucapkan untuk membalas perkataannya.
Dengan mata yang tak lepas dari gege, nuel seperti sangat menggantungkan hidupnya dengan jawaban yang akan di berikan oleh gege
"kak" nuel menutup matanya sejenak dan membukanya lagi, seolah mempersiapkan hati dengan jawaban gege
"balik badan ya, gue gabisa ngomong ini kalau diliatin terus" gege berucap dengan susah payah menyembunyikan kegugupan di suaranya
Gege menghela nafas, seperti mengumpulkan keberanian sebelum mengucapkan hal besar yang akan mengubah hidupnya setelah ini.
Setelah memastikan nuel benar benar membelakanginya, baru lah gege angkat bicara.
"makasih udah suka sama gue"
"gue seneng, ternyata ada yang yang selalu perhatiin gue selain lisa"
"kakak mungkin ga sadar, entah itu karena kakak terlalu fokus buat nenangin hati kakak atau karena kak el ga sadar aja sama perubahan gue. Tapi kak, gue selalu salting kalau kak nuel pegang tangan gue"
"kak nuel mungkin pengen jungkir balik kalau ngusap kepala gue, for you information gue pengen salto depan belakang sambil guling guling tiap kak nuel ke lakuin hal itu"
"pergerakan yang kak nuel lakukan, sekecil apapun itu pasti ngefek besar ke gue kak"
Gege berdiri, menarik tangan nuel dan sedikit berjinjit untuk berbisik di telinga nuel
"mungkin kakak gak tau, tapi gue suka sama kakak. But, gue gak pengen gegabah. So, selamat berjuang kak" gege berjalan melewati nuel, yang masih berdiri di tempatnya.
Tertegun atas kalimat gege barusan. Perlahan kedua sudut bibirnya tertarik ke atas, bersamaan dengan kaki nya berjalan sedikit berlari mengejar gege.
Dan menggenggam tangan gege begitu saja. Ia menggoyang goyangkan tangan mereka sambil sesekali bersenandung
Dan gege? Ambyar .
****
"sumpah ya lo bego banget. Gue gigit nih" lisa dengan gemasnya meremas tangan gege
"gue grogi setan, gue gak tau mau bilang apa"
"dari cerita lo tadi, udah jelas jelas kak nuel tuh suka sama lo. Kenapa gak di iyain aja sih"
"udah gue bilang gue grogi. Gak tau mau jawab apa lagi. Yaudah, gue bilang aja kayak gitu"
"gue santet lo ya, jadi Manusia kagak ada pinter pinternya dikit"
"udah ah, ayo ke kantin. Keburu masuk nih, lapar gue" gege menarik tangan lisa, berharap temannya itu bisa berhenti ngoceh dan menyalahkan gege
****
Gimana? Heheh

KAMU SEDANG MEMBACA
remembrance
Teen FictionLine! Ting! "Ge" "ge" "apaan?" "besok sekolah kan ya?" "iya,kenapa emang?" "udah rindu, mau ketemu Gebetan" "kayaknya gue juga deh lis" "emang lo punya gebetan?" "punya,tuh si ketua osis:)" "pengen ngumpat ge, untung Lo temen gue. Jangan mimpi Keti...