Babak penyisihan sudah di mulai sejak waktu lomba telah berjalan selama 3 hari. Amber dan kawan-kawan seperbasket-an nya makin hari makin dapet lawan yang kuat.
Termasuk hari ini, seluruh siswa SMA Garuda sedikit was-was. Karena sudah memasuki babak penyisihan, segala kemungkinan bisa aja terjadi, tersisih dan keluar sebelum mencapai pertandingan puncak. Dimana itu juga mempertaruhkan harga diri SMA Garuda sebagai tuan rumah.
Dan kabar hari ini sedikit mengguncang, bahwa tim lawan SMA Rajawali bakal jadi lawan dari tim SMA Garuda. Yoong sebagai kapten udah tau banget gimana lihai-lihainya lawan bebuyutan mereka itu.
Punya sisi atau semacam tradisi kutukan bahwa SMA Garuda ga punya sisi kemenangan setiap bertemu tim Rajawali.
Banyak kekalahan beruntun yang mereka alami setiap kali berhadapan dengan SMA perkasa itu.
Yoong ga mau berpesimis, tapi wajah-wajah semua siswa jelas nyetak komuk khawatir yang berlebihan. Seolah ga ada harapan, seolah ga bisa nyentuh kemenangan, seolah ga ada ruang buat mereka ber-euforia nanti karena percaya bakal kalah. Padahal masih seolah, main aja belom mereka.
Heran, Yoong. Punya pendukung ga optimis banget. hedeh
"Jeong, lo kenapa hah? Murung gitu?" Yoong negur salah satu playmaker basket andalan di tim mereka.
Sejeong balas ngegeleng kepala, jawab nya seolah gapapa terus kasih senyum betul-betul paksa. Yoong hela napas panjang dapet respon ga nyenengin adrenalin kek gitu, ga pendukung, ga tim sendiri, sama-sama pesimis.
"Semangat dong! Gini yang mau jadi juara hah?" Yoong sedikit kesel. Bersuara sedikit lantang di bundaran baris timnya. Mood semangat nya bakal ikut padam kalo liat wajah melas yang bikin kesel.
"Mental cupu lo semua!" Buku yang didalamnya tersusun strategi dan formasi tim di banting Yoong ke lantai. Suara redam emosi tertahan Yoong kedengaran horor di meeting singkat yang diadakan sang kapten.
Untung aja mereka lagi di ruangan pemanasan, belum di tkp. Mau taro dimana citra basket Garuda yang memperlihatkan ketidak-kompakan tim mereka ini.
"Kita tuh ga boleh pesimis kayak gini, tau ga! Emang selemah itu tim Garuda sampe kalian masang wajah yang udah kalah lebih dulu? Bangsat banget punya tim banci kek gini." dengusan murka Yoong bikin nyali mereka makin ciut.
Ga ada di antara mereka yang berani dongakin wajah buat sekedar natap wajah manis yang sekarang ini lagi sangar dari sang kapten.
Emang yah, sekalinya kapten mereka tuh marah, cacian semua yang keluar.
"Woi! Sadar dong! Kita tuh ga kalah kuat dari mereka, woi!" Lagi-lagi Yoong bersuara keras, kesel banget dia. Harapan Yoong ngumbar kata dengan cacian yang bikin semangat menggebu kayaknya ga berhasil.
Hingga Moonbyul, si posisi center tim ngangkat kepala. Perlahan tapi pasti dia natap Yoong.
"Bukannya mau pesimis kapten, tapi kita lagi kehilangan arah mau bawa kemana cara main nanti." katanya pelan hampir ga kedengeran terus balik nundukin kepala.
Sambil ngernyit, Yoong bergegas ngambil buku yang tadi dia banting dan kasih ke Moonbyul. Kasar banget, sampe Moonbyul tertarik beberapa langkah ke belakang.
"Terus itu apaan, hah?! Gambar barbie? Sialan, lo kira kepala gue sampe puyeng mikirin strategi cuma becanda hah? Lo kira semua cara main yang bikin kita sampe ke babak ini bukan pake strategi dari gua, hah?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Over Bad
Hayran KurguNakal total. Nggak ke pake di kalangan siswa teladan, Tapi punya cita-cita buat menangin hati sang ketos cantik