MTIMH 6

7.4K 235 4
                                    

Setelah menunaikan shalat magrib berjamaah jihan langsung sibuk dengan laptopnya, hingga menghiraukan azzam yang sedari tadi melihatnya, kemudian azzam pun menghampirinya dan berbicara kepadanya

"Jihan, sayangku" ucap azzam sambil duduk disebelah jihan

"Hm" gumam jihan

"Sayangku, humairahku, huriyaku" ucap azzam lagi

"Hm" gumam jihan, ia masih fokus kepada laptopnya hingga azzam jengkel dan langsung saja menutup laptop jihan, hingga membuat jihan mendongkak menatap sang suami

"Ada apa sih" ucap jihan

"aku dari tadi manggil kamu jawabannya hanya hm saja" ucap azzam dengan kesal

"Lah terus" ucap jihan, yg membuat azzam tambah kesal

"Kan aku manggil kamu han, aku ingin bicara denganmu oke" ucap azzam

"Bicara apa sih emangnya" ucap jihan

"Bicara masalah hak ku sebagai suami" ucap azzam

"Emang kenapa sama hak nya mas hm" ucap jihan

"Kan masih mau, boleh nggak" ucap azzam dengan menggoda jihan

"Nggak" ucap jihan

"Masuk neraka loh nolak suami" ucap azzam

"Kenapa sih pake bawa bawa neraka segala" ucap jihan dengan kesalnya

"Ya kan biar kamu mau gitu" ucap azzam

"Oke, tapi ada syaratnya" ucap jihan

"Selalu saja apa apa pake syarat segala" ucap azzam sambil menirukan gaya bicara jihan

"Ih mas kenapa menirukan gaya bicaraku sih" ucap jihan

"Kapan mas nirunya perasaan nggak deh" ucap azzam

"Udah ah kesel aku sama mas lama-lama lebih baik aku kebawah aja, dan untuk syarat tadi nggak jadi" ucap jihan lalu beranjak dari sana namun sebelum pergi tangannya dicekal oleh azzam hingga membuatnya menubruk dada bidang suaminya

"Jangan ngambek gitu dong, nanti aku cium loh" ucap azzam

"Siapa juga yang ngambek, aku ini kesel tau sama mas" ucap jihan

"Jangan kesel gitu yang, nanti jelek loh" ucap azzam

"Biarin aja, emang kenapa kalo aku jelek hm" ucap jihan dengan tatapan elangnya membuat azzam meneguk salivanya dengan kasar

"Ya ng--- nggak Ap- Apa apa sih" ucap azzam dengan gugup

"Kalo mas bilang aku jelek dengan ekspresi ini, aku akan cari suami baru aja ngerti" ucap jihan dengan tatapan tajamnya

"Ya jangan dong han, nanti aku sama siapa" ucap azzam

"Sama bang adnan noh" ucap jihan

"Emang kamu kira mas homo apa sampek dipasangkan dengan adnan" ucap azzam

"Ya siapa tahu aja kan" ucap jihan

"Mas kan nggak mau sama yg lain, maunya sama kamu" ucap azzam

"Udah deh mas jangan banyak ngegombal, gombalan mas itu receh" ucap jihan

"Receh tapi nyenengin iya kan" ucap azzam

"Siapa bilang" ucap jihan

"Kan kamu yg bilang" ucap azzam

"Kapan aku bilang begitu, perasaan nggak deh" ucap jihan

"Coba bilang gombalan mas receh tapi nyenengin" ucap azzam

"Gombalan mas receh tapi nyenengin" ucap jihan dengan polosnya, membuat azzam sangat gemas dibuatnya

"Makasih sayangku" ucap azzam

"Makasih buat apa" ucap jihan

"Itu tadi kamu bilang receh tapi menyenangkan" ucap azzam

"Lah berati tadi mas bohongin aku, ih mas mah ngeselin banget" ucap jihan sambil memukul azzam

"Aduh sakit han, udah ya kan mas tadi hanya bercanda aja kok" ucap azzam

"Biarin, siapa suruh tadi bohongin jihan, rasian tuh" ucap jihan yg masih memukul azzam dengan tangannya

"Udah ah jangan pukulin mas terus dong, nanti mas cium loh" ucap azzam

"Nggak peduli pokoknya mas itu ngeselin" ucap jihan yg masih memukul azzam, hingga

'CUP'

Azzam mencium tepat dibibirnya membuat jihan kaget

"Ih mas, kok ngambil kesempatan dalam kesempitan sih" ucap jihan

"Ini itu bukan yg kamu omongin sayangku, ini itu hukuman karena kamu mukul mas terus oke" ucap azzam

"Yah jangan dicium juga dong" ucap jihan

"Lah emang kenapa kan udah halal jadi ya sah sah saja kalo mas apa apain kamu" ucap azzam

"Udah ah terserah mas aja, sekarang kita shalat isya' dulu lalu turun ke bawah untuk makan malam" ucap jihan

" iya dong terserah mas, ayo kita shalat isya' berjamaah" ucap azzam yg diangguki oleh jihan, kemudian mereka pun berwudhu lalu setelah berwudhu mereka pun shalat isya' berjamaah, setelahnya mereka berdua turun kebawah, disana sudah ada kedua orang tuanya dan abangnya

"Malam mi, bi, bang" ucap azzam

"Malam umi, abi, banteng dan banglek" ucap jihan

"Malam juga" ucap mereka semua

"Apa itu banteng dan banglek" ucap adnan

"Iya han apa itu banteng dan banglek" ucap azhar

"Banteng itu abang genteng ini untuk bang azhar ku tersayang, banglek itu abang jelek itu untuk banan" ucap jihan

"Apalagi tu banan" ucap adnan

"Abang adnan" ucap jihan

"Kurang ajar lo, gue selalu lo panggil abang jelek mulu kesel gue sama lo adik durhaka lo han" ucap adnan

"Sebentar sebelum gue berdebat gue dan suami gue mau duduk dulu oke capek berdiri nih, mas kamu duduk disebelahku oke" ucap jihan kemudian diangguki oleh azzam, dan sebelum berdebat ia menggambilkan makanan untuk suaminya dahulu kemudian ia pun melanjutkan perdebatan mereka

"Nah udah sekarang lanjut" ucap jihan

"Lo adik laknat, masa yg dibilang ganteng cuma bang azhar doang" ucap adnan

"Lah kan kenyataannya begitu" ucap jihan

"Kenyataan darimananya coba" ucap adnan

"Ya dari aslinya lah, udah ah capek gue berdebat sama lo mending gue makan terus bocan deh" ucap jihan

"Apaan lagi tu bocan" ucap adnan

"Bobok cantik bego, gitu aja nggak tahu" ucap jihan, kemudian ia mendapat teguran dari azzam

"Yang, nggak boleh bicara begitu sama abang kamu nggak baik tahu bahasanya" ucap azzam

"Dengerin tuh suami lo ngomong" ucap adnan

"Udah diem lo, mau gue tonjok kayak tadi hm" ucap jihan dengan senyum devilnya membuat adnan meneguk salivanya

"Ng- nggak kok" ucap adnan dengan gugup

"Yaudah habisin tuh makanan lo" ucap jihan yg diangguki oleh adnan kemudian mereka pun segera menghabiskan makanannya kemudian kembali kekamarnya masing-masing
.
.
.
.
Makasih buat yg udah baca jangan lupa vote ya guys, assalamualaikum

My Teacher Is My Husband (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang