Part 9

8.6K 570 10
                                    

Rumah manoban

"Bukan kah itu dokter so, sedang apa dia duduk sendirian pinggir kolam" ucap kim yang berjalan mendekati dokter so

"dokter" ucap kim menepuk pundak dokter so

"ah kim, kau mengagetkanku" ucap dokter

"kenapa? Seperti nya dokter sedang banyak pikiran" ucap kim yang kini duduk sejajar dengan dokter so

"entah lah kim, sebenarnya memang benar aku sedang banyak pikiran" ucap dokter so

"cerita lah dok, mungkin itu akan sedikit mengurangi pikiran anda" kim

"aku menyukai jennie, kim" ucap dokter

"nona jennie? Bagaimana bisa dia kan akan menikah dengan tuan lisa" ucap kim bingung

"justru itu, aku akan sangat senang bila melihat jennie bahagia" ucap dokter

"nona jennie pasti bahagia, wanita mana yang tidak bahagia ketika mereka akan menikah" ucap kim

"jika Seperti itu mungkin aku bisa ikhlas dan tenang melihat jennie menikah dengan lisa, tapi kau tau jennie seperti nya tertekan, karna pernikahan ini hanya sebagai wujud rasa terimakasih nya kepada nyonya aom" ucap dokter so

"dokter so, aku sudah banyak mendengar kalau pernikahan yang seperti di jodohkan itu akan menghadirkan cinta yang sangat besar, percyalah tuan lisa cepat atau lambat akan mencintai nona jennie" ucap kim

"jadi skrng aku lebih baik melupakan jennie?" tanya dokter so

"masih banyak wanita di luar sana yang ingin sama dokter, dokter itu tampan, baik, juga pintar"ucap kim menatap dokter so entah apa yang di rasakan dokter so sungguh ia sangat terpana akan sosok kim itu

" kalau begitu saya permisi dok " ucap kim namun ketika ia melangkah kaki nya tersandung pot bunga hampir saja terjatuh ke kolam, beruntung dokter so dengan cepat menarik tubuh kim dan skrng kim berpelukan dengan dokter so

"kenapa dada mu begitu besar kim" ucap dokter so dengan cepat kim melepaskan pelukan dokter so

"em ini em ya em karna aku sering mengangkat beban berat setiap hari, aku permisi dok" ucap kim berlari

"hampir ketahuan" batin kim

"dokter so kim apa yang kalian lakukann" ucap jisoo yang melihat kejadian antara kim dan dokter so

Sisi lain

"apa kau mengerti apa yang harus kau lakukan?" ucap rose pda seorng pria

"mengerti nona tenang saja, kapan saya harus melakukan pekerjaan ini? Ucap seorng pria itu

" besok kau mulai bekerja di manoban company tenang saja aku sudah atur semuanya " ucap rose

" baik nona" ucap pria tersebut

"kita mulaii permainan ini jennie lihat saja" ucap rose dengan senyum licik nya

Rumah manoban

"darimana aku mencari bukti bukti tentang mamah ku" ucap kim

Kim berjalan mengendap endap menelusuri rumah manoban tersebut

"Aku harus mulai dari ruangan kerja nyonyo aom" gerutu kim dengan perlahan memasuki ruangan di rumah itu kim mencari cari apa yang harus ia cari seluruh ruangan telah iaa geledah namun sayang tidak ada bukti apapun

"dmana mereka menyembunyikannya, aku yakin kecil atau besar pasti ada berkas tentang kelahiran ku dan kematian mamahku disini" ucap kim lalu keluar dari ruangan tersebut

Kamar jennie

Toktoktok

"masuk" ucap jennie

"jisoo mau ngapain disini, jika kau ingin mengajakku bertengkar aku sedang tidak enak badan" ucap jennie malas, namun jisoo tetep masuk dan mengunci kamar jennie rapat rapat

"jen aku mau minta maaf atas kejadian tempo hari saat kau di gigit ular" ucap jisoo

"jadi kau yangg---" ucap jennie terpotong

"iya momy irene yang menaruh ular itu, jika waktu itu kau mendengar ku pas aku bilang hati hati ada yang berdesis mungkin kau tidak akan di gigit" ucap jisoo nunduk

"hey sudah lah jis, lagi pula aku sudah sembuh" ucap jennie memegang tangan jisoo

"maafin aku kalau depan momy irene aku selalu jahat sama kamu, aku tidak berani menentangnyaa, dan kamu sudah tau itu dari kecil aku selalu diam diam jika ingin main bersama mu" ucap jisoo seketika jennie mengingat semua kejadian di masa kecil nya bersama jisoo, dan memang benar jisoo tadak sejahat itu dia baik namun sayang dia terlali takut sama irene dan membuat nyaa mengikuti semua apa yang di lakakuan sama irene

"sudah aku mengerti, skrng kamu pergi ke kamarmu ya sebelum ada yang memergoki kitaa ' ucap. Jennie

" kita temen kan " ucap jisoo

" kita temen bahkan kau calon adiku " ucap jennie tanpa sadar

" calon adik, apa aku gak salah denger Jen? Kau sudah mulai menyukai oppa ternyata, tenang saja aku akan membantu membuat oppa mencintai jennie " ucap jisoo dlaam hati lalu pergi dari kamar jennie

Keesokan hari nyaa

Kantor

" jen kamu masih marah? Tunggu dong jalan nya pelan pelan " ucap lisa mengikuti jalan jennie

" jenn " panggil lisa

Dan brukkkk

" ahh maaf saya tidak sengaja " ucap jennie karna menabrak seseorang

"maaf nona jennie, ini Bobby dia tim IT baru di kantor kita, dia sangat ahli dalam bidang nyaa jadi kami merekrut nyaa, namun ia memiliki Penyakit yang membuat kaki nya lemah untuk berjalan, jadi ia memakai tongkat " ucap salah satu karyawan tersebut

" tidak apa apa, pak Bobby saya minta maaf karna telah menabrak anda, tolong buat dia senyaman mungkin disini " ucap jennie ke karyawan tersebut jennie pun pergi ke ruangan nyaa lisa hanya menatap aneh kepada pria yang bernama Bobby tersebut

"terlalu lugu tapi aku suka" ucap Bobby dalam hati

Stupid ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang