Part 3

10.9K 734 19
                                    

"hari ini hari ulang tahun nenek, kalian semua persiapkan pestanya, dan untuk jennie dan lisa kalian pulanglah lebih cepat yaa" ucap nenek

Begitulah pembicaraan di meja makan pagi ini

Malam hari dimna inilah puncak acara ulang tahun nenek aom manoban itu, tidak begitu banyak tamu yang di undang hanya orng orng terpenting saja

Acara demi acara pun berlalu, dengan jisoo menyanyi buat nenek nyaa, lisa yang memainkan piano begitu juga jennie yang menyanyi niat mereka yaitu cuman untuk memeriahkan acara ulang tahun nenek kesayangan mereka

"nenek ini untuk nenek" ucap jisoo memberikan sebuah kotak

Diikuti oleh lisa dan jennie yang memberikan kado kepada nenek nyaa

"sebenarnya saya tidak ingin kado" celetuk nenek
"lalu apa yang nenek inginkan?" ucap lisa
" cucu" ucap nenek polos
" ah lisa apa kau tidak mau menikah?" ucap nenek lagi kini melihat tajam ke arah lisa
"lisa belum mau, lisa ingin fokus dulu ke perusahaan suruh jisoo saja yang menikah" ucap lisa
"yakk oppa kenapa aku? Aku masih kecil" ucap jisoo

Nenek tak menggubris ke dua cucu nya itu, ia berjalan ke arah mimbar

"tes mohon perhatian nyaa" ucap nenek aom kini semua mata tertuju pada nenek aom

"pertama tama saya berterimakasih karna kalian sudah menyempatkan datang ke acara ulang tahun saya, kalian liat umurku sudah tidak muda lagi, disini saya akan mengumumkan bhwa saya telah mengundurlan diri sebagai CEO manoban company, sebagai ganti nya adalah cucu laki laki sayaa satu satu nya yaitu lisa manoban, dan disini jugaa saya akan mengumumkan hal yang paling penting dan sangat membahagiakan bagi saya, yaitu pernikahan cucu saya dengan orng kepercayaan saya, lisa dan jennie pernikahan akan di adakan dua bulan dari skrng jadi aku harap kalian mengingat nya dan datang kembali untuk acara pernikahan cucu saya " ucap nenek aom turun dari mimbar lalu kembali duduk diantara keluarga nyaaa

" apa yang nenek lakukan? Kenapa nenek ingin aku menikah dengan gadis bodoh ini? "ucap lisa emos
" jennie adalah gadis baik lisa, dia cocok untukmu " ucap nenek santai
" mamih gak bisa kayak gitu, aku ibu nya lisa seharusnya mamih ijin dulu ke aku " ucap irene
" apa kau akan menginjinkan nya setelah aku minta ijin padamu? "ucap nenek
" tidak akan"ucap irene
" nah maka dari itu aku tidak meminta ijinku, lagi pulang keputsanku sudah bulat dan tidak bisa di ganggu gugat" ucap nenek
" nenek bisakah oppa memlih pasangan nyaa sendiri?" ucap jisoo
"kalau kalian terus bicara aku coret kalian dari daftr warisan" ucap nenek
"dokter bawa aku ke kamar" tambah nenek

Bagaimana jennie? Iya juga sangat terkejut ia akan menikah dengan orng yang selama ini tidak pernah akur dengan nyaa, bahkan orng itu tidak pernah berperilaku baik padaku, jennie berlari ke area taman

"kenapa tuhann kenapaa, kenapa semuanya harus seperti ini, tidak bisa kah hidup tenang walau hanya sebentar?". Ucap jennie yang kini berubah menjadi tangisan

"kenapa kau tak menolak nyaa jennie?" ucap lisa

Jennie pun menoleh ke sumber suara itu

"ah atau mungkin memang kau sengaja ingin menikah denganku?" tambah lisa

Plakkkk

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi lisa

"kau kauu berani berani nyaa menamparku huh?" ucap lisa kini merik jennie mencium jennie secaraa paksaaa

"lepaskannn aku lisa" ucap jennie memberontakkk

"aaaaaaaaaaaaaaaaaa" teriak seorng wanitaa

Jennie dann lisa pun kaget, lalu menoleh bersamaan

"apa yang kalian lakukannn" ucap wanita itu

". Rose, sejak kapan kau ada disini?" ucap lisa
"sejak melihat kalian berciuman" ucap rose ketus
"ini tidak seperti yang kau bayangkan rose" ucap lisa
"diammmmm" teriak rose
"oke oke aku diam" ucap lisa
"aaaaaaaaaaaaa" lagi lagi rose teriak
" kenapa lagi?" ucap lisa
"kau tidak pekaaa lisaa" ucap rose
"dan eh tunggu siapa wanita ini huh? Berani berani nya menggoda pacarku?" tambah rose
"diaa adalah benalu di rumah ini, dia sedang mengincar harta keluarga manoban, kini telah mengambil hati nenek, ia kembali memanfaatkan lisa, karna dia tahu lisa lah yang akan jadi pewaris manoban ini" ucap iren yang muncul entah dari mana bersama jisoo
"aku tidak seperti itu, aku tidak tergiur dengan harta manoban kalian" ucap jennie
"apa kau dengar mommy?" ucap jisoo

Rose menghampiri jennie lalu menjambak rambut jennie

"awww" rintih jennie
"haruskan aku beri pelajaran kepada wanita ini?" ucap rose
"harus, biar ku bantu" ucap jiso kini memegang tangan jennie

Plakkkk

Satu tampran dari tangan rose

Plakkkkkk

Plakkkkkk

" cukup cukup" ucap jisoo yang mukanga sudah memerah akibat pukulan rose

Benar karna jennie berhasil menghindar lalu jisoo lah yang mendapat tampran itu,

"ah mom lisa sampe lupa, kenalin ini rose pacar lisa, kami bersama selama di inggris" ucap lim
"rose, ini jisoo adiku dan ini mommy ku irene" tambah lim
"ahh jadi kau pacar nya lisa, kaus sangat cantik dan elegan sayang, kau memang pantas menjadi pacarnya lisa, tidak seperti peremupuan itu". Ucap irene

"dan kau jennie masuk lagi kedalam, berdrama lah seolah olah kita bahagia bahwa kita akan menikah, kita mulai dari skrng" ucap lisa

Jennie pun berlari meninggalkan mereka

"apa yang kau bilang lisa?" ucap rose
"aku hanya ingin melihat nenek senang, kita lihat saja nanti dia akan merasa di neraka mempunyai suami seperti ku" ucap lisa
"lalu hubungan kita?" ucap rose
"tenang saja, aku akan segera menceraikannya, kau bersabarlah rose 'ucap lisaa
" aku mencintaimu lisa " rose
" aku juga mencintaimu rose "

Balkon

" kenapa menangis? " ucap dokter sungho
" ah tidak apa apa dokter " ucap jennie
" selamat ya kau akan menikah dengan lisa" ucap dokter
" entahlah skrng aku harus bahagia atau bersedih" ucap jennie
"kau harus bahagia" ucap dokter
"disisi lain akh bahagia karna aku menuruti keinginan nenek, disisi lain akankah aku bisa menjalani hidup dengan lisa, karna dktr tau aku dan lisa tidak pernah akur" ucap jennie
"andai aku memiliki kekasih mungkin aku bisa menolak pernikahan ini" tambah jennie
"aku disini, aku ingin menjadi kekasihmu jen" ucap dokter dalam hati
"dokk" ucap jennie
"ah iyaa?" dktr
"kenapa melamun?" jennie
"tidak, jennie aku selalu mendoakan kebahagiaan kamu" ucap dktr tersenyum
"terimakasih dok, kau memang temanku yang terbaik" ucap jennie
" kalau begitu aku permisi" ucap dokter pami yang di barengi oleh anggukan jennie

" andai kamu tau jen, aku sangat mencintaimu" batin dokter

Stupid ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang