19. Muhammad Latif Al Habsyi

262 15 0
                                    


Assalamu'alaikum
Hey kalian! Jangan lupa tinggalkan jejak yaa. Caranya mudah kok,
Kalian hanya perlu menekan 🌟
Untuk membuat jejak tak ternilai
_______________________________________








Setahun sudah Pria tinggi Saoh matang itu tidak lagi menginjakkan kakinya di kota Serambi Madinah ini. Setelah melaksanakan tugasnya di timur tengah akhirnya ia bisa kembali lagi di kota kelahirannya.

Kini Latif bersama beberapa prajurit yang lainnya baru saja Tiba di Batalion Infanteri 713 Gorontalo. Tampak kedatangan mereka telah ditunggu sedari tadi oleh  Bapak Danyon yang kini tengah menanti di depan gerbang utama.

Melihat itu langsung saja Latif dan beberapa prajurit yang lainnya segera turun dari truk mereka lalu menuju lapangan. Nampak istri-istri dan anak-anak Prajurit yang sudah berada di pinggir lapangan, dapat terlihat rasa haru di wajah mereka.

Dalam Upacara Penyambutan itu, Bapak Danyon memberikan sambutan serta pujian terhadap bawahannya itu yang kini telah selesai menjalankan tugas mereka dalam menjaga perdamaian di timur tengah.

"Sepertinya kalian sudah tidak sabar untuk bertemu istri dan anak kalian ya? Baiklah cukup penyampaian dari saya. Saya harap tekad dan semangat kalian akan lebih kuat lagi setelah bertemu mereka" begitulah akhir kata dari jenderal besar

Setelah upacara penyambutan itu berakhir, seluruh prajurit yang memiliki istri maupun anak, mereka segera menghampiri Keluarga kecil mereka itu.

Dapat dilihat diantara mereka ada seorang prajurit yang ingin menggendong anaknya, namun anak itu menangis ingin lepas dari pelukan sang ayah. Bagaimana tidak, lalu ketika di tinggal pergi dulu, anak itu baru saja lahir. Lantas tentu saja jika ia tak mengenali sang ayah.

Dalam batin Latif, lalu bagaimana dengan dirinya yang tidak memiliki istri dan anak? Akankah tekad dan semangatnya akan hilang? Tentu saja tidak.

Bagi pria 23 tahun itu, menikah merupakan prioritas akhirnya. Pikirnya, jika ia sudah memiliki seorang istri pasti hidupnya tidak akan lagi sebebas sekarang. karena tentu saja ia harus memberikan sisa waktunya yang tidak terlalu banyak itu untuk istrinya nanti.

Dari pada memperhatikan suasana haru di depan nya itu, Latif pun memutuskan untuk pergi beristirahat. Karena seingatnya ia harus menghadiri perayaan ulang tahun perusahaan milik ayahnya malam nanti.

Latif membuka pintu rumahnya, sepertinya selama ia pergi tak ada yang membersihkan rumah itu karena terlihat sangat berdebu.

Di dalam rumah dinas miliknya, semuanya biasa saja dan tak ada yang istimewa. Hanya ada kasur berukuran single dan lemari di kamarnya sedangkan di dapur hanya ada beberapa peralatan masak.
Baginya itu semua sudah cukup, tak perlu menambahkan embel-embel lainnya lagi. Karena selain ia tak mau ambil sibuk dengan hal seperti itu, ia juga tak tau bagaimana mendekor rumahnya itu agar terlihat lebih hidup.

"Akhirnya" gumam pria itu setelah membaringkan tubuhnya di ranjang miliknya itu.

Latif melirik jam tangannya. Masih ada setengah jam untuknya beristirahat hingga waktu Maghrib tiba.

Waktu menunjukkan pukul lima lewat tiga puluh tiga. Latif baru saja selesai mengenakan pakaian sholatnya setelah mandi. Rencananya selesai sholat nanti ia akan langsung pergi ke tempat ayahnya.

Usai memberikan surat izinnya, Latif segera meluncur menggunakan Motor metic miliknya yang sudah lama tak dinaikinya itu.

Sebenarnya di kompi, malam ini juga ada makan besar dalam rangka penyambutan kedatangan mereka. Tapi sayangnya ia tak bisa ikut serta di dalamnya.

Tetangga Idaman Hingga Jannah Where stories live. Discover now