26. Rasyid khitbah Mika?

270 16 0
                                    


"Loh kamu? "

"Suara itu, kayak pernah dengar. Tapi dimana yaaa?" batin Mika lalu segera berdiri penasaran dengan orang yang ditabraknya.

"Loh Bapak? " Mika kaget melihat siapa yang di tabraknya. Karena sebelumnya ia pernah bertemu dengan orang itu.

"Ternyata benar kamu! malah masih panggil saya bapak lagi" seru orang itu

"Ahhh iya maaf pak. Eh maksud saya kak "

''Yasudah tidakpapa. Tapi kamu.. ''

"Rupanya elo Tif. Ini Mika adik gue '' putus Radith yang kini sudah merangkul adiknya itu.

''Rasyid mana? udah ada? '' sambung Radith lagi.

''Masih di jalan katanya. Masuk yoo, haus ini'' ajak Latif

Kedua pria itupun berjalan lebih dulu dibandingkan Mika yang masih loading dengan pikirannya.

''Soal adik lo, gue pernah ketemu dia waktu ke tempat Rasyid '' ujar Latif mengungkit soal Mika

''Tempat Rasyid, maksudnya dirumahnya? "

''Bukan. Tapi di Pesantren tempat Rasyid '' jelas Latif sembari menengok kebelakang melihat Mika yang jauh tertinggal di belakang mereka. '' Itu adik lo gakpapa ditinggal?" tambahnya

'' Dia emang belajar disana'' Jawab Radith sembari ikut menengok ke belakang dan mendapat tatapan macan dari sang adik. ''Udah gakpapa. Nanti juga nyampe'' ucapnya lagi.

Kini keduanya telah sampai di dalam kafe dekat pantai itu. Latif pergi memesan, sedangkan Radith mencari tempat yang nyaman untuk duduk diantara banyaknya pengunjung yang datang.

Tidak lama kemudian Mika muncul dibalik pintu depan kafe itu. Ia menengok kiri kanan demi menemukan sang kakak. Setelah ditemukannya titik pusat, ia pun menghampiri Radith yang dilihatnya hanya sendiri tepat dipojok kafe dengan wajah sebal. Bukan karena ditinggal tapi karena Radith tak cerita bahwa Rasyid menjadi salah satu temannya yang ikut.

''Bang Radith kok gak cerita kalau kak Rasyid juga ada? terus itu yang tadi, temen abang juga? " serbu Mika setelah duduk tepat di samping abangnya.

''Eits tenang dulu. Kamu kan gak nanya siapa teman abang yang ikut! Jadi gak masalah dong. Terus yang tadi itu temen baru abang. Gakpapa kan?" jelas Radith menenangkan Mika

''Iya gakpapa. Tapi tau gini, Mika gak usah ikut''

''Abang kan ngajak kamu karena kasian liat kamu di dalam pesantren terus dek. Udah gak usah marah. Percuma juga udah disini kan? " Mika hanya diam tak menanggapi sedangkan Radith ia sudah santai kembali karena sang adik sudah tak marah lagi menurutnya.

Di dalam batin Mika,
''Perasaan tadi kata pak Muklis, Kak Rasyid udah pergi lebih dulu. Tapi kenapa belum ada juga ''

Beberapa menit setelah Latif kembali dengan pesanan mereka, akhirnya Rasyid datang. Namun ia tak sendiri melainkan bersama Khodijah dipelukannya.

''Pantes aja. Rupanya masih keruma toh'' batin Mika

''Bawa anak Syid? Ibunya mana? " tegur Latif setelah mereka saling sapa.

''Iya nih. Ibunya nanti nyusul kalo udah ada'' jawab Rasyid menangggapi candaan Latif.

''Ini udah ada kok '' seru Radith menyenggol Mika dengan sikunya.

''Bang Radith apaan sih? gak lucu '' bisik Mika tak suka pada abangnya. Sekarang berkat Radith ia menjadi dua kali lebih kikuk dibandingkan tadi. Sedangkan Mereka yang lain hanya tertawa mendengar seruan Radith dan melihat tingkah Mika.

Tetangga Idaman Hingga Jannah Where stories live. Discover now