-CHAP 3-

190 19 1
                                    

Sampailah aku dirumah sekitar Jam 6 sore. Aku lupa memberi tau kalian bahwa saat itu sekolah ku masih di renovasi jadi nya aku numpang di sekolah yang ada di daerah grogol (gausah aku sebutin ya).

Kami masuk siang sekitar jam 1 siang - pulang jam 5 sore. Karna rumah ku jauh sampai lah aku jam segitu. Distasiun aku kadang dijemput oleh papi, jika papi tidak berlayar, kadang sama abang kalau dia tidak kuliah.. kalau papi berlayar dan abang kuliah, numpang pulang bareng sama si aal. Searah soalnya. Kalau suci lebih dekat dari rumah ku dan si aal.

****

"gimana sekolah nya?" ini kata mami.

"gimana apa nya ma?" aku selalu disuruh oleh papi untuk memanggil mami, hanya aku yang beda memanggil dia, aku memanggil nya mama haha

"nyaman atau ga? atau apa kek?" kesal mami

"biasa aja" kataku cuek

Itu percakapan aku dengan mami ketika baru pulang sekolah hari kedua, saat itu aku baru melepas sepatu belum mandi.
Ku taruh lah sepatu di rak sepatu ku, ku ambil handuk ku,  ku taruh tas sekolah ku di kamar ku. barulah aku bergegas ke kamar mandi untuk membasuh tubuh ku yang lengket.

Aku sering membantu mami dengan mengepel dan menyapu. itu kewajiban ku dari kelas 5 SD .

Selesai mengepel dan menyapu ku ambil alat kesayangan ku apalagi kalau bukan handphone. Ku buka aplikasi yang sedang ngetren saat itu "FACEBOOK". aku ingat betul bahwa ada permintaan pertemanan dan permintaan pesan. ku buka akun itu , nama akun itu RickoSpn. Ga asing ku liat foto profil nya, aku pernah melihat nya tapi lupa dan dimana . ku setujui permintaan pesan nya.

RickoSpn:
Hei

BellaSkr:
?

Hanya ku balas itu saja, aku ga kenal dia, jadi untuk apa aku balas dengan panjang lebar, ga guna sama sekali bukan.

Ku buka akun dia berkali - kali, ku amati foto dia. "siapa ya dia?" -batinku.

****

Sudah seminggu aku sekolah disini, tak ada lagi tatapan orang yang ingin menerkam . Tenang aku jadinya.

Setiba nya aku di kooridor sekolah berpapasan lah aku dengan orang yang ku hafal wajahnya. Orang itu adalah orang yang tadi malam men - chating  ku , yang membuat otak ku 99% ingin pecah . Aku baru ingat dia kakak kelas ku . Kelas IX - D.  Iseng dia dengan ku, menatap ku tanpa kedip. Sudah tenang dari tatapan orang yang ingin menerkam ku, muncul lagi tatapan seorang laki - laki yang tanpa kedip itu. Risih kembali aku jadinya. "Oh tuhan, permudahkan lah hamba mu ini." -batinku

Hari ini aku pelajaran Penjaskes, koperasi belum menyediakan kaus olahraga, jadi aku memakai baju seadanya saja.

"Badan lo bagus kalo pake baju OR bel haha. Berbentuk" ucap si ndaay

"gaboleh ngeres ah ndaay, biasa aja tau" kata ku dengan muka cemberut

"hahahahaha" tawa firli dan ndaay. Entah apa yang mereka tertawa kan, aku gapaham. Pedok kok ga ketawa? Pedok bisu, gabisa ketawa dia hahahaha

Setelah kami semua dikasih pengarahan oleh guru Penjaskes , mulai lah kami berolahraga. Aku suka olahraga voli, aku pernah lomba antar sekolah, puji tuhan menang hehe. Jadi bisa kalian simpulkan saat ini aku sedang bermain voli.

Ketika aku main, laki - laki itu sedang berada di pembatas pagar lantai 2. Di sekolah ku kelas VIII dan IX di atas sedangkan kelas VII nya dibawah.

Dia memanggil ku, aku hiraukan. Sudah ku bilang aku ga kenal ya aku ga akan melihat ke arah dia. Tiba tiba beberapa teman nya memanggil ku.

"belaaaaaaaa!!!! Dicariin rico ni!"

"co yang mana? yang ga rambutnya sebahu itu?"

"yailah co , kecakepan buat lo mah! "

"OH YATUHAN!!" batin ku setelah mendengarkan ocehan mereka yang ga berfaedah, lebih menjengkel kan nya lagi laki - laki itu malah cuek tidak menyuruh teman-teman nya untuk diam memanggil-manggil ku.

"itu yang diatas siapa?  Berisik amat si bel dari tadi?" kata si firli mendekati ku yang sedang bermain voli

"ga tau, ga kenal!" jawab ku sambil menyelesaikan permainan volli ku itu. Ku taruh bola volli itu di sembarang tempat lalu segera bergegas lah aku ke arah kantin untuk membeli minuman

"mau kemana bel!!! Ikutt!!! " ucap mereka bertiga

"ayo cepetan" kataku

****

"tadi siapa si? gue penasaran!" tanya ndaay kepadaku

"iye, siape si!" kali ini firli

"udah si ah ga usah banyak nanya, gue ga kenal! Kalo gue kenal gue kasih tau lo pada!" kataku sedikit kesal

"bukan bel, masalah nya yang manggil-manggil lo itu ganteng, terus yang diem aja juga ganteng." kata ndaay kepadaku

"cobalah belajar jadi lisah pedok, dia tau tapi dia diem tidak banyak bertanya seperti anda! Ya ga dok?" kata ku ke si pedok

"He?" kata si pedok dengan ekspresi kebingungan

"hahaha" pecah tawa kami ber-3

Untukmu saat itu.
Pesan singkat mu yang hanya tiga kata, mampu membuat ku bertanya-tanya dalam hati.

Apakah kau titipan tuhan yang dikhususkan untukku?

JANGAN LUPA VOTE AND COMENT GUYS!!🙌

DRICO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang